6. Perjodohan

2.6K 250 17
                                    

Happy Reading

"Doy bisa ga kamu ke restauran Whistle?"

"Kenapa bun?"

"Udah ah turutin bunda dong Doy"

"Buat apa sih bun?"

"Kamu sibuk ga?"

"Engga sih"

"Yaudah kesana ya?, Ajak anak-anak kamu ya"

"Iya deh"

"Pakai jas loh Doy. Anak kamu juga pakai pakaian yang rapih"

"Iya bunda iya. Emangnya jam berapa sih bun?"

"Setelah Maghrib"

"Iya deh"

"Yaudah bunda tutup dulu ya. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Doyoung menghela nafasnya kasar.

Sejak 1 jam yang lalu, mamanya sudah pulang.

Ia melihat sikembar yang tidur diatas karpet bulu.

Doyoung menggendong satu persatu anaknya dan menaruhnya di kamar tidur sikembar.

"Selamat tidur anak-anak kesayangan papa"

Doyoung mencium kening Jeno dan Jena secara bergantian.

Ia turun kembali untuk merapihkan mainan sikembar yang berantakan.

Ia mulai memasukkan satu demi satu mainan sikembar ke tempatnya masing-masing.

Setelahnya, ia mau mengepel seluruh lantai rumah. Ini sudah menjadi kebiasaan dirinya.

"Kakak adek ayo kita berangkat"

Teriak Doyoung dari luar rumah. Ia sudah memakai jas yang ia beli bersama Sejeong 4 tahun yang lalu.

Si kembar berlari ke arah Doyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si kembar berlari ke arah Doyoung. Mereka terlihat menggemaskan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Papa DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang