14. koma

1.6K 163 16
                                    


(ini hari berikutnya dari yg kemarin)

Jennie menghela nafasnya kasar. Sudah 2 jam berlalu Doyoung belum sampai ke kantor.

Padahal tadi, Doyoung sudah menelfon kalau dia bakal ke kantor secepatnya.

Tadi waktu masuk kantor, Jennie ga dianter sama Doyoung. Doyoung bilang ada urusan, akhirnya Jennie berangkat sendiri.

Tapi ini udah jam 11 siang Doyoung belum kekantor. Kalau telat, Doyoung pasti bakal kabarin Jennie dan kasih alasannya.

Tapi kali ini engga, Doyoung ga ada kabar sama sekali. Di telfon ga diangkat, di chat ga dibales. Bahkan nomernya pun ga aktif.

Sudah terhitung 35 x Jennie menelfon Doyoung tapi nihil. Hanya suara operator yang menjawab.

Jennie semakin cemas, ga biasa Doyoung seperti ini.

Kalau ada meeting, ga mungkin. Karena Doyoung kalau meeting selalu ditemani Jennie, dan hari ini jadwal meeting kosong.

Jennie mencoba menelfon sekali lagi nomer ponsel Doyoung.

"Nomer yang ada tuju tidak aktif"

Lagi-lagi hanya suara operator yang muncul. Jennie keinget sesuatu, dia belum nelfon Jisoo.

Dia mencari kontak Tante Jisoo dan segara menelfon nya.

"Assalamu'alaikum tante"

"Waalaikumsalam, iya Jen kenapa?"

"Tante Doyoung dirumah?"

"Engga tuh Jen, dari tadi pagi jam 8 dia sudah pamit tante mau berangkat kerja. Emang kenapa?"

Karena ga mau bikin Jisoo khawatir, Jennie pun menjawab -

"Ga papa kok tante"

"Ohh yaudah, kalau ada apa-apa langsung bilang ya"

"Iya tante. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Jennie semakin cemas, dia sedari tadi mundar mandir sambil meganging handphone nya.

"Jennie? Ngapain kamu?"

Jennie menatap pria tinggi dihadapan nya.

"Ehh pak Jhonny, kenapa ya pak?"

"Kamu ngapain mundar mandir udah kaya setrikaan aja"

"Ga papa kok pak hehehe"

"Doyoung ada kan?"

"Em- it-u. Pak Doyoung dari dua jam yang lalu belum datang pak"

"Apa? Belum dateng?"

"Iya pak"

"Kamu sudah coba telfon dia?"

"Sudah pak, saya tadi juga sudah telfon Bu Jisoo, tetapi katanya Pak Doyoung sudah pamit ke Bu Jisoo untuk kerja dari 3 jam yang lalu"

"Lah terus Doyoung kemana?"

"Saya juga tidak tahu pak. Biasanya Pak Doyoung itu selalu nelfon saya kalau dia terlambat ataupun apa. Tapi kali ini engga"

"Yaudah kamu tetap tenang. Ini saya titip berkas untuk Doyoung. Saya coba nanti anak buah saya untuk saya suruh cari Doyoung di seluruh Surabaya ini. Kamu tetap tenang, saya mau kembali dulu"

"Emm baik pak. Terimakasih"

"Sama-sama"

Setelah ngomong begitu Jhonny kembali ke lantai 7 untuk ke mejanya. Jennie kembali duduk dan mengecek berkas dari Jhonny.

[✓] Papa DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang