Confused [END] || who made me a princess/suddenly i become a princess fanfiction

44

Telah 5 bulan lucas pergi mencari pohon dunia

5 bulan juga athanasia masi berada di pengaruh sihir tidur

Claude memutuskan untuk tidak memberitahu kannya kepada felix dan lilian, dia hanya membuat figuran athanasia dan membuat figuran itu duduk di kamarnya di istana emerald.

Claude merasa ingin sekali melepaskan sihir yang ada di tubuh athanasia

Bisa dibilang, dia begitu merindukan senyum anaknya

Walaupun dia membuat figuran semirip mungkin dengan athanasia tetap saja itu tak bisa menghilang rasa rindu.

Sedangkan itu, jennette malah makin sering datang ke tempat claude. Walau claude mengatainya, jennette tetap tersenyum dan menempel ke claude

Dan dia juga mulai sering bertemu diam diam dengan Anastacius. Dan bodohnya jennette selalu lupa menanyakan namanya

Claude mulai suka melakukan pekerjaannya di kamar, dan juga membaca beberapa buku sihir

Tok tok

Suara pintu diketuk

"Yang mulia, ada duta dari arlanta ingin menemui anda" suara felix terdengar dari balik pintu

Claude diam, dia memandangi Athanasia. Seolah tak berani meninggalkan anaknya yang sedang dalam pengaruh sihirnya itu

'aku rasa meninggalkannya sebentar tidak apa apa' claude mendekat dan memberikan sihir perlindungan di athanasia

"Yang mulia?" Felix berusaha membuka pintu didepannya

Dengan cepat, claude langsung membuka pintunya sendiri

"Baiklah, aku kesana" ucap claude yang langsung keluar dari kamarnya

"Maaf yang mulia,tapi yang mulia sebaiknya berganti pakaian dulu" felix memandangi baju claude dan matanya berhenti di bagian perutnya yang terbuka

"Kau tunggu disini, aku akan berganti pakaian" claude masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian

"Baik yang mulia" felix berbalik membelakangi pintu

Claude keluar dari kamarnya, berganti ke pakaian yang sedikit formal

Tidak lupa claude mengunci pintu, berjaga jaga agar orang orang tidak masuk. Walaupun yang masuk lucas, dia bisa memakai sihirnya, pikir claude

Felix yang melihat itu menjadi sedikit kebingungan dia berpikir, tumben sekali yang mulia mengunci pintu

"Baiklah,ayo pergi" claude pergi berjalan terlebih dahulu, lalu disusul oleh felix

Baru saja pergi sebentar, duplikat athanasia datang

"Papa,athi membawa bunga untuk papa. Semoga papa suka" senyum duplikat itu

Claude hanya memandangi dia dengan penuh saksama

"Felix,bawa bunga ini ke ruangan kerjaku. Taruh di vas, nanti kau menyusul" ucap claude

"Baik yang mulia" felix mengambil bunganya sambil tersenyum ke sang duplikat dan dia pergi membawa bunga tersebut

Claude berjalan sendiri menuju tempat pertemuan

Di kepalanya dia berpikir bagaimana cara agar anaknya kembali tersenyum lebar dan memanggilnya

"Ayah" jennette datang membawa bunga

'gangguan datang' batin claude

"Ayah, tadi jennette memetik bunga untuk diberikan ke ayah." Jennette menyodorkan bunga yang persis yang diberikan athanasia tadi