DAVENNO| Chapter 21

57 13 0
                                    

Venno update!!


Jangan lupa klik bintang⭐ di sebelah kiri bawah biar Venno makin bersinar⭐✨

Jangan lupa juga komen serta share ke teman-teman kalian:)

Btw, perjalanan kita masih panjang. Sabar nunggu end!

Langsung saja;)

Hope you like it:)

"Venno sering banget dapat luka. Ntar banyak bekasnya jadi jelek dong." Violla mengerucutkan bibirnya.

Tanpa Violla pikirkan sebelumnya, pertanyaan ini mampu membuat Violla salah tingkah. "Jadi, kalau gue banyak bekas lukanya, lo bakal kabur dari gue?"


DAVENNO| Chapter 21

Violla tidak tahu harus menjawab apa. Pertanyaan Venno tadi Violla artikan kalau Venno tidak ingin dirinya pergi. Tapi, apakah benar begitu? Atau hanya Violla saja yang salah mengartikan?! Entahlah. Violla tidak tahu.

Kini, Venno masih menatap Violla yang sedang salah tingkah di tempatnya. Cewek itu berkali-kali menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Atau memang gatal? Venno tidak tahu. Yang Venno tahu cewek di depannya itu salah tingkah akibat pertanyaan yang keluar dari mulutnya tak lama tadi.

Venno sendiri juga tidak tahu apa yang membuatnya menanyakan itu pada Violla. Apakah ia benar-benar sudah jatuh lagi kali ini?

"Jadi, kalau gue berubah jadi jelek, lo bakal lari dan nggak ngejar gue gitu?" Sekali lagi Venno bertanya dan membuat Violla semakin salah tingkah.

"V-venno nanya apaan sih? Nggak jelas banget. Violla nggak bakal ninggalin Venno kok. Janji deh."

"Lo yakin? Bentar lagi gue bakal kelihatan jelek karena bekas luka-luka ini." Venno menatap teduh mata Violla.

Mereka saling bertatapan. Violla merasa kini udara di sekitarnya berkurang. Tatapan Venno membuat Violla tidak bisa bernapas dengan benar. Jantung cewek itu juga berdegup tidak menentu. Sangat kencang. Violla takut jantungnya akan jatuh atau lebih parahnya keluar dari dalam sana.

"Gue tetep mau lo ninggalin gue, Violla." Ucap Venno dengan lirih. Entah apa yang Venno pikirkan saat ini. Di saat egonya tidak suka Violla berdekatan dengan cowok lain, tapi mulutnya malah mengatakan hal sebaliknya.

"Gue nggak pantes buat lo. Gue cuma akan buat lo khawatir aja." Venno melanjutkan ucapannya saat sempat menjeda tadi.

Violla mencebikkan bibirnya. Cewek itu segera mengalihkan tatapan dari Venno takut semakin gugup dan salah tingkah.

"Venno jahat!" Violla berucap dengan lirih. Tanpa menatap Venno. Violla merasakan air matanya sudah siap tumpah sekarang. Tapi, sekuat yang ia bisa, Violla akan menahannya agar ia tidak terlihat lemah di hadapan Venno.

"Gue emang jahat. Gue nggak bisa balas perasaan lo, Vi. Gue udah bilang berkali-kali sama lo buat jauhin gue. Kalau lo semakin mendekat yang ada lo bakal ngerasain sakit yang lebih dari ini."

Violla menoleh. Tanpa ia duga air matanya keluar.

Venno melihat itu. Ia merasa tidak tega harus menyakiti Violla lagi. Ia juga merasa bersalah akan hal itu.

"Kenapa? Kenapa Venno nggak bisa bales perasaan Violla? Apa Venno punya cewek lain?"

"Kalau iya, kenapa?"

DAVENNO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang