Hari itu kampus sedang lenggang. Mungkin karena sedang mengikuti kelas atau mungkin karena cuaca yang sedang mendung. Jungkook tak tahu dan tidak perduli, karena ia hanya terduduk di kursi kantin sembari melihat kearah lapangan yang dipenuhi para mahasiswa yang tengah bermain basket.
Terlalu sibuk melamun hingga mengabaikan cokelat panasnya yang mulai mendingin. Bahkan ia tak menyadari kehadiran Jimin yang sudah terduduk manis didepannya sembari membawa beberapa tumpuk buku tebal.
"Apa yang kau pikirkan ?"
Jungkook tersentak dan menoleh cepat, kemudian meraih minumannya dan meneguknya pelan.
"Hanya memikirkan sesuatu. Konsul tugasmu selesai ?" Jungkook bertanya balik. Sama seperti Jimin, ia juga baru saja selesai konsul dengan dosen mata kuliah mereka perkara tugas.
"Hmm.. Banyak hal yang harus aku cari dan teliti.. Kenapa aku mengambil topik yang sulit sih ?" Dengusnya.
Jungkook terkekeh, menggeser gelas minumnya pasa pria Park itu, "Minumlah..sudah tak hangat sih tapi cokelat bisa mengembalikan moodmu, kuharap.."
"Melihatmu saja moodku sudah membaik kok.. Kkk~"
"Tidak mempan padaku Tuan Park.. Kau pikir aku seorang gadis ?" Jungkook tertawa renyah.
"Yah.. Kau bukan gadis tapi kau lebih menarik ketimbang mereka.." Ucap Jimin tiba-tiba sembari meminum cokelat milik Jungkook.
"Hentikan bodoh.. Jika ada yang mendengar, mereka mengira kita memiliki hubungan aneh.."
Jimin hanya tersenyum tak berniat menjawab apapun. Toh, yang ia katakan bukan bohong belaka.
"Wah..! Seperti biasa.. Kalian selalu berdua.. Kkk~apa kalian sedang kencan ?"
"Hentikan, Mingyu.. Astaga.. Aku bisa gila karena kalian berdua.."
Mingyu— salah satu teman sekelas mereka itu hanya tertawa hingga gigi taringnya terlihat. Pria dengan kulit Tan itu tampak tak perduli dan duduk disebelah Jungkook santai.
"Jadi.. Sehabis ini kita sudah tak ada jadwal kuliah. Mau main sebentar ?" Ajaknya semangat.
Belum sempat Jungkook menjawab, ponselnya sudah berdering. Maka ia langsung menjawab tanpa melihatnya.
"Woah.. Kau masih memakai ponsel jadul itu, Kook ?" Mingyu memekik tak percaya namun Jungkook mengabaikannya.
Memangnya kenapa dengan ponselnya ? Setidaknya masih bisa dipakai menelpon tak masalah untuknya.
"Halo ?"
"Apa kau tak punya jam ? Haruskah aku selalu mengingatkanmu ?"
Suara bass itu..
Jungkook melihat layar ponselnya sejenak dan menghela nafas.
Itu Taehyung.
"Maaf.. Aku baru selesai kuliah. Aku kesana sekarang.." Jawabnya langsung mematikan panggilan tersebut. Setelahnya ia langsung berdiri dan memakai ranselnya.
"Aku harus kerja. Sampai ketemu besok teman-teman.." Pamitnya sebelum suara Jimin terdengar.
"Loh.. Bukannya shiftmu hari ini sore, Kook.."
Tiba-tiba saja tubuh Jungkook jadi kaku. Dia lupa kalau Jimin tak tahu kerjaan keduanya ini.
"Umm.. Aku disuruh menggantikan shift salah satu pegawai yang tak hadir. Jadi begitu..hehehe.."
Jimin mengangguk, "Aku antar.." Katanya sembari ikut berdiri juga dan membuat Jungkook semakin panik. Sekarang ia bingung alasan apa yang bisa ia pakai untuk menolak ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Flower (Vkook) {COMPLETED}
FanficSudah cukup beban hidupnya banyak, dan ia masih harus menanggung semua kesalahan kakaknya. Jungkook rasa dia terlahir dengan banyak kesialan hingga harus mengalami ini semua. WARNING..! boyXboy area boys love area fujhosi area gay area SITU KLO MA...