7

2.9K 266 16
                                    

Malam hari di kediaman alphealus..

Athanasia memandang bulan dari jendela kamarnya itu. Gadis itu sedang bosan dan tidak mood
melakukan apa apa.

"Hei apa kau ada kerjaan besok?" Tanya seseorang lelaki kecil sepantaran gaid itu
di sebelah kanan gadis itu.

Athanasia yang terkejut refleks teriak tapi dengan cepat lucas menutup mulut anak itu.

"Dasar bodoh kau ingin aku ketahunan disini lalu dibakar oleh paman mu itu." Omel penyihir kerajaan termuda itu .

"Ya ya lalu kenapa kamu kesini"

"Aku hanya melaksanakan suruhan raja kok disini"

"Raja menyuruhmu memberi tau sesuatu pada paman malam malam begini" tanya athanasia

"Tidak, tapi dengan kau"

Athanasia terkejut luar biasa dengan kata kata lucas. Jantung nya berdegup kencang dan wajahnya memucat.

Lucas yang sadar bahwa athanasia ketakutan "hei santai saja yang mulia tidak akan membunuhmu. Dia hanya mengajak mu minum teh secara rahasia."

"YA KARENA PERTEMUAN RAHASIA ITU BODOH. DIA AKAN MEMBUNUH KU SECARA DIAM DIAM BODOH" Athanasia berteriak sekeras mungkin tidak peduli jika ada yang mendengarnya.

"Hei bodoh jangan berteriak dong kau ingin aku ketahuan hah" lucas mengocel kesal karena kelakuan tuan putri terlupakan itu.

"Athi, kau tidak apa apa didalam? Aku masuk ya." Tiba tiba terdengar suara dari luar kamar athanasia itu

Athanasia menoleh ke arah lucas tapi tiba tiba anaknya menghilang.

"Ah ka kiel masuk aja gapapa. Tadi cuma ada kecoa terbang kok tapi sekarang udah keluar athi usir hehe" athanasia berkata santai padahal di dalam hatinya dia mengumpat mengata ngatai lucas.

"Ah tidak, aku hanya kesini memberitahu athi kalo aku akan ke arlanta bersama ayah selama 5 hari untuk mendaftar ulang, karena aku akan masuk di semester depannya." Izekiel sedikit terlihat sedih karena tidak ingin meninggalkan orang yang sudah dianggap adik nya sendiri ini.

" Kapan ka kiel akan ke arlanta? Besok?"

"Iya aku akan pergi besok, apa athi tidak apa apa ka kiel tinggalkan? Atau athi mau ikut." Izekiel menawarkan karena takut athanasia akan kesepian nanti.

"Tidak apa apa athi kan sudah 5 tahun. Lagipula kan ada lili disini jadi athi tidak akan kesepian" athanasia berbicara dengan logat seperti anak kecil pada umumnya. Beda sekali saat dia berbicara dengan lucas.

"Oke kalo begitu aku pergi dulu ya athi. Kami akan pergi pagi pagi sekali jadi athi tidak perlu mengantar kami nanti" setelah izekiel berkata seperti itu athanasia mengangguk tak lama itu izekiel pergi dari kamar athi.

" sepertinya kau tidak ada kerjaan besok, jadi pergi saja ke istana bersama ku jangan berpacaran dengan lilian atau buku mu itu saja." lucas tiba tiba muncul lagi setelah izekiel menghilang.

" kau benar tapi bagaimana jika kediaman alphealus menjadi kacau karena aku yang saat itu tiba tiba menghilang saat aku sedang bertemu dengan yang mulia."

"kenapa bingung selagi aku masi bisa memakai sihir kau tak perlu bingung."

" memangnya sihir seperti apa yang akan kau pakai, menghilangkan ingatan semua orang kediaman alphealus tentang ku atau apa?" athanasia berkata sambil dengan nada bercanda.

"oh tentu saja tidak tuan putri bodoh ,itu membutuhkan sihir yang begitu besar aku tidak mungkin bisa dengan keadaan mana ku sekarang. untuk sekarang aku hanya bisa membuat duplikat dari tuan putri bodoh ini." Lucas  menahan tawa karena berucap seperti itu.

"POKOKNYA AKU GAMAU PERGI KE TEMPAT RAJAAA" athanasia berteriak sambil menendang nendang di udara.


Untung lucas sudah memakai sihir kedap suara di dalam kamar gadis kecil itu agar tidak ada lagi pengganggu  yang mendekati putri kerajaan terlupakan itu.

tok tok

suara pintu diketuk, seorang wanita dengan pakaian pelayan itu pun bersuara lembut

" athi sudah waktunya tidur, saya membawakan susu hangat untuk athi. apakah saya boleh masuk."

"hei kau pergi sana lili sudah datang menyuruh ku tidur, dan ingat aku tidak ingin pergi ke tempat yang mulia"

" yah kita lihat saja nanti, jangan salahkan aku jika tiba tiba raja itu datang membunumu" laki laki itu sedikit dengan nada mengancam"

" yaya terserah kau"

akhirnya lucas pergi, gadis kecil itu langsung berlari menuju pintu untuk membukakan pintu

"hehe maaf lili lama tadi athi beresin buku dulu. boleh lili nyanyikan athi pengantar tidur?"

. . .

keesokan harinya,

seorang gadis kecil bermata biru permata dan berwarna biru permata dan berambut kuning membuka matanya karena terkena cahaya matahari

gadis itu mengucek matanya, dan sedikit meregangkan tubuhnya. dia sadar bahwa itu sudah siang.

'aneh,kenapa lilian tidak membangunkanku. tunggu dulu ini bukan di kamarku.'

tiba tiba ada seseorang laki laki yang ia kenal anak laki laki yang ingin dia tumbuk.

ya itu lucas.

"lama sekali kau tidurnya kau sudah telat bodoh." tak lama anak laki laki itu menggunakan sihir untuk mencuci muka gadis itu menggosok giginya dan mengganti bajunya lalu memparfuminya.

"rasanya seperti aku punya anak saja"  gerutu lucas lalu memegang tangan athanasia dan segera berteleportasi ke taman.

di taman athanasia sudah duduk di kursi dan di meja yang penuh kue dan secangkir susu dan disebrangnya teh.

"kenapa kau lama sekali, kau tau kan  aku tidak punya banyak waktu"

seorang pria yang bermata  biru permata dan rambut berwarna kuning yang sedikit lebih tua dari athanasia sudah duduk disana.

tbc

_________________________________

maaf singkat authornya lagi banyak kerjaan jadi maaf ya hehe :')

fact :  jennette mengira bahwa claude sangat menyayanginya karena menuruti semua keinginnannya  padahal sebenarnya claude hanya baik kepadanya karena lucien pernah menyuruhnya berbaik kepada jennette karena dia merasa kasian melihatnya.

oke minna

see you next chapter~~


Confused [END] || who made me a princess/suddenly i become a princess fanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang