dua puluh tiga

863 106 17
                                    

@tylee sent you direct message : saya pikir kita harus ketemu

Ryujin yang baru saja membuka matanya langsung terbangun dengan kepala yang super pusing, ditambah efek minuman semalam masih ada.

Ryujin mengerutkan keningnya, dari mana lelaki ini tahu nama instagramnya.

Kemudian ia melenguh pelan, sudah pasti lelaki itu mencari username-nya lewat followers akun instagram Mina. Tidak mungkin kan lelaki itu berniat mencari namanya dengan sulit, pasti ia mencari jalan yang mudah dengan melihat daftar followers akun instagram Mina.

@ryshin : kapan?

Sesingkat itu balasan darinya. Ia sudah kesal sekali dengan lelaki itu.

Setelah dapat balasan mengenai waktu dan tempat, Ryujin kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur hotel yang empuk. Ia berniat untuk tidur kembali karena pengar masih terasa di kepalanya. Lagian bertemu dengan Taeyong masih lama, lelaki itu memutuskan untuk menemuinya selepas jam kerjanya dikarenakan ini merupakan hari senin.

***

Tidak seperti tiga tahun lalu yang selalu terlihat ingin cantik dihadapan lelai pujaannya, kini Ryujin hanya berpenampilan sederhana cenderung tak niat. Ia hanya menggunakan celana jeans pendek dan kaos putih pendek, tak lupa ia memakai baseball cap agar cahaya tertutupi topi dan tak menampakan wajhanya yang sudah tak karuan itu. mata bengap sehabis menangis masih ada hingga malam ini, kantung matanya menghitam.

Walaupun ini sudah malam hari, Ryujin tak peduli dengan kakinya yang kedinginan karena celana pendek jeans yang dipakainya. Ia sudah tak memikirkan penampilan lagi.

Ryujin tadi sempat mengunjungi beberapa store baju untuk membeli baju dan celana—karena ia tak membawa baju apapun ke hotel. Ia mengambil sembarang baju dan celana, karena pakaian itu terletak di dekat pintu store, alasannya karena ia ingin segera menyelesaikan pertemuan tak penting ini.

Ryujin kini sudah duduk di resto pilihan Taeyong, kebetulan lelaki itu sudah mereservasi salah satu meja di sana.

Helaan napas kasar keluar dari mulu Ryujin, ia sudah cukup lama menunggu Taeyong di sini. Namun lelaki itu entah kemana dan Ryujin enggan menanyakan dimana posisis lelaki tersebut.

Ia bahkan tak berniat membuka ponselnya,karena di kondisi seperti ini memang lebih nyaman untuk tak menggenggam ponsel dan duduk melamun saja.

Sepuluh menit kemudian lelaki—yang kehadirannya sama sekali idak Ryujin inginkan—itu datang. Ia duduk sambil menyampirkan jaketnya di sandaran kursi.

"Maaf terlambat."

Dapat dilihat sebagian pakaiann lelaki itu terlihat basah. Maka dari itu lah mengapa lelaki itu datang dengan mengenakan jaket.

"Saya kira mungkin kamu sudah tahu alasannya."

"Tidak."dengan nada yang dingin Ryujin menjawab, namun ia sama sekali tidak menolehkan wajahnya ke lelaki itu semenjak lelaki itu datang kesini.

"Lho, saya mengirim pesan. Kamu tidak baca?"

Ryujin menggeleng, ia kemudian membuka lockscreen ponselnya, dan memang betul, satu notifikasi pesan terkirim ke ponselnya sepuluh menit yang lalu.

@tylee : maaf terlambat, disini hujan dan kebetulan mobil saya mogok

"Saya sudah berusaha agar tidak datang terlambat, bahkan saya men-cancel pertemuan dengan pasien—"

"What would you gonna say?"

Ryujin memotong kalimat Taeyong dengan nada yang dingin.

"Ryu, please be more comfy. Don't make it worse."

REWRITE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang