Chapter 7 : Jealous?

11.1K 749 6
                                    

Happy Reading••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Aletha membantu Mark menyusun beberapa berkas di ruangannya untuk di presentasikan besok saat meeting bulanan. Aletha duduk di sofa berhadapan dengan Mark. Sesekali Aletha curi-curi pandang melirik Mark.

Aletha merasa heran, bukannya semalam Mark sudah tersenyum padanya tapi kenapa hari ini pria itu acuh lagi. Aletha pun penasaran sebenarnya kesalahan apa yang sudah ia perbuat pada atasannya itu?

"Mr. William.. Apa saya melakukan kesalahan pada anda? Karena saya merasa belakangan ini anda seperti menghindari saya," tanya Aletha memberanikan diri.

"Tidak," jawab Mark singkat. Tatapan matanya masih fokus mempelajari berkas dihadapannya tanpa sekalipun menoleh pada Aletha yang bertanya.

"Lalu kenapa anda—"

"Jika kau ingin membicarakan masalah pribadi bisakah kita bahas nanti saja bukan pada jam kerja seperti ini?" Mark menatap tajam Aletha membuat nyali Aletha menciut.

Aletha sadar ia memang melakukan kesalahan sudah bertanya masalah pribadi pada Mark di jam kerja seperti ini. Aletha hanya penasaran kenapa belakangan ini Mark acuh padanya.

Mereka kembali terdiam, sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Setelah selesai Aletha bangkit dari duduknya dan mendekati Mark bermaksud meletakkan berkas di samping Mark namun baru berjalan beberapa langkah entah karena ia kurang hati-hati atau apa, Aletha terpeleset lalu menindih tubuh Mark yang langsung terdorong ke sofa.

Aletha terkejut dan Mark pun sama dengan jarak mereka yang begitu dekat. Aletha dan Mark saling bertatapan. Mark merasa seperti dejavu. Sekali lagi Mark memastikan apakah ini hanya khayalannya saja atau bukan namun ternyata ini nyata adanya.

Mark menelan kasar saliva nya. Hembusan nafas Aletha bisa ia rasakan dengan jelas karena wajah Aletha tepat berada di depan wajahnya. Wangi vanilla dari tubuh Aletha membuat Mark terbuai. Mark menatap mata, hidung dan bibir Aletha bergantian.

Begitupun Aletha. Ia terkesima dengan paras tampan Mark yang ternyata jauh lebih tampan jika dilihat dari jarak sedekat ini. Bulu-bulu halus disekitar rahang kokohnya membuat Mark terlihat semakin manly.

Cukup lama Mark menatap bibir ranum Aletha. Mengingatkan ia pada hari dimana Aletha berciuman dengan kekasihnya di jalanan yang membuat Mark kesal pada Aletha padahal apa salah Aletha? Aletha berciuman dengan kekasihnya sendiri kenapa Mark harus kesal padanya?

Perlahan tapi pasti, Mark mendekatkan bibirnya pada bibir Aletha. Mark hendak mengecup bibir itu namun...

"Em... Maaf menganggu, tapi ini..."

Reflek keduanya bangkit menjauh dan salah tingkah karena ketahuan dengan posisi se-intim ini. Aletha hendak pergi dari sana namun Mark mencegahnya.

I HATE YOU, I LOVE YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang