Chapter 30

18.2K 1.2K 103
                                    

Happy reading........😊

.

.

.

.

.

Semenjak kejadian itu, sudah seminggu ini hubungan pasangan suami istri Kim menjadi renggang.

Lebih tepatnya hanya Jungkook yang menjauh. Dirinya seperti menjaga jarak dengan Taehyung.
Tidak mau berbicara dengannya jika tidak ditanya terlebih dulu. Itupun hanya berupa jawaban singkat saja. Bahkan mereka tidur di kamar terpisah.

Tapi bagi Taehyung itu memang pantas didapatnya serta masih lebih baik. Setidaknya Jungkooknya tidak pergi darinya dan masih mau tinggal bersamanya.

Dan jangan pikir Taehyung baik-baik saja dengan kondisi seperti ini.

Asal tahu saja, pria Kim itu sangat menderita karena kesayangannya yang berubah menghindarinya. Bahkan sekarang penampilannya sudah layaknya seperti mayat hidup.
Tubuh yang semakin mengurus serta tidak terawat.

Dengan melihat kondisi Taehyung sekarang, siapapun tahu betapa besar efek seorang Kim Jungkook bagi pria Kim itu.

"Ahjumma, aku berangkat ke kantor dulu. Tolong pastikan sarapan serta semua kebutuhan istriku dengan baik ya. Jangan lupa susu hamil untuknya juga." perintah Taehyung pada salah satu maid disana.

Begitulah rutinitas setiap harinya sekarang. Tidak ada sarapan romantis bersama lagi. Bahkan Taehyung tidak pernah menyentuh makanan yang disiapkan para maid.
Dirinya hanya selalu memastikan bahwa semua kebutuhan Jungkook dan bayi dalam kandungannya terpenuhi dengan baik.

"Baik tuan.."

"Kalau ada apa-apa hubungi aku." ujarnya lagi kemudian keluar dari sana untuk segera menuju ke kantor.

Tidak tahu kalau ternyata Jungkook melihat itu semua dari atas tangga.

.

.

.

.

.

"Bagaimana? Kau sudah temukan bukti-buktinya?" Taehyung langsung bertanya ketika Mingyu memasuki ruangannya pagi ini.

Sudah sejak beberapa hari lalu Taehyung meminta bantuan Mingyu untuk mencari semua informasi dan bukti tentang kejadian dengan Soo He sewaktu di Jepang dulu.
Dirinya harap ada bukti yang dapat mengungkap kalau itu semua hanyalah rekayasa atau sejenisnya.

Namun sampai dengan hari ini belum ada satupun bukti yang didapatkannya.

Taehyung menatap Mingyu menunggu jawaban. Tapi sepertinya semua tidak sesuai harapan pria Kim itu.

"Tidak ada hyung. Semua cctv ditempat kejadian menunjukkan kalau kau dan Soo He memang berada disana berdua." jawaban Mingyu membuat Taehyung memijat pangkal hidungnya frustasi.

"Bagaimana dengan cctv kamar hotel? Mungkin ada kejelasan dari sana." tanya Taehyung antusias. Namun hanya gelengan Mingyu yang didapatnya.

"Rekaman cctv hotel hanya menunjukkan Soo He yang menuntunmu dalam keadaan mabuk berat masuk ke dalam salah satu kamar hotel hyung. Selanjutnya tidak ada bukti lagi yang aku dapat."

Taehyung mengacak rambutnya kasar. Merasa semakin frustasi dengan keadaan.

Kenapa susah sekali mendapatkan bukti. Atau jangan-jangan dirinya memang melakukannya dengan wanita itu dan sekarang hamil anaknya?

Memikirkannya saja sudah membuat Taehyung takut.

Dirinya takut Jungkook benar-benar akan meninggalkannya jika semua terbukti benar.

"Bagaimana dengan Jungkook hyung? Apa dia baik-baik saja hyung?" tanya Mingyu. Merasa ikut kasihan melihat kakak sepupunya yang tampak begitu menderita karena diabaikan oleh sang istri.

Taehyung menghela nafas kasar lalu menumpukan kepalanya di atas meja tidak bersemangat.

"Masih sama. Bahkan menatapku saja dia tidak mau."

Mingyu tersenyum miris.
Tidak menyangka kebodohan hyungnya ini berakibat fatal bagi pernikahan keduanya.

"Aku akan membantu mencari bukti lain. Kau jangan menyerah begitu hyung." Taehyung tersenyum tipis mendengarnya. Mingyu benar, dirinya tidak boleh menyerah atau Jungkook akan benar-benar meninggalkannya.

.

.

.

.

.

.

Taehyung menatap datar wanita yang tengah duduk di hadapannya saat ini.

"Maaf mengganggu waktumu Oppa." ujar Soo He pelan. Agak takut melihat sorot mata mengerikan milik Taehyung.

Keduanya bertemu di sebuah restoran cepat saji dekat kantor Taehyung siang ini. Tadi Soo He menghubunginya dan mengajak untuk bertemu untuk membicarakan hal penting.

"Tidak usah bertele-tele. Langsung saja. Apa maumu?" tanya Taehyung cepat. Moodnya benar-benar semakin bertambah buruk.

Tampak Soo He yang mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Lantas menyodorkan benda itu pada Taehyung ke atas meja.

Sebuah tiket pesawat beserta cek kosong dengan tanda tangan Taehyung tertera disana.

"Maaf Oppa. Tapi aku tidak mau menerima ini. Jadi kukembalikan padamu." ujar yeoja itu sambil tersenyum sendu.

Taehyung memang mengirimkan itu padanya kemarin. Dan dia paham maksud dari pria itu yang menginginkannya agar pergi jauh dari kehidupannya dengan imbalan sejumlah uang.

"Terserah. Aku sudah berbaik hati padamu. Sekarang itu bukan urusanku lagi." ujar Taehyung dingin.
Soo He menunduk sambil meremat tangannya di bawah meja.

"Tidak bisakah kita bersama?!"

Taehyung berdiri hendak pergi dari sana namun suara yeoja itu menghentikannya.

"Apa?"

Soo He mendongak untuk menatap tepat pada mata Taehyung.

"Aku tidak minta kau meninggalkan istrimu. Tidak apa menjadi yang kedua, asal kau mengijinkanku disampingmu Oppa!"

Taehyung terkekeh. Lantas menatap Soo He datar.

"Kau jangan bermimpi. Bagiku hanya ada Jungkook seorang. Kau hanya sebuah masalah bagiku. Kau pikir aku percaya kalau bayi itu benar-benar anakku?"

"Ini benar-benar anakmu Oppa. Aku tidak bohong!"

"Kalau begitu buktikan. Jangan pikir aku hanya diam saja tanpa berusaha membuktikan apapun. Kalau sampai terbukti ini hanya permainanmu saja, aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang Han Soo He." ujar Taehyung dingin.

"Ah! Satu lagi. Sampai kapanpun mimpimu untuk bersanding sejajar dengan istriku tidak akan pernah terjadi." imbuhnya lagi kemudian benar-benar pergi dari sana meninggalkan Soo He yang masih terdiam di tempat.

"Begitu burukkah aku di matamu Oppa.." lirihnya menatap punggung Taehyung dengan tatapan sendu.








TBC






Beneran anak Taehyung atau bukan ya?????🤔



LOVEY DOVEY (Taekook) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang