Jungkook sudah mulai kembali bekerja seperti biasanya lagi meski Taehyung dan Jimin berisikeras agar ia cuti dulu. Tapi memang pada dasarnya Jungkook yang tak betah hanya berleha-leha saja dirumah maka ia meyakinkan dua pria kesayangannya bahwa ia baik-baik saja.
Toh, luka di kepalanya sudah mulai mengering meski terkadang masih terasa nyeri. Tapi setidaknya tidak mengganggu aktivitasnya sama sekali. Hanya saja Jungkook memakai semacam headband untuk menutupi bekas jahitan di bagian belakang kepala.
Bosnya pun mengijinkan karena ia mengerti kondisi anak itu. Lagipula para pelangganpun tak ada yang protes, malah mereka senang karena Jungkook jadi terlihat lebih manly katanya.
"Jungkookie tumben sekali memakai headband ?" Tanya Seorang pelanggan tetap yang merupakan mahasiswi saat Jungkook membawakan pesanan mereka.
"Ah.. Iya, ada sedikit luka dikepalaku karena kecerobohanku jadi aku memakai ini untuk menutupinya. Apa jelek ?"
"Eyy.. Tidak. Justru sebaliknya, kau keren sekali tahu~" Puji salah satu temannya.
Jungkook tersenyum malu, "Terimakasih.."
"Aduhh.. Manis sekali kalau tersenyum.. Bisa selfi tidak ?" Tanya si mahasiswi dengan kedua mata berbinar-binar.
"Maaf.. Aku sedang bekerja. Bosku akan memarahiku nanti.. Maafkan aku.." Tolak Jungkook halus.
"Oh.. Tidak.. Tidak apa-apa.. Aku yang harusnya minta maaf. Baiklah silahkan lanjutkan pekerjaanmu, Jungkookie. Maaf kami menganggumu.."
"Tidak masalah kok, Noona.." Balas Jungkook lalu membungkuk sopan dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Ia berjalan menghampiri meja kasir dan menaruh nampannya disana dengan helaan nafas lelah.
"Penggemarmu semakin banyak ya~" Goda Mina.
"Masa sih ?"
"Kau benar. Kebanyakan dari mereka datang kemari hanya untuk melihat Jungkookie kita yang manis~" Salah satu karyawan lelaki menginterupsi dengan kekehan pelan.
"Iya.. Mereka selalu bertanya dimana Jungkookie..padahal ada aku yang kesepian ini.. Huhuhuhu" Sambung lainnya.
"Ey.. Teman-teman.. Tidak begitu.." Jungkook berusaha menjelaskan meski kenyataannya memang begitu adanya.
"Yah.. Aku sih tak masalah asal tempat ini selalu ramai dan gajiku lancar~" Celoteh Mina riang.
"Kau benar.. Kalau Jungkookie ijin tidak masuk. Tempat ini jadi sepi seperti kuburan.."
Pada akhirnya Jungkook hanya bisa tertawa canggung mendengar ocehan teman-temannya. Mungkin karena itu ya kenapa bosnya sering menawarkan pekerjaan full padanya dengan gaji lumayan. Kalau saja ia tak sedang kuliah mungkin Jungkook akan menerimanya dengan senang hati.
Tring~
Pintu restauran terbuka dan refleks membuat para karyawan yang sedang berkumpul didekat pintu untuk istirahat sejenak langsung menyambut dengan bungkukkan sopan.
Namun ketika Jungkook mendongak, ia terkejut karena mendapati sosok Rachel dihadapannya.
Wanita itu mau apa lagi ?
Rachel sendiri hanya melewati Jungkook dan mendekati meja kasir.
"Aku mereservasi ruang VIP dua hari yang lalu atas nama Choi Rachel.."
"Ah baik Nona.. Saya akan—"
"Aku mau Jungkook yang melayani.." Ucapnya.
Semua mata para karyawan disitu menatap Jungkook seketika. Mau tak mau Jungkook mengangguk dengan helaan nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Flower (Vkook) {COMPLETED}
FanficSudah cukup beban hidupnya banyak, dan ia masih harus menanggung semua kesalahan kakaknya. Jungkook rasa dia terlahir dengan banyak kesialan hingga harus mengalami ini semua. WARNING..! boyXboy area boys love area fujhosi area gay area SITU KLO MA...