Ketika sedikit perhatianmu
berarti sangat besar bagiku🗿🗿🗿
Hari ini sudah masuk minggu keempat Ve membantu Kala mengerjakan patungnya, namun progres patung itu baru saja mencapai setengahnya. Ve yang sedikit panik meluangkan lebih banyak waktunya untuk fokus membantu Kala. Ia bahkan mengambil libur di tempat kerja part timenya selama seminggu penuh dan berjanji akan mengganti waktu liburnya itu di minggu depan.
Ve menghabiskan siang malamnya si club, mulai dari membaca skripsi Kala berulang kali sambil memahaminya, membaca jurnal dari google hingga menonton tutorial membuat patung dari youtube. Ve telah menyelesaikan beberapa bagian setelah berjam-jam duduk menatap layar laptop dan mengkopi apa yang ia lihat berulang kali. Mata Ve mulai lelah, hanya tinggal beberapa watt saja. Ve berniat untuk tidur sebentar. Ve mengambil tasnya dan menjadikan tas tersebut bantal lalu merebahkan kepalanya di atas meja. Tak butuh waktu yang lama hingga Ve terbang ke alam mimpi.
Sebulan mengerjakan skripsi dibantu Ve membuat Kala jadi hapal jadwal Ve. Harusnya sekarang Ve sudah berangkat ke tempat kerjanya sehingga membuat Kala berjalan dengan santai menuju club. Kala memutar kenop pintu dan masuk ke dalam. Kala sempat terdiam saat melihat Ve yang masih berada di mejanya. Kala perlahan mendekat dan terlihat Ve yang rupanya sedang tidur. Kala berjongkok, menatap Ve yang terlelap dalam damai. Ia menatap Ve lama kemudian membuka jaket yang ia pakai dan menyampirkannya di bahu Ve.
Kala meneruskan pekerjaan yang Ve lakukan dengan sangat hati-hati agar tak membuat suara yang dapat membangunkan Ve. Satu jam berlalu dan Kala menyelesaikan pekerjaannya. Ia kembali menatap Ve yang masih tertidur nyenyak kemudian keluar dari club tanpa suara.
Lima belas menit kemudian Ve terbangun. Ve yang posisi tidurnya menghadap jendela langsung berdiri kaget karena melihat langit sudah gelap. Ia melihat jam di tangannya dengan panik.
“Mampus gue ketiduran satu jam lebih”
Ve segera mencuci mukanya dan kembali lagi ke meja. Saat hendak menarik kursi Ve melihat ke bawah karena ia seperti menginjak sesuatu. Ve mengambil jaket Kala yang tadi terjatuh karena Ve berdiri dengan tiba-tiba. Ve menatap patung di depannya yang menunjukkan pertambahan beberapa bagian dan detail.
Ve tersenyum dan memeluk jaket tersebut erat. Ve bukannya geer, tapi ia yakin seribu persen bahwa tadi Kala kesini, menyelimutinya dengan jaket, menyelesaikan patungnya lalu pergi. Ve senang karena sepertinya (lagi) Kala sudah tidak marah padanya.
Ve yang masih senyam senyum berputar-putar memegangi jaket Kala seketika berhenti. Ia mendengar sebuah suara, bunyi keroncongan perutnya. Ve menyadari dirinya belum memyentuh sedikitpun makanan sejak siang tadi. Karena Kala juga sudah melanjutkan pekerjaan Ve maka tanpa pikir panjang Ve langsung membereskan barang-barangnya dan pergi berburu makanan.
"Sabar ya cacing-cacing di perutku," ucap Ve sambil mengelus-elus perutnya.
Sehabis makan malam dirapel makan siang Ve kembali ke panti dan langsung menuju arah belakang, tempat yang biasa digunakan untuk mencuci baju. Ya, tadi Ve yang ragu-ragu berulang kali mengambil dan meletakkan jaket Kala. Ia bingung apakah jaket ini perlu dicuci atau tidak, mengingat sepertinya tak ada satupun keringat yang menempel di jaket itu.
Ve yang sudah berjalan beberapa langkah hendak keluar dari club memutar kembali tubuhnya dan mengambil jaket Kala.
"Biar sopan"
***
"Kak mau nyuci apa nyiumin jaketnya doang?" tanya Sisi yang juga hendak mencuci sambil membawa seember pakaian.
"Hehe," Ve hanya nyengir sambil memamerkan giginya.
Ve lalu mengambil ember, mengisinya dengan deterjen dan air kemudian merendam jaket tersebut. Sisi melakukan hal yang sama sembari menatap Ve yang masih tersenyum.
"Jaket siapa tuh kak?"
"Kepo deh"
"Hmm...yang pasti sih bukan pacar"
Ve mengalihkan pandangannya dari jaket menuju Sisi dan menatapnya horor.
"Udah ah sis kamu nyucinya ntar aja, kakak dulu," ujar Ve mendorong punggung Sisi menjauh dari tempat mencuci.
"Bener, bukan pacar," ucap Sisi saat sudah menjauh dari Ve sambil menjentikkan jarinya.
🗿🗿🗿
Ve super seneng tuh
Kala udah ga marah ya kayanya?
Yuk lanjut yuk
Dan komen serta vote yak 🥰
![](https://img.wattpad.com/cover/225690966-288-k922038.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VELOV (Kala Senja Menyapa)
Jugendliteratur"Saya terima nikahnya......" "Bagaimana semuanya, sah? sah?" "TIDAK SAH," ucap Ve berteriak memasuki gedung pernikahan dengan foto Kala dan seorang perempuan di pintu depan, semua mata seketika tertuju pada Ve. Ve tiba-tiba terbangun karena mimpi an...