Hola, Amigos!
Venno update!!
Jangan lupa klik bintang⭐ di sebelah kiri bawah biar Venno makin bersinar⭐✨
Hope u like it:v
Langsung saja;
Sampai akhir nanti, Venno akan menganggap hari ini adalah hari yang paling indah dalam hidupnya. Venno tidak akan melupakan hari ini. Tidak akan pernah.
DAVENNO| Chapter 34
Dua minggu telah berlalu. Selama itu pula, Violla fokus pada masa pemulihan diri pasca kecelakaan yang ia alami.
Selama dua minggu juga, Violla menghabiskan harinya tanpa pergi ke sekolah.
Menurut dokter, patah tulang di kaki Violla membutuhkan waktu untuk sembuh. Meski bukan patah tulang yang parah, Violla tetap menurut anjuran dokter untuk tidak melakukan kegiatan apapun selain makan dan minum obat.
Selama masa pemulihan, teman-teman Violla, ketiga teman Venno, Vanno, juga Cintya kerap datang ke rumahnya untuk memberikan semangat pada cewek itu yang sedang berjuang untuk sembuh.
Tak terkecuali seorang Davenno Lucea Andara. Cowok itu menjadi lebih jinak dan lembut dalam memperlakukan Violla.
Jika ditanya seberapa besar rasa bahagia yang Violla rasakan ketika mendapati Venno yang sangat manis padanya, maka Violla akan menjawab sangatlah besar dan tak mampu untuk dihitung nominalnya.
Meski banyak orang yang menghiburnya, tetap saja Violla merasa kesepian dan kurang.
Adinata Alviero bahkan tak kembali lagi sejak Violla diperbolehkan kembali ke rumah. Pria itu hanya datang dua kali di rumah sakit dan datang lagi saat Violla barus saja kembali, lalu pergi lagi entah kemana dengan alasan pekerjaan.
Violla merasa sedih?
Tentu saja.
Siapa yang tidak akan merasa kurang jika orang yang seharusnya ada di saat kita terpuruk adalah keluarga, namun orang yang disebut keluarga itu malah tidak menampakkan batang hidungnya untuk waktu yang lama.
Siapapun akan merasakan beratnya menjadi seorang Violla.
"Oy! Ngelamun aja, lo!" Suara lantang Adrian menyapa gendang telinga Violla.
Cewek yang tengah duduk sembari bersender di kepala ranjang itu kaget bukan main. Mendengus kesal, Violla balas meneriaki cowok menyebalkan bernama Adrian. "NGAGETIN, ADRIAN!!"
Sembari tersenyum tanpa dosa, Adrian duduk di sebelah Violla dan mengamati cewek itu dari dekat.
"Akhirnya lo mau sembuh juga." ucap cowok jangkung berkulit putih itu.
Violla enggan menanggapi ucapan Adrian.
"Ngapain lo ke sini?"
"Mau jenguk lo, lah. Nggak boleh?"
"Nggak! Sana pergi, husss!" Violla mengibaskan kedua tangannya sebagai gaya mengusir Adrian.
Adrian menampakkan wajah pura-pura merajuknya. "Nggak mau. Mau tidur di sini aja!"
Kemudian, Adrian berbaring di samping Violla dengan menenggelamkan wajahnya di antara bantal-bantal yang ada.
"ADRIAN!! Keluar sana!" Violla tidak tahan untuk tidak beteriak. Adrian ini sangat menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVENNO ✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!! DILARANG PLAGIAT!! Judul awal: DVD (Devanno, Violla, Davenno) Judul saat ini: DAVENNO (setelah revisi) "Menjauh bukan berarti nggak ada rasa cinta. Justru itu adalah jalan untuk tidak l...