7. Hangat

70 14 4
                                    

ATHELIANO TESLA FREINZ ORLANDZ

Seseorang bisa berubah menjadi pribadi yang lain tatkala ia bersama orang tersayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang bisa berubah menjadi pribadi yang lain tatkala ia bersama orang tersayang. Tak peduli jika ia orang dari kasta manapun. Baginya, itu tidaklah penting karena hubungan yang terjalin bersama adalah yang terpenting

☕☕☕


Freinz menutup pintu kamar dan mendudukkan Thel di atas kasur. Thel tampak terdiam dengan raut bingung. Sedangkan Freinz memilih untuk mengganti kemeja kantornya menjadi kaus. Mengganti seluruh pakaiannya tanpa terkecuali. Setelah semuanya selesai, tiba-tiba saja ia dikagetkan dengan ....

Brut

Terdengar suara yang sangat nyaring dari bawah Thel. Freinz menghampiri Thel dan menatapnya. Sedangkan Thel, ia tampak ketakutan dengan mimik wajah menurun. Siap untuk mengurai tangis. Namun, Freinz justru beranjak pergi meninggalkannya. Membuat Thel semakin siap untuk meluncurkan air mata dalam tempo dekat. Dan yah, Thel menangis tersedu-sedu hingga akhirnya Freinz datang.

Siapa sangka, Freinz justru tersenyum tipis dengan tangan kanan yang memegang popok dan celana panjang. Thel memberhentikan tangisnya dan menatap Freinz sendu. Freinz mengangkat Thel dan mencium seluruh wajah mungilnya.

"Ada apa, Son? Why are you crying?" tanya Freinz dengan tatapan sarat akan kekhawatiran. Thel terdiam dengan raut yang masih sama. Membuat Freinz menghela napas sabar dan membaringkan batita itu kembali ke atas kasur.

Menarik celana jeans pendek milik anak angkatnya dan merobek popok milik They. Memperlihatkan gumpalan kotoran yang mengeluarkan aroma tak sedap. Freinz menghela napas dan kembali mengajak Thel berkomunikasi. Mereka sendiri sudah lama tak bertemu semenjak ia menitipkan Thel kepada kedua orang tuanya. Membuat ia harus bertemu Thel melalui via online tatkala merindukannya.

Dan yah, Thel tentu saja senang akan wajah sang ayah. Thel pun meresponnya hingga membuatnya selalu dilanda kerinduan ingin bertemu dengan sosok penyelamat hidupnya. Namun, Freinz selalu menolak Thel untuk berkunjung ke Jerman, tempat ia ditemukan. Ia tak ingin jika batita itu akan merindu semakin dalam. Alhasil, mereka kembali dipertemukan setelah satu tahun berpisah. Sungguh menyedihkan bukan? Ya, memang patut diakui.

"Thel habis buang air besar? Tadi habis makan apa, hm?" tanya Freinz sembari memakaikan popok baru Thel. Thel menganggukkan kepalanya.

"Thel mam-mam bubul," jawab Thel. Freinz tersenyum dan menggeleng geli.

"Makan bubur? Sama siapa? Habis gak?"

Dengan cepat, Thel mengangguk.

"Abis Dadda, tadi dicuapin GrandMa," jawab Thel lagi yang kini sudah lengkap dengan celana panjang.

Freinz tersenyum puas dan beralih masuk ke dalam kamar mandi. Meletakkan popok kotor dan celana jeans milik Thel. Berjalan kembali menghampiri Thel dan berbaring di sampingnya.

Secangkir Kehangatan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang