DAVENNO| Chapter 19

54 14 0
                                    

Venno update!!

Jangan lupa klik bintang⭐ di sebelah kiri bawah biar DAVENNO makin bersinar⭐✨

Jangan lupa juga komen serta share ke teman-teman kalian:)

Btw, perjalanan kita masih panjang. Sabar nunggu end!

Langsung saja;)

Hope you like it:)

"Masalah yang terjadi di keluarga kita itu semua salahku. Aku memang bodoh. Seharusnya aku sadar bahwa setiap manusia kadang juga tidak bisa mengontrol emosi mereka. Seharusnya aku sadar. Aku memang bodoh."

"Lucas.... Tenanglah! Kumohon!"

"Ini semua salahku!"

"Lucas, masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini. Kita masih punya waktu."


DAVENNO| Chapter 19

7 Tahun yang lalu...

Venno membuka setiap lembar pada buku Sains yang ada di atas mejanya. Mata dan pikirannya fokus tertuju hanya pada satu obyek di depannya itu.

Tidak jauh berbeda dengan Vanno yang duduk di samping Venno.

Saat ini Vanno dan Venno masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Mereka berdua masih kecil dan sangat menggemaskan. Mereka juga sedang rajin-rajinnya belajar untuk naik ke kelas 6 di sekolah dasar sebagai kelas penentuan keluarnya mereka dari sekolah itu.

Selain itu, Vanno dan Venno sebagai dua murid favorit guru di sekolah dasar itu telah ditunjuk untuk mengikuti Olimpiade Sains tingkat kota yang akan diadakan sebentar lagi. Itulah sebabnya mereka berdua memilih diam---duduk di bangku masing-masing tanpa saling menganggu. Fokus pada obyek di depan mereka masing-masing.

Vanno dan Venno selalu menyiapkan otak mereka sebelum maju ke Olimpiade apapun. Benar-benar menyiapkan dengan sepenuh hati. Itulah mengapa mereka menjadi murid kesayangan guru yang selalu maju dalam lomba apapun.

"Hei, Venno!" Saat sedang fokus pada buku yang Venno baca, suara seseorang yang sangat ia benci terdengar menyapa telinganya.

Venno menoleh pada anak itu yang kini tengah berdiri di samping mejanya dengan melipat kedua tangannya ke depan dada juga tersenyum menyebalkan pada Venno. Itu Gio. Anak tinggi gemuk yang sangat nakal di kelas 5.

"Apa?" Tanya Venno dengan ketus. Venno tidak pernah bersikap baik dengan Gio karena Gip sudah sering mencari masalah dengan Venno.

"Belajar mulu, lo! Udah deh nggak usah belajar terus. Belajar juga nggak bakal membuat lo lebih unggul dari Vanno!" Gio meledek Venno untuk memancing kemarahan Venno. Awalnya, Venno tidak menanggapi ocehan tidak jelas Gio.

Tapi, anak kecil yang terkenal paling nakal itu seolah ingin Venno berbuat kesalahan dengan terus merecoki Venno.

"Venno, lo jelek!" Ucap Gio lagi. Venno masih mengabaikan. Gio salah besar kalau mengatakan 'Venno jelek'. Dilihat dari mana saja Venno jauh lebih baik dari Gio. Ataupun yang lainnya.

"Ven, lo sombong banget sih!" Ucap Gio. Lagi-lagi ingin menganggu Venno yang tengah konsentrasi dalam belajar.

"Jangan gangguin Venno deh, Gio!" Itu suara Vanno. Vanno melirik sekilas pada Gio dan kembali fokus pada bukunya.

DAVENNO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang