Chapter 8 : Drive me crazy

11.3K 731 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading


Entah karena apa setelah mengantarkan Aletha pulang tadi, Mark merasa gelisah dan tidak bisa memejamkan matanya. Mark sudah berganti-ganti posisi tidur namun tetap saja ia tak kunjung bisa memejamkan mata. Mark teringat ketika tadi ia memperhatikan wajah Aletha yang ketiduran di mobilnya.

Sejujurnya ia sangat ingin mengecup bibir ranum Aletha namun ia tegaskan sekali lagi, Aletha sudah memiliki kekasih dan pantang bagi Mark merebut kekasih milik orang lain.

Tidak! Mark tidak sejahat itu menghancurkan hubungan orang lain demi kebahagiaannya sendiri.

Mark bangkit dari ranjangnya, meraih ponselnya di atas nakas. Mark berdecak sebal melihat banyak sekali pesan dan panggilan dari Elena di ponsel miliknya.

Mark malas membalasnya, ia meletakkan ponsel nya kembali di atas nakas. Mark melangkah menuju ruang kerjanya.

Mark teringat kunjungan McCartney waktu itu ke kantornya lalu setelahnya ia terlihat serius bercengkrama dengan Aletha. Mark penasaran sebenarnya apa yang mereka katakan dan mereka lakukan?

Mark membuka layar MacBook miliknya. Mark membuka rekaman CCTV di ruangan kantornya yang memang sudah terhubung dengan MacBook dan juga ponselnya miliknya.

Menyaksikan hal itu, tanpa sadar Mark mengepalkan sebelah tangannya. Rahangnya mengeras karena kesal. McCartney tanpa lelah dan menyerah terus menggoda Aletha bahkan sesekali tangannya berusaha memegang Aletha namun berkali-kali Aletha menolak sentuhan McCartney.

Cukup lama Mark melihat rekaman CCTV tersebut.

Mark menutup kasar layar MacBook-nya. Sudah cukup rasanya ia cemburu tak beralasan pada Aletha. Aletha hanya sekretarisnya tidak lebih dari itu.

Mark mencoba tak peduli dan mencoba melupakan bayang-bayang Aletha yang entah kenapa terus melintas di pikirannya.

Mark kembali ke kamarnya lalu membaringkan tubuhnya di ranjang. Sebelum ia kembali memejamkan matanya, Mark melirik sekilas jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 3 dini hari.

I HATE YOU, I LOVE YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang