REWRITE [✔]

enam

Saat ini kegiatan Mina semakin hectic dengan pekerjaan barunya. Satu bulan yang lalu Mina membuat komunitas ibu dan anak di internet dan menciptakan sebuah platform. Nama komunitas tersebut adalah Momielkids (Mommy loves kids). Platform tersebut menuliskan cara menjaga anak dengan baik dan benar.

Tujuannya adalah untuk mengisi waktu luang dan sharing bersama ibu-ibu lainnya. Bahkan sudah ada dua puluh lima orang yang masuk kedalam komunitas tersebut. Memang belum banyak, tapi bisa membuat Mina senang karena ia bisa berkomunikasi dengan orang baru.

Semenjak punya Jaerin waktu luangnya jadi terkikis habis demi fokus mengurus anak itu. Sejak hamil Mina sudah berhenti bekerja di perusahaan papa. Ia tidak berminat untuk kembali ke sana, karena ia ingin berada di samping Jaerin selamanya. Ia tidak bisa meninggalkan Jaerin bekerja.

Awalnya Mina merasa keteteran ketika komunitasnya semakin dikenal orang dan platformnya mulai ramai. Ia harus menyisihkan waktu untuk membuat artikel bermanfaat. Walaupun jadi semakin sibuk, hal itu tidak membuat Mina melupakan Jaerin. Ia selalu berusaha untuk ada di samping anaknya.

Setiap malam setelah menidurkan Jaerin, Mina langsung pergi ke kamar tamu dan membuka laptopnya untuk membuat artikel dan meeting via online bersama anggota komunitas nya.

Karena hampir semua anggota Momielkids merupakan ibu beranak, maka setiap meeting di jadwalkan setelah anak mereka tidur.

💫💫💫

Mina mengahapus peluh di dahi, kini ia tengah memasak sambil sesekali menghampiri Jaerin dan menjaga bagian belakang tubuh Jaerin saat anak itu berusaha naik ke atas sofa.

Fokus Mina terdistraksi saat tangis Jaerin terdengar dari ruang tengah. Buru-buru Mina mematikan kompor—padahal masakannya belum matang —menghampiri anaknya.

Jaerin tergeletak di pinggir sofa sambil menangis. Bisa dilihat kalau anak itu baru saja jatuh saat merusaha menaiki sandaran sofa.

Mina langsung mengangkat tubuh Jaerin dan menenangkan nya.

"Puk...puk..., lain kali hati-hati ya. Sofa nya kan tinggi."

Jaerin menangis sesenggukan, Mina semakin tidak tega ketika melihat warna merah di dahi anak itu. Mina langsung mengusapnya pelan.

"Mama..."

"Mm-hm?"

"Mau papa..."

Mina mengerutkan kening, tidak biasanya Jaerin kangen Jaehyun.

Karena Jaehyun sedikit sibuk pada pekerjaan nya, laki-laki itu jadi tidak terlalu sering melihat Jaerin. Bahkan selama ini Jaerin tidak pernah menanyakan ayahnya. Namun Jaerin akan tetap bermain bersama Jaehyun ketika lelaki itu datang ke rumah.

"Jaerin mau ketemu papa?"

Jaerin mengangguk, bibirnya masih mengerucut menahan sakit di dahinya.