["MARRIED" SERIES #2]
Semua orang di sekitarku mengenal Byun Baekhyun. Dia tampan, kaya, dan seorang CEO.
Para gadis menggilainya dengan alasan bahwa ia adalah sosok dewa yang sangat sempurna.
Namun bagiku, ia adalah titisan iblis.
Ia dingin, ketu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa wajahmu kusut begitu, huh?" tanya Yeri ketika ketiga gadis itu—Yeri, Yoojung, dan Sohyun—sedang berada di ruang santai karyawan. "Kau sudah punya ruangan sendiri, kenapa harus ke sini?"
"Kau tidak suka aku di sini?" tanya Sohyun datar.
"Aku hanya bertanya. Lagipula jika kau butuh teman cerita, kau bisa panggil kami ke ruanganmu, bukan?" balas Yeri lagi. Gadis itu menyodorkan air dingin untuk Sohyun, dan diterima dengan senang hati oleh Sohyun. Dengan cepat Sohyun menegaknya hingga tandas.
"Ada masalah apa lagi? Soal Baekhyun?" tanya Yoojung kali ini, "kalian ini sudah menikah kok masih saja tidak akur."
"Tidak. Aku hanya sedang malas bekerja," jawab Sohyun. Yeri dan Yoojung saling pandang karena heran dengan jawaban Sohyun.
"Seorang Sohyun malas bekerja? Itu adalah hal paling langka yang pernah kudengar," balas Yeri.
Sohyun hanya diam setelahnya, merasa malas untuk menanggapi kembali. Tentu saja dirinya malas bekerja hari ini setelah apa yang ia lalui kemarin. Semalam dirinya memilih pura-pura sudah tidur dari pada harus berhadapan dengan Baekhyun yang mencarinya dan menanyakan keadaannya dari pintu. Bayang-bayang soal hubungan dua sejoli itu masih membekas di kepala Sohyun dan hal itu mengesalkan baginya.
"Lama-lama aku bisa gila!" seru Sohyun sembari mencengkram rambutnya dengan kencang.
"Wah, sepertinya kau harus minta libur sama suamimu. Kau benar-benar sudah gila sepertinya," ujar Yeri lagi.
"Hei, jika kau ada masalah, kau bisa cerita dengan kami. Jangan menyimpannya sendirian, eoh?" ujar Yoojung mengusap punggung Sohyun.
"Ketua Kim?" panggil seorang karyawan sembari membuka pintu ruang karyawan. Ketiga wanita itu menoleh ke sumber suara.
"Ada apa?"
"Ketua Kim diminta untuk datang ke ruang rapat sekarang," ujar karyawan tersebut. Sohyun pun menghela napas pelan lalu berjalan meninggalkan ruang istirahat tersebut ke lantai sembilan, tempat di mana ruang rapat tersebut berada. Gadis itu cukup tertegun saat melihat Baekhyun, Yoongi, Taehyung, serta Jongin berada di sana. Keempatnya sudah duduk dan tengah membicarakan sesuatu.
"Maaf aku datang terlambat," ujar Sohyun, mencoba untuk profesional kali ini. Mengabaikan apa yang ada di pikirannya, gadis itu memberikan senyum terbaiknya di sini. Tentu saja, karena ada Jongin.
"Belum terlalu terlambat. Duduklah," ujar Baekhyun sembari menggeser kursi di sebelahnya. Sebenarnya Sohyun tidak mau duduk di sebelah Baekhyun. Tapi terpaksa karena mereka sekarang harus bersandiwara kembali jadi suami istri yang baik di depan Jongin yang tidak tahu tentang hubungan mereka yang sebenarnya.
"Bukankah Jongin Sonbae datangnya tiga hari lagi?" tanya Sohyun.
"Ah, ada informasi penting perihal kerja sama. Tidak enak jika aku hanya menyampaikannya kepada CEO Byun lewat pesan, jadi aku harus menemuinya langsung," jawab Jongin.
