07. Think About It

1.6K 224 44
                                    

Sohyun mengikuti langkah besar Baekhyun dengan terburu-buru karena pria itu menarik tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sohyun mengikuti langkah besar Baekhyun dengan terburu-buru karena pria itu menarik tangannya. Keduanya dengan cepat meninggalkan pesta perusahaan yang sedang berlangsung dengan sebuah kabar yang besok tentu akan menggemparkan Korea.

Ketika sampai pada sebuah jalan tanjakan, Sohyun menyentak tangannya dan menatap Baekhyun dengan murka.

"Kau gila, hah?!" geram Sohyun, "Kenapa kau melakukan itu padaku?!"

Baekhyun menghembuskan napas berat sembari berkacak pinggang. Bukan hanya Sohyun, dia sendiri juga sedang merasa kacau sekarang.

"Brengsek! Jawab aku! Kenapa kau melakukan ini?! Apa alasanmu?!" desak gadis itu yang kini sudah memerah matanya. Sohyun menyesal karena ia mengabaikan perasaannya tadi pagi, bahwa memang seharusnya dia tidak sama sekali datang ke pesta itu jika pada akhirnya sebuah kejadian gila akan terjadi seperti ini.

"Aku melakukan ini karena balas dendam," jawab Baekhyun.

"Balas dendam? Dengan menjadikan aku tumbalnya, begitu?! Wah...!" Sohyun mengedarkan pandangannya ke terang benderang lampu perkotaan yang terlihat dari bukit ini, "Jika aku bisa melakukannya, aku ingin membunuhmu, Byun Baekhyun!"

Baekhyun menatap Sohyun yang kini mulai menitikkan air mata. Ia sadar ini salahnya dan tidak seharusnya melibatkan gadis itu dalam masalah pribadinya. Tapi mau bagaimana lagi, semuanya terlanjur terjadi karena tindakannya.

"Kau harus mengumumkan kepada media kalau kau membatalkan berita itu!" seru Sohyun.

"Aku tidak bisa,"

"Karena harga dirimu lebih penting dari harga diriku, begitu?!"

"Sohyun..."

"Kau benar-benar jahat. Terlepas apapun alasanmu, jika kau ingin menghancurkanku, lakukan cara yang lain!" bentak Sohyun ketika Baekhyun mencoba mendekatinya. Hening menerpa keduanya bersamaan dengan semilir angin malam yang dingin.

"Aku minta maaf karena melibatkanmu," kata Baekhyun lagi, "Tapi kumohon ... bisakah kali ini kau bantu aku?"

Sohyun enggan menatap Baekhyun karena benar-benar marah. Terlebih lagi Baekhyun mencuri ciuman pertamanya tadi. Itu benar-benar tidak bisa Sohyun maafkan. Tapi saat mendengar suara sepatu Baekhyun, Sohyun jadi tertegun karena melihat pria itu kini berlutut padanya.

"Y-yaa, apa yang kau lakukan?!" tanya Sohyun.

"Aku tahu kau marah. Tapi bisakah sekali ini kau bantu aku? Seperti dulu aku pernah membantumu," kata Baekhyun lagi dengan wajah tertunduk.

Sohyun sangat mengenal Baekhyun, karena mereka dari dulu berteman—meskipun akhirnya merenggang seperti sekarang. Ya, dia tahu Baekhyun sama sekali tidak pernah mau merendahkan dirinya seperti ini jika bukan karena keadaan yang benar-benar terdesak.

"Tapi haruskah dengan cara seperti tadi, Byun Baekhyun?!" balas Sohyun, "kau ... kau tahu tidak itu tadi ciuman pertamaku!"

Baekhyun mendongak terkejut menatap Sohyun yang blak-blakan bicara seperti itu padanya. Wajah gadis itu memerah dan Baekhyun diam-diam semakin merasa bersalah.

Married The CEO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang