Chapter 22 : Suffering?

9.1K 663 9
                                    

Happy Reading••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Setelah Aletha siuman, Naomi sengaja meminta waktu untuk berbicara hanya berdua dengan Aletha karena itu Mark keluar sebentar memberikan privasi pada mereka.

Setelah dirasa cukup lama mereka berbicara empat mata, Mark pun memutuskan untuk masuk kembali ke ruang rawat Aletha.

Aletha terlihat tengah menangis dalam dekapan Naomi. Hati Mark terenyuh dan tidak tega melihat Aletha seperti itu. Mark pun menghampiri Aletha dan Naomi.

"Maafkan aku, kau semakin terluka karena ku Aletha. Andai saja aku bisa menahan gairahku malam itu kau tidak akan seperti ini. Aku tahu kau pasti menyesal," ucap Mark.

Aletha tersenyum getir, "Setelah Erick mengkhianati ku, aku pikir Tuhan akan berhenti memberiku penderitaan namun ternyata aku salah. Tuhan semakin membuat hidupku menderita dengan mengandung anak dari pria yang bahkan sudah bertunangan dan akan segera menikah dengan wanita lain."

"Jadi kau menganggap anak di dalam kandungan mu itu sebuah penderitaan?" lirih Mark. Mark merasa dadanya terasa sesak mendengar ucapan Aletha seperti itu.

"Aletha, tahan emosimu sayang. Jangan bicara seperti itu. Baiklah... Mommy akan berikan kalian waktu untuk berbicara berdua." Naomi menatap Aletha dan Mark bergantian lalu keluar dari sana.

Aletha hanya melirik Mark sekilas, "Kita melakukannya tanpa cinta dan itu murni karena pengaruh obat. Katakan apa yang kau inginkan sebenarnya Mark. Apa kau ingin aku pergi dari hadapanmu membawanya bersamaku? Akan aku lakukan jika itu—"

"Apa maksudmu Aletha?" Mark duduk di tepian ranjang menatap tajam iris mata Aletha lebih dalam.

"Jika kau berharap aku akan menggugurkan anak ini, maaf.. aku tidak bisa melakukannya. Aku akan mempertahankannya meski tanpa tanggung jawab darimu. Aku akan merawat dan membesarkannya seorang diri," tutur Aletha dengan berderai air mata.

Mark tersenyum getir, "Rupanya Mrs. Naomi belum menjelaskan semuanya padamu."

Aletha mengernyitkan dahinya, "Aku tidak ingin kau terpaksa bertanggung jawab padaku lalu kau meninggalkan tunangan mu. Tetap lanjutkan hubungan kalian, aku tidak ingin merebut mu dari Elena. Aku tahu rasanya seperti apa jika orang yang kau cintai di ambil orang lain."

Aletha memalingkan wajahnya menghindari tatapan tajam Mark padanya. Aletha kembali teringat pada pengkhianatan Erick. Sungguh! masih sakit rasanya hingga saat ini ditambah lagi dirinya tengah mengandung anak dari pria yang sudah bertunangan. Aletha bingung harus bagaimana? disatu sisi ia tidak ingin Elena kehilangan orang yang dicintainya seperti dirinya.

Mark menyugar rambutnya, "Kau salah paham Aletha. Dan kau tidak tahu apapun mengenai aku dan Elena."

"Aku akan mengundurkan diri dari perusahaan mu, dengan begitu kita tidak akan pernah bertemu lagi jadi kau tetap bisa melanjutkan pertu—"

I HATE YOU, I LOVE YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang