DAVENNO| Chapter 42

70 13 53
                                    

Venno update!!

Jangan lupa klik bintang⭐ di sebelah kiri bawah biar Venno makin bersinar⭐✨

Hope u like it:)

"Maaf, Pa. Aku bukan gay."

Lalu disusul suara Venno yang mengamini ucapan Venno. "Aku juga bukan."

Lucas menggeram. "Kalian ini!"

DAVENNO| Chapter 42

Menit berganti menjadi hitungan jam. Jam berganti menjadi hari. Semua kehidupan kembali seperti sedia kala. Rasa bahagia yang tiada tara menghiasi rumah keluarga Lucas Andara. Kini Sara sudah pulih dari sakitnya. Wanita itu tampak sehat seperti biasa. Dengan dua anaknya yang kini berbagi suka cita.

Begitu juga dengan kehidupan Violla. Cewek itu sudah kembali seperti sedia kala pasca kecelakaan yang menimpanya. Sudah bisa berjalan dengan cepat.

Dengan senyum secerah matahari pagi ini, Violla melangkahkan kakinya masuk ke sekolah SMA Bima Sakti yang menjadi tempatnya menuntut ilmu. Rasanya ringan sekali hari ini. Seperti tak ada beban lagi dalam pundaknya. Entah karena apa namun Violla merasa bahagia.

Tas ransel berwarna merah menjadi benda yang menempel di punggungnya kali ini. Ketika sedang berjalan dengan langkah ringan matanya tidak sengaja menangkap dua orang yang sangat mirip tengah keluar dari parkiran. Siapa lagi kalau bukan Vanno dan Venno. Dua orang yang sudah berbaikan dan membuat lega semua orang. Kini Vanno dan Venno sering terlihat berangkat bersama ke sekolah. Menunjukkan keakraban mereka seperti saat mereka kecil.

Beberapa hari yang lalu Venno sempat menemui Violla dan mengucapkan terima kasih untuk bujukan yang sempurna. Menyadarkan Venno akan satu hal; bahwa di dunia ini banyak yang menyayanginya terutama kedua orang tuanya juga saudaranya. Violla turut bahagia akan hal itu meski hubungannya dengan Venno belum mendapatkan titik terang.

"Selamat pagi, Vanno." Violla menyapa usai dua cowok itu berhenti di hadapannya. Violla sengaja menunggu mereka tadi.

"Pagi, Violla." balas Vanno dengan senyum yang sekarang sering ia tunjukkan pada orang lain.

Mata Violla beralih pada Venno yang berdiri di samping Vanno dengan raut datar yang entah mengapa bisa muncul di sana. Bahkan Venno tidak menatap Violla.

"Pagi, Venno Sayang." Violla mengerling jahil.

Cepat, Venno mengalihkan pandangan pada Violla. Berdehem pelan lalu menjawab dengan kikuk. "Eh, i-iya. Pagi."

Violla tertawa. Tidak berbeda dengan Vanno.

"Violla ke kelas duluan, ya! Bye, kalian." usai melambai pada si kembar, Violla bergegas ke kelasnya karena ingat ada tugas yang belum ia kerjakan.

Vanno dan Venno masih belum beranjak. Terjadi keheningan selama beberapa saat hingga Vanno bersuara. "Jadi, gimana hubungan lo sama Violla?"

Venno menolah ke arah Vanno. "Biasa aja." jawabnya dengan acuh.

"Nggak ada niat buat serius?"

"Gue belum lulus SMA, masih pengen kerja dan mencapai cita-cita. Intinya nggak mau nikah muda."

Jawaban Venno membuat Vanno melotot. Ia menggelengkan kepala lantas berkata lagi, "Bukan itu maksud gue. Siapa juga yang nyuruh lo nikah muda." cibir Vanno.

DAVENNO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang