DAVENNO| Chapter 18

59 14 0
                                    

Venno update!!


Jangan lupa klik bintang ⭐di sebelah kiri bawah biar Venno makin bersinar⭐✨

Jangan lupa komen.

Jangan lupa juga share ke teman-teman kalian biar makin banyak yang tahu cerita ini.

Bisa?

Bantuin aku;)

Semakin banyak yang baca semakin sering update dan banyak kejutan-kejutan dari cerita ini;)

Oh, iya ini yang part 2 yaa! Lanjutan yang kemarin:)

Ok, langsung saja:)

Hope you like it🙃


"Pulang!" Ucap Lucas ketika sampai di depan Venno lalu melewatinya.

Dengan malas, Venno mengikuti Lucas sampai ke mobil yang sudah ada di depan kantor polisi.

DAVENNO| Chapter 18

Venno mengikuti Lucas untuk naik ke limousine mewah milik Papanya itu. Tanpa mengatakan apapun, Venno duduk dan Lucas mengikuti duduk di sampingnya. Supir langsung menjalankan mobil itu dengan kecepatan sedang sebelum keluar dari lingkungan kantor polisi itu.

Venno mengedarkan padangan ke luar jendela sembari menikmati indahnya malam kota Jakarta yang tak pernah berubah.

Tanpa sengaja tangan Venno yang terluka bersentuhan dengan kursi penumpang yang saat ini Venno duduki dan cowok itu meringis.

Lucas memperhatikan dari samping, tangannya bergerak mengambil kotak obat yang ada di belakangnya lalu melemparnya pada Venno. "Obati sebelum infeksi!" Hanya itu yang terucap dari bibir Lucas. Tak ada kehangatan, seperti biasa.

Venno menatap kotak obat itu sebentar sebelum meraihnya dan mengobati lukanya sendiri.

Venno tidak mengatakan apapun. Begitu juga dengan Lucas. Venno sibuk dengan lukanya sedangkan Lucas sibuk dengan pikirannya. Suasana di dalam mobil hening. Tak ada percakapan keduanya. Supir pun memilih diam tidak ingin mencampuri urusan keluarga atasannya.

"Arghh... " Venno meringis ketika ia menyapukan kapas berlapis antiseptik ke tangannya yang terluka. Cowok itu tampak kesusahan saat mengobati tangannya sendiri.

Refleks, Lucas menoleh dan segera merebut kapas itu dari tangan Venno. Tangannya bergerak untuk menggantikan tangan Venno mengobati tangan anaknya. Raut wajah Lucas tampak khawatir. Tanpa menatap Venno, Lucas melanjutkan kegiatannya itu.

Venno menatap Lucas yang sedang sibuk mengobati lukanya. Tanpa ada kata yang terucap, Venno terus memperhatikan. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak dalam dadanya. Ia ingat, Lucas selalu melakukan itu. Mengobati lukanya ketika Venno terluka saat kecil. Lucas adalah orang yang akan berada paling depan ketika dirinya terluka. Mengobati luka Venno dengan sangat hati-hati. Tidak ingin membuat Venno meringis atau sampai menangis. Itu yang selalu Lucas lakukan padanya. Dulu. Dan sekarang Venno sangat merindukan momen-momen indah yang pernah terjadi antara dirinya dan Lucas. Andaikan semuanya tetap terjadi. Seperti dulu. Sebelum mereka terlibat pertengkaran karena hal sepele.

DAVENNO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang