Chapter 25 : I'm in love with you

10.5K 628 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading


Aletha bergerak gelisah dalam tidurnya karena malam ini Mark tidak sempat menemuinya dan mengusap perutnya seperti biasa. Janin di dalam perutnya merindukan Mark.

Aletha membuka matanya. Diliriknya jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.

"Mark..." gumam Aletha tanpa sadar sambil mengelus perutnya.

Aletha meraih ponselnya di atas nakas. Tidak ada satupun pesan atau panggilan dari Mark seperti yang Aletha harapkan. Aletha menghembuskan nafas kasarnya. Ia berpikir apa acara makan malam Mark dengan keluarga Miller berjalan lancar?

Aletha kembali meletakkan ponselnya lalu mencoba memejamkan matanya. Baru saja mata Aletha akan terpejam, seseorang yang entah datang darimana dan bagaimana caranya bisa masuk ke kamar Aletha menodongkan pisau di leher Aletha.

Aletha terkejut. Ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang tersebut karena suasana kamarnya cukup gelap. Penyusup itu memerintahkan Aletha untuk bangkit dari ranjang tanpa bersuara. Aletha pun menuruti perintahnya. Penyusup itu memutar tubuh Aletha lalu menekan leher Aletha dengan sebelah lengannya dan membawa Aletha keluar dari kamar dengan pisau masih ia todong kan di leher Aletha.

Aletha memejamkan matanya, ia merasa ketakutan luar biasa. Tanpa henti ia berdoa dalam hati agar mengirimkan seseorang untuk menyelematkan nya.

Disisi lain, Naomi terbangun dari tidurnya. Ia merasa sangat haus lalu meraih poci di atas nakas yang biasa ia simpan di sana. Kebetulan air putih di dalam poci tersebut sudah habis tak bersisa.

Naomi pun bangkit dari ranjang bermaksud akan ke dapur untuk mengambil air namun ditengah perjalanan menuju dapur Naomi terkejut dan membekap mulutnya sendiri saat melihat Aletha tengah disekap oleh seseorang. Untung saja Naomi tidak menjatuhkan poci di genggaman tangannya sehingga Aletha dan orang itu tidak menyadari keberadaannya.

Naomi mengendap-ngendap mengekori mereka dari belakang. Entah kemana orang itu akan membawa Aletha. Naomi khawatir sesuatu hal yang buruk akan menimpa Aletha dan janin dalam kandungannya. Naomi yakin panti asuhan ini sangat terjaga keamanannya namun bagaimana orang itu dengan mudahnya bisa masuk dan mengetahui letak kamar Aletha berada?

I HATE YOU, I LOVE YOU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang