Tok tok tok
Cklek
"Loh Jen? Lo kesini? Ada apa"
"Gw tidur disini ya?"
"Ta-pi ga cukup Jen, kan lo tau kasur kita satu buat bertiga"
"Ga papa gw tidur di sofa"
"Lo ada apa kok tidur disini? Lo ada masalah sama Doyoung?"
Jennie hanya mengangguk.
"Yaudah masuk-masuk, lo ceritain di dalem"
Chungha agak memberi jalan untuk Jennie masuk, didalam ada SuA sama Jiwon yang kebingungan karena Jennie tiba-tiba ke kamar mereka.
"Loh eon tumben kesini?"
"Iya mungkin mau curhat, gih jen curhat"
Chungha duduk disebelah Jiwon, didepan mereka ada Sua dan Jennie.
"Gw ketauan jalan bareng sama Wooseok"
"Hah!?"
"Sumpah Jen?"
"Iya ha"
"Kok bisa sih mbak?"
"Gw gatau ji, mungkin ada mata-mata nya Doyoung yang ngikutin gw"
"Jadi mbak tadi ketemuan samaa mas Wooseok berarti?" Tanya SuA.
"Iya, Wooseok ngajak gw ketemuan katanya ngomongin hubungan kita"
"Terus lo sama Wooseok ngapain aja?"
"Ya ngomongin kita dulu, sama jalan-jalan biasa, gw ga ada maksud buat selingkuh ataupun apa"
"Terus, lo diusir Doyoung?"
"Iya ha"
"Lah lu ngapain kunyuk ketemuan sama mantan bangsat lo itu"
"Ya gw kira kita bakal nyelesai in masalah itu, tapi ternyata dia malah ngajak jalan gw, gw juga ga tau kalau gw tolak juga ga enak sama dia"
"Lah lu juga sih mancing masalah. Udah sekarang lo tidur disini dulu, jangan ketemu Doyoung dulu. Terus anak lo gimana?"
"Gw ga tau, mereka sama Doyoung"
"Yaudah ga papa sekarang kita tidur gausah ada yang begadang. Besok lo jangan lupa minta maaf"
"Iya"
Chungha, Sua, dan Jiwon tidur di kasur, sedangkan Jennie di sofa. Ga ada cara lain, tapi Jennie gapapa dia kan yang minta.
"Uda sua lu gausah main hp teros, tidur"
"Iye mbak"
"Ha gw pinjem baju lo lah, gerah gw kalau pake ini"
"Iye dah tuh di koper lo ambil aja terserah lo"
Jennie mengambil salah satu baju Chungha yang bermotif polkadot.
Dia masuk ke kamar mandi untuk mengganti pakaian nya.
Setelah itu dia kembali lagi ke shofa.
✨
Jam 1 malam Jennie mendengar suara tangisan bayi. Dia yakin banget itu suara Hyerim.
Dia beranjak dari sofa dan langsung keluar kamar.
Dia mendengar suara tangisan itu dari arah kamar Doyoung. Dia yakin pasti Hyerim.
Dia berjalan ke arah kamar Doyoung, suara tangisan itu lebih keras dari sebelumnya.