𝒮𝒶𝓎 𝓈𝑜 [Say So - Jikook/Kookmin]

-𝓉𝒽𝑒 𝒶𝓈𝓈 𝒶𝓃𝒹 𝓉𝒾𝓉𝓉𝒾𝑒𝓈.

Say So,

By SnowPipi

_____

[Little Note : Minalaizinwaldaidzin ya man teman. Mohon maaf lahir dan batin^^]

----->
Debuman jantung hatinya seperti drum yang dipukul dengan cepat. Desiran didadanya dan darahnya mengalir begitu cepat. Matanya melirik beberapa wanita dibelakangnya yang masih saja menata rambutnya dan mendandaninya sebaik mungkin.

Tangannya meremat kemeja putihnya kuat. Membuat wanita yang berada dibelakang menyadarinya dan menegurnya kecil, "Hei hei! Bisa kusut nanti, jangan di remas seperti itu." katanya. Yang ditegur meliriknya dari pantulan kaca dan tersenyum kecil, "Maaf bu, aku hanya gugup."

Wanita yang dipanggil Ibu itu menggeleng kecil dan terkekeh renyah. Ia memijat pundak menantunya agar lebih rileks.

Jungkook nampak segar dan bugar pagi ini. Ia bisa terlelap nyenyak semalaman, Jungkook yang biasanya malas bangun pagi kini malah terlihat yang paling bersemangat. Ia terlihat sangat tampan memakai setelan hitam pilihan Jimin.

Ya benar, setelan hitam yang dilirik matanya untuk pertama kali kini dikenakan dengan bagus di postur tinggi nan kekar milik Jungkook. Jimin justru memakai setelan putih gading yang nampak begitu cocok dengan warna kulitnya.

Sebenarnya mereka tidak melihat penampilan Jimin langsung. Namun hanya memperkirakan karena sang ibu mengirim foto setelan yang akan dipakai olehnya.

"Sudah enakan?" Tanya ibu Park membuat Jungkook sedikit menoleh kebelakang. Ia mengangguk kecil, "Sudah bu. Aku merasa lebih baik." jungkook tersenyum.

Ibu Park menganguk paham, "Setidaknya jangan gugup saat kau nanti akan berjalan menuju altar."

Jungkook mengangguk paham. Memang buruk kalau baginya berjalan dengan gugup menuju altar.

Wait—

Apa?

Jungkook? Yang berjalan menuju altar? What da hell?! Bukannya ini fanfic Jungkook dominan?!

Tentu saja! Dengarkan penjelasanku.

Kemarin Jungkook dan kedua ayahnya—ayah mertua dan ayah kandungnya—memutuskan untuk berdiskusi. Pihak manakah yang akan menerima lamaran dan pihak yang melamar. Ketiganya sepakat untuk Jimin yang menjadi pihak penerima. Namun Jungkook kembali berfikir, Jimin itu pasti tidak akan suka kalau ia yang menjadi pihak penerima.