Ujung rokok semakin menyala ketika dihisap, kemudian ia menghembuskan asapnya keluar dengan segera sebelum menyakiti tenggorokannya.
"Wah.. Dinginnya.." Ucap Jungkook sembari merapatkan jaketnya namun mulutnya terus aktif merokok. Meski cuaca sedingin ini tapi anak itu masih betah berada di luar restoran hanya untuk merokok saja.
Ngomong-ngomong ini sudah memasuki minggu ke-4 semenjak kepergian Seokjin. Jungkook belum sepenuhnya merelakan tapi ia tak bisa terus-menerus bersedih. Masih banyak hal yang harus ia selesaikan termasuk kuliahnya.
Saat rokoknya memendek, Jungkook langsung membuangnya dan kembali masuk kedalam untuk melanjutkan kerjaannya.
Berikutnya ia dikejutkan dengan kehadiran Mina yang sudah berdiri dihadapannya sembari menyodorkan segelas kopi panas.
"Merokok lagi ?"
"Hmm.." Gumam Jungkook dan menerima kopi itu lalu meneguknya pelan. Merasakan sensasi panas yang langsung menghangatkan tubuhnya.
"Sejak kembali dari Busan kau lebih aktif merokok, Kook. Kesehatanmu akan terganggu nanti.." Cemas Mina.
"Aku baik-baik saja. Harusnya kau yang berhenti merokok, nanti susah punya anak loh.."
Mina hanya memutar matanya, Jungkook selalu saja membalikkan perkataannya. Toh, ia tak terlalu menginginkan punya anak jadi tak masalah baginya ia bisa hamil atau tidak.
Tapi gadis itu hanya diam membiarkan Jungkook kembali bersiap karena jam istirahatnya sudah selesai.
"Aku duluan.." Kata Jungkook sebelum keluar dari ruangan istirahat mereka.
Seperti biasa, Jungkook akan membersihkan meja dan mengepel lantai sembari menunggu pelanggan datang. Sesekali ia melihat kearah jalanan dimana banyak orang berlalu lalang dengan menggunakan jaket tebal. Salju memang mulai turun semenjak beberapa hari yang lalu dan membuat cuaca semakin dingin saja.
Untung saja didalam Restoran terdapat penghangat ruangan jadi mereka tidak tersiksa dengan dinginnya cuaca.
Kling~
Lonceng pintu depan berbunyi menandakan datangnya tamu. Maka Jungkook dengan segera menyelesaikan kerjaannya dan melayani pelanggan.
Namun ia agak terkejut karena mendapati sosok wanita yang tampak tak asing dimatanya itu berdiri angkuh dihadapannya.
Choi Rachel.
Kenapa wanita itu kemari ?
Wanita itu menggunakan pakaian hangat yang terlihat begitu mahal ditubuh rampingnya. Ia menatap Jungkook dari balik kaca mata hitamnya sebelum berjalan melewati Jungkook untuk duduk disalah satu meja.
Namun Jungkook tak perduli dan meneruskan pekerjaannya. Membiarkan pelayan yang lain untuk melayani wanita itu.
"Kook.. Wanita itu memintamu yang melayaninya.." Bisik temannya yang tadi hendak melayani si wanita. Setelahnya ia mengambil alih pekerjaan Jungkook dan membiarkannya menggantikan dirinya.
Jungkook menghela nafas.
Mau apa lagi dia ?
"Permisi Nona.. Anda sudah siap memesan ?" Tanya Jungkook sopan, memaksakan senyumannya dengan tangan yang bersiap mencatat pesanan.
Wanita itu nampak sibuk memperhatikan buku menu sebelum ia menutupnya kembali dan melepas kacamatanya.
"Tempat ini kumuh sekali. Kau yakin makanan yang disediakan higienis ? Bahkan menunya terlihat kampungan dan tidak menggugah selera.."
"Well, anda sendiri yang masuk kesini nona. Jadi apakah itu berarti selera anda juga kampungan ?"
BRAK..!
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Flower (Vkook) {COMPLETED}
FanfictionSudah cukup beban hidupnya banyak, dan ia masih harus menanggung semua kesalahan kakaknya. Jungkook rasa dia terlahir dengan banyak kesialan hingga harus mengalami ini semua. WARNING..! boyXboy area boys love area fujhosi area gay area SITU KLO MA...