Chapter 5 : What's going on?

10.6K 795 22
                                    

Happy Reading••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Tidak seperti biasanya hari ini Mark berangkat pagi sekali ke kantor bersama oleh Davin. Ada pekerjaan penting yang harus segera ia selesaikan pagi ini.

Mereka pun tiba di depan kantor. Mark hendak turun dari mobilnya namun secara tidak sengaja matanya menangkap adegan yang tidak seharusnya ia lihat. Astaga! Gadis baik-baik yang bahkan Mark anggap polos berciuman dengan seorang pria di jalanan. Meski suasana masih sepi, setidaknya mereka tahu tempat.

Mark mengurungkan niatnya untuk turun dari mobilnya. Sementara itu Davin tersenyum miring menilai gaya ciuman dua sejoli di hadapannya.

"Dave, turunkan aku di loby barat saja," perintah Mark.

Davin mengangguk dan melajukan mobilnya kembali.

Dirasa pasokan oksigen mulai menipis, Erick melepaskan ciumannya. Keduanya terengah-engah. Erick amat sangat merindukan Aletha setelah cukup lama mereka tidak bertemu karena Erick sedang bertugas di luar kota.

"Sejujurnya aku tidak ingin melepaskan mu. Aku sangat merindukanmu, aku harap kau menerima tawaranku untuk nanti malam," Erick tersenyum lalu mengusap dengan lembut bibir ranum Aletha dengan jari jemarinya.

Aletha terlihat berpikir, "Aku juga sangat merindukanmu. Tapi aku harus pergi bekerja. Untuk tawaran itu.. akan aku pikirkan."

"Ayolah Aletha, please untuk apa dipikirkan lagi? Sudah cukup rasanya tiga tahun kebersamaan kita, kita melakukannya. Kita akan segera menikah dan aku akan bertanggung jawab jika kau—"

"Aku tahu Erick kau bukan pria seperti itu. Aku sangat percaya padamu," balas Aletha.

"Jadi nanti malam kita..."

Aletha terpaksa mengangguk membuat Erick tersenyum senang. Erick mengecup bibir Aletha sekilas.

"Kita lanjutkan ciuman ini di mobil. Ini masih sangat pagi untuk pergi bekerja. Aku masih ingin bersamamu lebih lama."

"Tidak Erick. Ada pekerjaan penting yang harus aku selesaikan sebelum Mr. William datang. Ku mohon mengertilah. Kau tahu kan sangat susah sekali mendapatkan pekerjaan di perusahaan ini," tolak Aletha.

Erick berdecak kesal, "Baiklah. Tapi cium aku dulu sebagai ciuman perpisahan."

Aletha tersenyum kikuk. Aletha tak kuasa menolak apa yang menjadi keinginan Erick.

***

Aletha berpikir keras, entah kesalahan apa yang sudah ia lakukan pada atasannya karena sejak pagi hingga sore ini, Mark acuh padanya. Apapun yang Aletha katakan Mark tidak meresponnya dan seolah menganggap Aletha makhluk tak kasat mata.

Aletha merasa ada sesuatu yang telah terjadi karena itu Mark bersikap seperti ini padanya. Aletha tidak bisa fokus mengerjakan pekerjaannya, ia terus berpikir kesalahan apa yang telah ia buat pada Mark? Apakah schedule atau pekerjaan yang ia kerjakan ada yang salah?

I HATE YOU, I LOVE YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang