Happy Reading
"Pak"
Lirih Jennie sambil memegang tangan Doyoung.
"Hah? Iya Jen kenapa?"
Jennie tersenyum dan sukses membuat Doyoung tersenyum.
"Pak, ini sedang meeting. Bapak ada masalah apa?. Kok dari tadi ngelamun terus? Ini perusaahan besar loh pak"
"Ahh iya Jen makasih ya"
(Ya kayak gitu lah ya gambaran nya)
Doyoung senyum ke arah Jennie dan dibalas senyuman kembali oleh Jennie.
Dari tadi Doyoung ga fokus, bahkan selama meeting berlangsung. Padahal meeting ini udah berlangsung selama 1 jam.
Doyoung kepikiran soal perjodohan itu. Disatu sisi dia suka sama suatu orang, tapi disatu sisi orang tua nya malah nge jodohkan mereka.
Doyoung bingung.
Dia sebenarnya ga mau mengecewakan orang tua nya, tapi dia suka sama satu orang itu.
Menurutnya, pilihan orang tuanya adalah yang terbaik buat dia dan kedua anaknya. Tapi menurut nya tidak, dilihat dari tatapan Sana, Sana tidak suka. Atau karena Doyoung duda? Doyoung tak tau itu.
Tapi kalau misalnya dia milih perempuan itu, dia bakal ngecewain orangtuanya, karena kedua orang tua nya ingin banget dia sama Sana. Tapi ....
Ahh Doyoung lelah.
Akhirnya dia mutusin buat lebih fokus ke meeting hari ini, karena ini adalah perusahaan besar.
✨
Sekarang Jennie sama Doyoung lagi ada di mobilnya Doyoung.
Kalian masih inget kan permintaan Doyoung buat antar jemput Jennie?.
Nah, mangkanya sekarang dia mau anterin Jennie pulang.
Ini juga udah malem, ga baik buat perempuan pulang ke rumah nya sendirian.
"Doy?" Panggil Jennie.
"Iya?"
Doyoung menatap Jennie sambil tersenyum.