Chapter 2 : Aletha Joanna

14.9K 939 7
                                    

Happy Reading••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Aletha Pov.

Sejak kecil hingga sekarang, aku dibesarkan di panti asuhan ini. Hidup bahagia dengan anak-anak panti lainnya yang senasib denganku dan juga bersama dengan Mommy Naomi yang merupakan pengurus panti sekaligus pemilik panti asuhan ini.

Mommy pernah bercerita ketika aku masih bayi, usiaku saat itu baru beberapa bulan, kedua orangtuaku meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Salah satu kerabat ku yang tidak sanggup merawat ku akhirnya menitipkan ku pada Mommy Naomi dan Mommy merawat ku hingga aku dewasa seperti ini. Sungguh besar sekali jasa Mommy padaku, sampai kapanpun aku akan selalu mengingatnya.

Dua bulan setelah aku lulus dan berhasil menyelesaikan gelar S1 ku di salah satu perguruan tinggi swasta di kota London, tentunya dengan biaya dari donatur tetap panti asuhan. Aku sudah melamar pekerjaan kesana-kemari namun hingga kini tak kunjung membuahkan hasil.

Aku memakluminya karena ini pertama kali nya bagiku bekerja dan memang belum berpengalaman. Aku juga pernah melamar pekerjaan di tempat Erick, kekasihku namun hingga kini perusahaan tempat Erick bekerja belum juga menghubungiku.

Sama seperti Mommy, Erick juga sangat berjasa padaku. Erick selalu ada ketika aku dalam kesulitan dan membutuhkannya.

Seiring kebersamaan kami, lambat laun Erick jatuh cinta padaku dan aku pun merasakan hal yang sama. Baru tiga tahun belakangan ini kami resmi menjalin kasih. Kami saling mencintai dan bahkan berencana akan melangkah ke tahap yang lebih serius tahun ini.

Hanya dengan membayangkan bisa menikah dan hidup bahagia bersama Erick, pria yang aku cintai aku merasa bahagia. Erick tipikal pria pekerja keras dan bertanggung jawab karena itu aku bersyukur bisa memiliki Erick dalam hidupku.

Malam ini Erick mengajakku pergi menghadiri pesta Anniversary pernikahan atasannya. Awalnya aku menolak namun Erick terus saja memaksaku. Aku merasa tidak enak hati pada Erick, maka dari itu mau tak mau aku pun menuruti ajakannya.

Dan benar saja ketika kami baru tiba di sana, aku sudah merasa minder. Pria-pria dan wanita-wanita cantik berpakaian serba mahal dan berkelas hilir mudik dihadapan ku. Mereka sangat fashionable sekali dan sudah dapat di pastikan jika mereka dari kalangan berada tidak seperti aku.

Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling lalu memperhatikan penampilanku. Aku rasa ini bukan pesta untuk kalangan biasa sepertiku. Sudah seharusnya aku tetap pada pendirian ku tadi menolak ajakan Erick.

Erick bergabung dan bercengkrama bersama teman-temannya. Sebelumnya Erick sudah memperkenalkan ku pada teman-temannya dan mengatakan bahwa aku adalah kekasihnya. Aku bergabung dan mengobrol bersama mereka namun karena aku merasa tidak mengerti dan tidak tertarik dengan perbincangan bisnis yang mereka bicarakan, aku memilih menyendiri dan menunggu sampai Erick bosan dan mengajakku untuk pulang.

I HATE YOU, I LOVE YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang