Happy Reading
•
•Mark merasa bahagia sekali pagi ini. Bagaimana tidak? Mereka tidur berpelukan semalaman lalu pagi harinya ia sarapan di panti bersama Aletha dan penghuni panti lainnya. Setelah itu Mark membawa serta Aletha berangkat ke kantor bersamanya.
Mark mengulum senyum dan berharap hari-hari yang ia lalui akan seperti ini selamanya, terasa indah dan menyenangkan jika dilalui bersama Aletha.
Tiba di kantor pun Mark terlihat sangat ramah pada karyawannya seperti biasanya. Aletha berjalan bersisian dengannya. Aletha penasaran apa yang membuat Mark terus tersenyum seperti ini dan terlihat sangat bahagia?
Mereka tiba di ruangan Mark. Mark melangkah menuju kursi kebesarannya lalu duduk di sana. Aletha membacakan schedule Mark untuk hari ini seperti biasa.
"Pertemuan terakhir jam empat sore dengan Mr. Douglas. Kau harus datang karena kau sudah dua kali membatalkan janji temu dengannya," tutup Aletha.
Mark mengangguk mengerti, "Setelah itu kita makan malam diluar. Aku ingin mengenalkan mu pada Papa dan juga Mamaku."
Aletha hendak membuka mulutnya untuk bertanya lebih jauh dan beralasan jika ia belum siap namun..
"Tidak ada bantahan! Sekarang kembali pada pekerjaanmu. Sampai jumpa nanti saat makan siang," tutup Mark final.
Aletha memutar bola matanya malas. Padahal ia ingin menolak bertemu dengan kedua orang tua Mark namun tak ada pilihan baginya selain menuruti keinginan Mark.
Tok!! Tok!! Tok!!
"Masuk," perintah Mark pada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.
"Selamat pagi Mr. William. Ini pesanan anda," Davin meletakkan sebuah paper bag di meja di hadapan Mark kemudian menyapa Aletha.
Mark hanya menatap sekilas paper bag itu.
"Terima kasih Dave, bagaimana mengenai Beatrix?"
Davin menggelengkan kepalanya, "Wanita itu tetap mengakui jika ia melakukan semua ini sendiri karena.. ia dendam pada Ms. Joanna, jelas Davin."
"Pembohong. Aku yakin ini ada sangkut pautnya dengan Elena," batin Mark sangat yakin.
"Kau ikuti terus perkembangan kasusnya. Kau bisa pergi sekarang," perintah Mark.
Davin pun mengangguk patuh kemudian berlalu dari sana.
Aletha bertanya-tanya dalam hati, Beatrix dendam padanya atas dasar apa? Ia yakin tidak pernah bertengkar atau menyakiti Beatrix.
"Jika tidak ada lagi yang anda butuhkan saya juga permisi," Aletha hendak keluar mengikuti Davin namun Mark mencegahnya.
"Aletha kau mau kemana? Pekerjaanmu disini belum selesai."
Aletha memutar tubuhnya kembali, "Kau bilang tadi aku kembali pada pekerjaanku lalu kenapa sekarang—"
Mark menyeringai, "Aku berubah pikiran. Mendekat lah," perintahnya.
Aletha pun menghampiri Mark dan berdiri tepat di samping kursi kebesaran Mark.
"Apa yang harus aku kerjakan?"
"Semalaman kau tidur dalam pelukanku. Ketika menyetir tadi sebenarnya kedua tanganku sudah terasa pegal," ucap Mark sambil membolak-balikkan lengannya.
"Ahh jadi kau pamrih karena semalam aku minta kau menemaniku?"
Mark menggeleng tak setuju, "Aku tidak pamrih hanya saja aku ingin kau berterima kasih padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE YOU, I LOVE YOU [COMPLETED]
Roman d'amourBagaimana rasanya ketika sudah menjalin kasih bertahun-tahun lamanya bahkan sudah merencanakan pernikahan namun ternyata kekasihmu itu tergoda oleh wanita lain, MENYAKITKAN bukan? Lalu apa dengan mudahnya kalian akan memaafkannya dan kembali padanya...