#14 yang terasa

53 12 2
                                        

Rere, Risa, dan Resy berlari dari sudut lapangan untuk menghampiri Melati. Melati tak menghiraukan mereka yang berlari menghampirinya. Matanya tetap menatap jalan yang Zaka lalui ketika pergi

"Mel, apa yang terjadi?" tanya Rere dengan nafas yang berusaha dia atur

Melati hanya menggelengkan kepala. Semuanya heran menatap Melati

"Mel lu kenapa?" tanya Riki

Melati masih menggelengkan kepala. ketujuh temannya saling menatap satu sama lain

"Eh gue denger Zaka jago basket ya? Tadi dia menang satu lawan empat?" Tanya Resy dalam keadaan yang seperti ini

"Eh lu Rese! Bisa gak sih nempatin waktu polos lu yang NAUDZUBILLAH" dengus Ari dengan nada marah

"Ih Resy kan nanya doang!"

"IYA RESY! IYA!" Riki menjawab pertanyaan Resy tadi

"Ya Allah Resy nambah suka Zaka!"

"Berisik lu pada!" ketus Melati, dia pergi begitu saja. Semua temannya menatap aneh dengan sikapnya yang semakin hari semakin tak menentu.

"Mel! Lu suka sama Zaka?" tanya Riki dengan berteriak

"Gue gak suka cara lu Rik!" jawab Melati tanpa menengok satu centipun ke Riki.

...

Kaki melati melangkah di jalan menuju kamar mandi sekolah. Dia memasuki haluan terakhir ke kamar mandi. Tepat saja, ada Zaka sedang yang sedang merapihkan bekas makan Melati. Melati memerhatikannya yang tak sadar akan kehadiran Melati. Zaka benar-benar tak sadar, dia langsung berjalan. Melati kesal Zaka tak menyadari kehadirannya

"ZAKA!" Melati memanggil Zaka

Zaka Menengok, dia membalikan badan. Tapi dia tidak memberi feedback kepada Melati

"Zaka!" Melati memanggil lagi

199"Aya naon Non?" akhirnya Zaka menjawab

"Bu Vika tidak masuk, ayo kita latihan di ruang musik"

200"Enya Non. Tiheula wae, abdi bade ka kelas heula"

Melati mengangguk, Zaka hanya tersenyum dan melanjutkan jalannya ke kelas. 

'Thanks Zak' ucap hati Melati.

...

Melati sudah menunggu Zaka dan Riki di ruang musik. Giginya menggigit pulpen dengan memikirkan tema apa yang pas untuk lagu 

"Assalamu'alaikum Non" tidak salah lagi pasti Zaka

"Wa'alaikumsalam, masuk Zak" jawab Melati

Zaka membuka pintu dan masuk kedalam dengan rasa canggung, tangannya Memeluk buku entah buku apa

201"Ngeun dua-an doang Non? Abdi sareng Non?"

Melati hanya mengangguk dan tersenyum

"Cepet duduk depan gue sini" tangan melati menepuk kursi yang ada di depannya. Zaka menjawab dengan tersenym

"senyum lagi, emang gue lucu?" Tanya Melati

202"Non mah sanes lucu tapi geulis"

"Ya iyalah gue cewe asli"

"At.."

"Udah cepet duduk!" Melati langsung menyeka Zaka yang entah akan berbicara apa lagi. Zaka gerak cepat duduk di kursi. saat sudah saling berhadapan dengan Melati, sekitar dua telapak tangan jaraknya dengan Melati, Zaka tertawa

MEKAR [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang