Venno update!!
Jangan lupa klik bintang⭐ di sebelah kiri bawah biar Venno makin bersinar⭐✨
^^
"Lo yang nggak pernah nga-"
Ucapan Aldo terpotong begitu mendengar seseorang dari pintu masuk bersuara, "Davenno Lucea Andara, dipanggil ke ruang BK sekarang! " Itu suara Dika, ketua OSIS SMA Bima Sakti.
Venno yang sejak tadi diam dan menyaksikan perdebatan Aldo dan Ivan mengangguk dan bangkit dari duduknya. Venno keluar meninggalkan ruang kelas. Semua teman-temannya bertanya-tanya. Apa lagi? Venno kena kasus apa lagi?
DAVENNO| Chapter 3
Venno masuk ke ruang BK yang terdapat beberapa guru yang menunggunya sejak tadi. Begitu Venno masuk bel tanda kelas akan dimulai pun berbunyi.
Venno masuk dengan wajah datar dan melangkah dengan santai seolah ia tahu tidak akan terjadi sesuatu padanya. Keningnya mengernyit begitu mendapati Yasya tengah duduk di salah satu kursi yang ada di ruangan itu.
Yasya terlihat terluka akibat kecelakaan yang menimpanya tadi malam karena balapan dengan Venno.
Dari sini, Venno bisa mengambil kesimpulan, masalah apa yang akan dia hadapi kali ini. Yasya Svargino menantangnya lewat kasus ini.
"Duduk Venno! " Ucap pak Reza seorang guru BK.
Venno mengangguk dan menjatuhkan pantatnya di kursi yang ditunjuk pak Reza.
Begitu Venno duduk, pak Romi selaku kepala sekolah SMA Bima Sakti memberikan tatapan tajam padanya.
"Ada apa, Pak? Kenapa saya diundang ke sini? " Tanya Venno.
"Venno, kamu tahu apa yang dampak dari apa yang kamu lalukan? " Tanya pak Reza dengan tegas.
Venno mengernyitkan keningnya, bingung.
"Maksud Bapak? "
Tatapan pak Reza tertuju pada Yasya yang sedang duduk diam dan memandangi kakinya yang terluka.
"Kamu nggak lihat apa yang terjadi sama Yasya? "
"Itu bukan kesalahan saya, Pak. Dia jatuh sendiri. " Jelas Venno.
"Iya, saya tahu. Masalahnya di sini, kamu yang nantangin Yasya buat ikutan balapan liar, kan?"
Mendengar itu, tatapan Venno menajam pada Yasya yang turut menatapnya.
"Bukan saya yang nantangin, Pak. Tapi, Yasya sendiri. " Ucap Venno membela diri.
"Dia yang nantangin saya, Pak. Kalau Bapak nggak percaya bisa tanya sama temen-temen saya. " Ucap Yasya menggebu-gebu.
"Apa maksud lo? Dari dulu juga lo yang selalu nantangin gue. Gue nggak pernah sekali pun nantangin lo dalam hal apapun. " Emosi mulai terkumpul di kepala Venno.
"Enak aja, yang ada juga lo yang selalu nantangin gue. Lo iri kan sama gue yang jauh lebih disukai banyak orang. Sedangkan lo cuma punya tiga temen ingusan kaya mereka. " Ucap Yasya sembari melirik ke luar. Tepatnya dimana Aldo, Vero, dan Ivan berdiri. Mereka mengikuti Venno begitu dia keluar.
Telapak tangan Venno tergenggam erat. Buku-buku kukunya memutih. Menandakan betapa marahnya Venno saat ini. Yasya, anak sialan di depannya itu berani sekali menghina teman-temannya. Dalam hati Venno mengeluarkan berbagai umpatan yang siap dia keluarkan begitu lepas dari tempat terkutuk ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVENNO ✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!! DILARANG PLAGIAT!! Judul awal: DVD (Devanno, Violla, Davenno) Judul saat ini: DAVENNO (setelah revisi) "Menjauh bukan berarti nggak ada rasa cinta. Justru itu adalah jalan untuk tidak l...