Chapter 13 : Cunning plan

10.9K 739 20
                                    

Happy Reading

"Thank you baby. Kau selalu berhasil memuaskan ku," puji Erick pada Kylie yang berada di dalam pelukannya.

Jika saja besok pagi Erick tidak ada janji temu dengan klien, sudah dapat dipastikan mereka akan lembur hingga pagi seperti biasanya.

Kylie hanya mengangguk dalam pelukan Erick, "Berapa lama lagi kau berada di New York?"

"Mungkin dua atau tiga bulan lagi sampai project ini selesai," jawab Erick.

"Kau tidak merindukan kekasihmu?" sarkas Kylie.

Erick tertawa sumbang, "Selama kau berada di sisiku, ku rasa aku tidak membutuhkan Aletha, baby."

"Lalu setelah project mu disini usai, apakah kau akan kembali padanya?"

Erick terdiam dan merenung. 

"Ahh, tanpa kau mengatakannya sekalipun aku sudah tahu jawabannya." Kylie mendesah kecewa.

Erick mendongakkan dagu Kylie agar menatapnya, "Ku rasa aku mulai jatuh cinta padamu."

Kylie terkesiap lalu menyelami iris mata Erick lebih dalam lagi. Kylie melihat kejujuran di dalam sana.

"Lalu bagaimana dengan kekasihmu?"

"Entahlah... aku sudah tidak tertarik lagi dengannya semenjak aku mengenal dirimu. Kau dan Aletha sangat jauh berbeda."

"Tapi walau bagaimanapun dia..."

"Ssttt... Bisakah jika kita sedang berdua seperti ini jangan membahas Aletha lagi? Aku muak mendengarnya," gerutu Erick.

Kylie tersenyum kemudian mengangguk lalu mengecup sekilas bibir Erick.

"I love you," ucap Erick jujur.

Kylie hanya tersenyum samar menanggapinya. Ia tidak membalas  ungkapan cinta Erick padanya.

"Baby, kau masih sanggup jika kita main satu ronde lagi?" bisik Erick di telinga Kylie.

Belum sempat Kylie menjawab, Erick sudah menindih tubuh Kylie dan mengulangi kegiatan malam panas mereka lagi.

***

Sejak Aletha bangun dari tidurnya dan mendapati dirinya berada di ranjang yang sama dengan Mark di tambah lagi dengan tubuh polosnya yang terdapat kiss mark di beberapa bagian tubuhnya dan rasa perih pada inti tubuhnya, tanpa henti Aletha menitikkan air mata.

Setengah dari kesadaran Aletha tahu apa yang sudah ia dan Mark lakukan semalam.

Aletha menatap pantulan dirinya di cermin di kamar mandi. Sungguh! betapa menjijikan tubuhnya kini yang sudah di jamah oleh pria yang bukan kekasihnya.

Aletha menyesal amat sangat menyesal atas kejadian yang menimpanya semalam. Secara tidak langsung Aletha sudah mengkhianati kepercayaan Erick padanya. Jika sudah seperti ini siapa yang harusnya di salahkan?

Aletha?

Bahkan semalam ia setengah sadar melakukannya dengan Mark karena pengaruh obat yang McCartney berikan padanya begitu dahsyat.

Mark?

Ya.. Mark yang patut di salahkan atas semua ini. Seharusnya Mark tidak melakukan apapun padanya. Seharusnya Mark tidak membawa Aletha ke Penthouse miliknya. Jika saja Mark bisa menahannya, sudah pasti semuanya tak akan berakhir seperti ini, pikir Aletha.

Aletha menyalakan shower dan membersihkan tubuhnya, menggosok setiap inci tubuhnya dengan begitu kuat. Air mata tanpa henti mengalir deras di pipinya menyatu dengan aliran air dari shower.

I HATE YOU, I LOVE YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang