Hola, Amigos!
Istrinya Marc Márquez Alentà is come back🧜♀️
Venno update!!
Jangan lupa klik bintang⭐ di sebelah kiri bawah biar Venno makin bersinar⭐✨
Hope u like it:v
Langsung saja;
"Gue diusir, lo tahu, kan?"
Violla mengangguk. "Iya, tahu. Vanno udah cerita sama Violla."
Cerita; Vanno, Violla.
Kemarahan kembali menghunjam diri Venno. Kenapa Venno tidak sadar kalau Vanno dan Violla, mereka sudah, ah! Sialan!
"Gue nggak bisa."
DAVENNO| Chapter 39
"Venno..., Venno...., kamu di mana, Sayang?"
Ketika hendak masuk ke kamarnya usai kembali dari sekolah, Vanno mendengar suara rintihan Sara yang berkali-kali memanggil nama Venno dari kamar wanita itu.
Mengurungkan niat, Vanno bergegas membuka pintu, lalu menghampiri Sara yang tengah berbaring di satu-satunya ranjang yang ada di ruangan itu.
Keadaan wanita itu sangat kacau. Rambut yang tidak terawat, wajahnya memerah, kedua matanya terpejam erat---sesekali meringis. Dengan selimut tebal yang hanya menutupi tubuhnya hingga dada. Air mata terus merembes keluar meski kedua matanya terpejam. Bengkak di sekitar area mata, wanita itu telah banyak menangis.
Melihat keadaan Sara yang seperti itu membuat hati Vanno seperti diiris dengan pedang, bermata tajam yang sangat menyakitkan. Menusuk tepat di hati Vanno.
Devanno Lucio Andara tidak pernah bisa jika melihat orang yang telah berjasa melahirkan dan membesarkannya menangis. Ia tidak akan bisa.
"Ma..., " ucap Vanno. Suaranya parau.
Tangan cowok itu mendarat di jidat Ibunya, memeriksa suhu tubuh wanita itu.
"Mama demam,"
Segera, Vanno mengambil ponselnya yang tadi ia letakkan di saku celana abunya, lantas menghubungi Lucas untuk segera pulang. Sementara itu Vanno akan menyiapkan Sara untuk dibawa ke rumah sakit.
Demam wanita itu sangat tinggi. Bahkan, seorang pelayan tadi juga mengatakan bahwa sejak pagi Sara belum makan apapun.
"Venno..., " Lagi, suara parau Sara yang sangat menyakitkan di telinga Vanno terdengar.
Wanita itu terus merancau, memanggil-manggil nama anak bungsunya. Yang Sara butuhkan di sini adalah Venno. Wanita itu ingin Venno ada di sisi nya. Memeluknya, sama seperti waktu kecil.
Vanno harus berbuat sesuatu, seperti; membujuk Venno untuk pulang meski rasanya akan sulit.
^^
Angin bertiup kencang pada malam yang sunyi ini. Rasa dinginnya menerpa kulit, masuk, menembus hingga menusuk sampai ke tulang. Setiap bulu kuduk yang tidak tertutupi, berdiri saat menyambut hembusan angin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVENNO ✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!! DILARANG PLAGIAT!! Judul awal: DVD (Devanno, Violla, Davenno) Judul saat ini: DAVENNO (setelah revisi) "Menjauh bukan berarti nggak ada rasa cinta. Justru itu adalah jalan untuk tidak l...