Hari ini Jungkook ijin tidak masuk kerja dengan alasan kuliah. Padahal sebenarnya ia lagi tidak bersemangat melakukan apapun hari ini. Terutama karena Taehyung tiba-tiba sulit sekali dihubungi.
Padahal kemarin mereka baik-baik saja, tidak ada yang terjadi. Bahkan Taehyung sempat mengecup keningnya ketika akan pergi kekantor. Setelah itu, Taehyung tidak pulang kembali dengan alasan ia lembur.
Jungkook masih bisa mengerti jika itu masalah pekerjaan. Tapi kalau tiba-tiba sulit dihubungi begini, ia jadi bingung apakah ia melakukan sesuatu yang salah ?
Beberapa kali ia mencoba menghubungi ponsel Taehyung tapi malah tidak aktif.
Aneh sekali.
Sesibuk apapun pria itu, jika Jungkook yang menelpon pasti akan selalu ia angkat. Tak perduli sedang dalam rapat penting atau tidak.
Ada apa sebenarnya ?
Perasaannya jadi tak tenang sekali soal ini.
Anak itu terlalu sibuk melamun hingga ia terkejut sendiri ketika ponselnya berdering.
Nomor baru tertera disana.
"Oh.. Jadi ini benar nomormu ? Ini aku Rachel.. Ada yang mau aku bicarakan denganmu.."
Jungkook mendengus, mendengar suara wanita itu membuat moodnya jadi buruk seketika.
"Langsung saja bicara disini.."
Tawa Rachel terdengar mengejek, "Tidak sabaran sekali. Bagaimana kalau kita bertemu di xxxx sekitar jam 4 sore. Minuman di sana enak sekali.."
"Terserah.."
"Oh.. Kusarankan kau datang. Karena ini ada sangkut pautnya dengan suamiku~" Ucapnya lalu mematikan sambungan sebelum Jungkook bertanya maksud wanita itu.
"Jangan bilang ini perasaan aneh yang dimaksud.." Desisnya lalu segera bersiap menuju tempat yang dimaksud.
..
.
Tepat jam 4 Jungkook tiba di cafe yang dimaksud. Ia masuk kedalam dan langsung mencari sosok Rachel begitu saja. Mata bulatnya mendapati presensi wanita itu yang tengah terduduk di meja dekat dinding kaca sembari melihat kearah luar.
Maka kakinya langsung melangkah cepat dan duduk dihadapan wanita itu tanpa mengatakan apapun. Ia hanya ingin menyelesaikan urusan mereka sebelum ia pergi kekantor Taehyung untuk mencari prianya.
"Wah.. Kau cukup tepat waktu ya ternyata. Kalau saja kita tidak musuhan aku akan senang sekali mendapat teman bisnis sepertimu.." Ucapnya dengan senyuman tipis.
"Bacot. Langsung saja keintinya.." Kesal Jungkook.
Rachel tak membalas, ia membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari dalam. Sebuah berkas yang terisi dalam amplop cokelat dengan cap sebuah rumah sakit.
Sebelah alisnya terangkat seolah bertanya benda apa itu tanpa menyentuhnya.
"Buka dan kau akan tahu.." Katanya sembari menyeruput teh hangatnya pelan.
Sebenarnya tidak ingin karena Jungkook sudah ada feeling tapi ternyata rasa penasarannya cukup besar juga. Maka tangannya meraih benda itu dan membukanya, mengeluarkan selembar kertas dari dalam berisi laporan Dokter yang menyatakan tentang kondisi kehamilan Rachel.
Diam-diam Jungkook berdecak kagum dalam hati karena benih prianya ternyata subur juga. Sekali tembak langsung jadi. Coba kalau ia seorang wanita, tak bisa Jungkook bayangkan mereka akan memiliki selusin anak karena hobi Taehyung yang keluar masuk goa pribadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Flower (Vkook) {COMPLETED}
FanfictionSudah cukup beban hidupnya banyak, dan ia masih harus menanggung semua kesalahan kakaknya. Jungkook rasa dia terlahir dengan banyak kesialan hingga harus mengalami ini semua. WARNING..! boyXboy area boys love area fujhosi area gay area SITU KLO MA...