"Kakak sama adek makan dulu yuk, udah waktunya makan siang"
Si kembar keluar dari kamar ruangan Doyoung sambil berlari.
"Hayo kakak sama adek jangan lari larian ah, nanti jatuh gimana?"
"Maaf pah" ucap mereka sambil menunduk.
"Iya ga papa, papa maafin tapi jangan diulangi lagi ya?"
Mereka mengangguk bersamaan.
"Yaudah yuk turun kebawah yuk, kita makan di kantin bawah aja ya"
Sikembar mengangguk, Mereka langsung keluar dari ruangan Jennie. Si kembar berdiri diam di depan meja Jennie.
Doyoung yang melihat Jennie sedang fokus dengan komputernya.
"Loh Jen kok kamu belum istirahat sih?" Tanya Doyoung.
"Belum pak -ehh maksud ku Doy. Aku masih mau kerjakan berkas yang kamu tadi kasih, kan besok udah harus diselesaikan"
"Udah kamu tinggal aja, kan bisa di kerjakan nanti kan?. Ayo kita makan dulu aja"
"Gausah Doy, kamu duluan aja nanti aku bakal nyusul kok. Nanggung juga, ini udah mau selesai pekerjaannya"
"Tante ikut kita dong"
Jena memelas dan memegang baju Jennie agar Jennie luluh.
"Tuh Jena aja minta. Ayo dong jen"
"Yaudah, bentar ya mau matikan komputer dulu"
Si kembar langsung teriak-teriak ga jelas. Mereka kesenengan.
"Yuk Doy"
"Mama gendong~"
Jena merentangkan tangannya. Jennie langsung menggendong Jena dan mencium ke dua pipi Jena.
"Papa gendong~"
Dan sekarang kakak nya, Jeno, yang minta digendong sama Doyoung.
Kan beneran kayak keluarga kecil.
Ada yang merestui pasangan ini?.
✨
"Kamu tetep terima perjodohan itu Doy?"
Doyoung memberhentikan makannya dan menatap Jennie.
"Aku ga tau Jen"
"Coba kamu pikirkan lagi Doy. Ini demi kepentingan anak-anak kamu, mereka butuh ibu yang mau merawat mereka sampai besar"
"Tapi aku bener-bener bingung Jen"
"Kenapa sih harus bingung? Kan enak kamu udah dapet calon, kamu gausah cari calon lagi"
"Tapi aku udah cinta sama orang"
"Siapa sih? Kamu cinta banget ya sama dia?"
"Iya. Ya bagaikan matahari bumi. Kalau matahari ga menyinari bumi, pasti bumi akan gelap. Ya seperti itu, kalau dia ga datang di hidup aku, hidup aku bakal gelap"
"Emang siapa?"
"Kamu jen" gumam Doyoung.
"Hah siapa Doy?"
"Engga, udah ga papa. Kamu lanjut makan aja, nanti aku pertimbangkan lagi. Hari Minggu nanti aku juga ketemuan lagi kok sama keluarganya"