#2 sekarang

251 26 0
                                        

Ini semester terakhir bagi kelas III SMA MAHARDIKA yang duduk di kelas IPA 1. Melati Aysha Siva, perempuan yang berpenampilan tomboy ini mempunyai banyak teman laki-laki apalagi perempuan. Rambutnya selalu di ikat satu, tangan yang dipenuhi dengan gelang, dan jika sekolah sudah berakhir, dia selalu ke kemar mandi untuk ganti rok dengan celana yang selalu dia bawa yang disimpan di tasnya.

"Mel! Sarapan yuk!"

Tiba-tiba Riki, teman lelakinya menepuk pundak Melati yang sedang berjalan sendiri

"Oke, ayo," Melati menerima ajakan Riki

"Ayo geng!, kita makan bareng Melati," Riki memanggil Ari, Rizki, dan Reza yang sudah menunggu.

"Ayo!!!" jawab Ari, Rizki, dan Reza bersamaan.

Melati berjalan menuju kantin bersama keempat laki-laki itu. Riki, Ari, Rizki, dan Reza sudah dekat dengan Melati sejak pertama menginjak lantai sekolah ini. Saat itu, Melati selalu diam, tidak suka bicara. Tapi ternyata orang tua Riki berteman dengan orang tua Melati. Jadi dia tahu kenapa Melati selalu diam. Dari saat itu, Riki mendekati Melati. Sampai akhirnya Melati bebas kembali mengekspresikan dirinya, walaupun penampilan dia berubah menjadi tomboy.

"Udah, lo pilih tempat duduknya aja. Gue yang pesenin, nasi goreng kan?"  Riki hafal apapun tentang Melati.

Melati mengangguk dengan ibu jari dan telunjuk yang membentuk lingkaran, menyetujui apa kata Riki.

Melati memilih duduk di meja yang berkursi lima. Setiap pagi Melati selalu saja sarapan di kantin sekolah, dia tak pernah sarapan di rumah sejak kejadian itu. Sampai tiga tahun sekarang ini, Mawar masih koma.

"Hei, Melati Aysha Siva!"

Seorang wanita menyapa Melati, dia rere bersama dengan risa, dan resy. Mereka bertiga menghampiri Melati yang hanya membalas dengan senyuman yang malas. Ketiga perempuan ini juga selalu menemani Melati selain keempat laki-laki tadi.

"Lagi nunggu apa Mel?" Risa bertanya kepada Melati.

"Tuh!" Melati membalas singkat dengan kepala menunjuk ke arah Riki yang sedang memesan makanan.

"Oooooh," ketiganya menjawab dengan bersamaan dan dengan nada panjang pula.

"Nasi goreng sudah siap!" Riki menyajikan nasi goreng di hadapan Melati

"Thank you" Melati langsung menyantap nasi goreng

Tiba-tiba melati berhenti menyuapkan makanan. Dia menengadahkan pandangan dan menatap ketujuh sahabatnya yang dari tadi memerhatikan

"Lo pada mau?" Melati bertanya dengan polos dan mulut yang masih dipenuhi nasi yang dia kunyah. Mereka semua menggelengkan kepala.

"Oh,"

Melati kembali melanjutkan makan. Tak memakan waktu lama, piring yang menyajikan nasi goreng sudah mengkilap tanpa satu remehpun.

"Mel, lu suka banget sama nasi goreng?" Resy bertanya begitu penasaran.

Melati mengangguk, "Apalagi, nasi goreng buatan mamah gue."

"Maafin gue Mel," Resy menyesal

"Santai aja kaliii."

"Eh, pulang sekolah main yuk! Kita ke bioskop, lihat film mariposa! Gimana?" Reza berisik mengajak dengan kelopak mata yang dikedip-kedipkan.

"Yaelah, jijik gue," ketus Melati sampai menusuk hati Reza. Sepertinya Melati dengan Reza tertukar jiwa kelaminnya.

"Apanya yang jijik mel?" Reza kembali bertanya karena merasa tak sependapat dengan Melati.

"Bukan filmnya yang jijik. Kedipan mata lo bikin gue jijik"

Reza malu, dia menggaruk rambut yang tidak gatal. Semuanya tertawa melihat reaksi Reza.

"Ah! Segini gantengnya gue." Reza merapihkan rambut yang tadi dia acak-acak.

"UEEEEKK" semuanya merespon dengan bersamaan

"TRING!TRING!TRING!"

Bel lonceng pelajaran pertama berbunyi. Semuanya yang ada dimanapun itu langsung berlari ke kelasnya masing-masing, termasuk Melati dan kawan-kawan.

...

Risa - Rere - Melati - Resy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Risa - Rere - Melati - Resy

Risa - Rere - Melati - Resy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reza - Riki - Rizki

Reza - Riki - Rizki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ari

MEKAR [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang