DAVENNO| Chapter 41

63 12 25
                                    

Hola, Amigos!

Istrinya Marc Márquez Alentà is come back🧜‍♀️

Venno update!!

Jangan lupa klik bintang⭐ di sebelah kiri bawah biar Venno makin bersinar⭐✨

Hope u like it:v

Langsung saja;

"Kok lo tahu caranya buat bikin gue sadar sama perasaan gue?"

"Gue sering baca novel. Ceritanya tentang percintaan remaja dan lainnya."

Secepat kilat, Venno menoleh. Kedua bola matanya melotot. "Lo baca kaya begituan?"

Vanno mengangguk. "Kenapa? Cuma cewek doang yang boleh baca cerita kaya gitu? Gue kutu buku, apapun gue baca."

"Sialan!"

DAVENNO| Chapter 41

Sudah larut malam, tepat delapan jam Sara dibawa ke rumah sakit karena demam yang begitu tinggi, wanita itu tak menunjukkan perubahan apapun. Berdasarkan pemeriksaan yang dokter lakukan, Sara seperti ini karena tertekan dan frustrasi.

Wanita itu terus saja meringis, menahan gejolak dalam tubuhnya, juga pening yang menyerang kepalanya. Dalam ingatannya, terus saja memikirkan anak bungsunya. Dia ingin Venno. Hanya Venno yang akan membuatnya kembali seperti semula.

Berkali-kali pula wanita itu memanggil nama Venno. Berharap anak itu akan segera datang. Ia hanya ingin memeluk Venno dan semua akan baik-baik saja.

Tidur sebentar, lalu terbangun. Berkali-kali menangis dengan menyebut nama Venno berulang kali. Hal itu lantas membuat Lucas diserang rasa bersalah. Jika dirinya mempunyai kemampuan menasehati yang baik, maka Sara tidak akan mengalami hal ini.

Berkali-kali juga pria itu mengalihkan pandangan ke pintu masuk, berharap Vanno akan datang membawa Venno bersamanya. Namun, hingga kini, batang hidung Vanno saja tidak tampak. Sebenarnya, kemana anak itu? Apa yang terjadi.

Berbagai pemikiran buruk terus melintas di kepalanya. Berusaha menampik dan tetap berpikir positif kalau Vanno akan kembali sesuai harapan. Dengan membawa Venno.

Lucas memang sudah mengizinkan Vanno untuk menjemput Venno di rumah Aldo. Melihat keadaan Sara juga rasa bersalahnya yang membuat Lucas dengan segera menyetujui usulan Vanno. Anaknya itu memang yang paling bijak. Dalam keadaan panas, dia masih bisa berpikir dingin. Tidak suka bertindak gegabah. Sangat berbeda berbeda dengan Venno yang selalu mementingkan ego dari apapun.

Tidak heran jika sifat Venno seperti itu. Lucas menyadari, sifat Venno menurun dari nya. Jadi, Lucas tidak bisa mengalahkan siapapun atas sifat yang Venno warisi dari dirinya.

Pintu terbuka, memunculkan sosok Vanno yang terlihat sangat lelah. Ada beberapa luka di wajahnya. Lucas yakin, Venno pasti memukulnya lagi.

Mendesah panjang, berusaha kuat. Memang ini yang sudah dia pikirkan sejak tadi. Vanno datang sendiri. Lucas sangat menjunjung tinggi ego dari apapun. Venno juga pasti seperti itu. Ya sudah! Mungkin dia sendiri yang harus turun tangan besok.

Namun, semua spekulasi yang sempat Lucas pikirkan mendadak salah. Tepat saat Vanno masuk ke dalam, sosok lain yang sangat mirip dengan Vanno dan juga dirinya, muncul. Dengan raut datar dan tidak terbaca.

DAVENNO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang