Chapter 43

15.2K 1.1K 30
                                    

.

.

.

"Hyung, ada apa sebenarnya?"

Jungkook langsung bertanya pada Taehyung begitu keduanya kini berada di dalam kamar.

Sepertinya istri manisnya itu sengaja menunggunya untuk menanyakan hal itu.

Tidak langsung menjawab, Taehyung justru tersenyum lembut lantas menarik sang istri untuk duduk di tepi ranjang.

"Bukan masalah besar baby. Kau tenang saja."

Taehyung tahu betul kalau Jungkook masih belum sepenuhnya percaya dengan jawabannya, jadi sebisa mungkin dirinya mencoba bersikap santai di hadapan istrinya ini.

"Lalu apa yang hyung bicarakan dengan Appa tadi? Kalian tidak sedang menyembunyikan sesuatu kan?" selidik Jungkook lagi.

"Tidak baby..tadi kami hanya membahas soal proyek baru di Jepang. Ada sedikit masalah disana, tapi sudah bisa diselesaikan." jawab Taehyung asal.

Sebenarnya tidak tega membohongi Jungkook, tapi ini demi kebaikan. Istrinya tidak perlu tahu masalah Park Hae Joon yang kabur dan buron sekarang.

"Hyung tidak bohong kan?" tanya Jungkook sambil memicing.

"Tentu tidak sayang. Untuk apa aku berbohong padamu, hm?"

"Baiklah, aku percaya padamu."

Taehyung membawa Jungkook ke dalam pelukannya erat. Menciumi pelipisnya lembut.

Dalam hati bersumpah tidak akan membiarkan hal buruk menimpa keluarganya.

.

.

.

Siang ini Jungkook tengah sibuk di dapur menyiapkan makan siang dibantu oleh beberapa maid disana.
Rencananya nyonya Kim itu ingin mengunjungi sang suami dan Appanya di kantor. Mengantarkan makan siang bersama dengan sang Eomma.

Lagipula mulai besok Taehyung benar-benar memutuskan untuk mengambil cuti seperti yang dikatakannya kemarin.
Dan entah kenapa Jungkook merasa ingin sekali mengunjungi Taehyung di kantornya.

Mungkin baby twins ingin bertemu dengan sang daddy. Begitu pikirnya.

"Eoh? Bukankah ini berkas laporan yang semalam hyungie periksa?"

Jungkook saat ini tengah berganti pakaian di kamar sebelum pergi ke perusahaan milik sang suami.
Dan dirinya tidak sengaja melihat berkas milik Taehyung di atas sofa dalam kamar mereka. Sepertinya Taehyung lupa membawanya.

"Ya sudah, nanti sekalian aku antar saja ke kantor hyungie." monolognya lagi. Lantas segera bergegas turun ke bawah karena sang Eomma sudah menunggu.







Mobil hitam mewah itu berhenti tepat di depan gedung Kim Corp yang menjulang tinggi.
Sang sopir, keluar lalu membukakan pintu untuk Eomma Luhan serta Jungkook.
Keduanya pun langsung memasuki area gedung itu tanpa harus melapor terlebih dulu di bagian keamanan.
Karena memang semua pegawai disana sudah tahu siapa mereka. Tidak jarang juga pegawai yang memberikan hormat serta menyapa  keduanya ketika berjalan melewati lobby. Dan tentunya dibalas tak kalah ramah juga oleh Jungkook ataupun sang Eomma.

"Astaga Eomma! Berkas Taehyungie tertinggal di dalam mobil!"

Jungkook menepuk pelan dahinya ketika sadar meninggalkan berkas milik suaminya di dalam mobil. Padahal tadi sudah disiapkan dengan baik olehnya.

"Ya sudah, biar Eomma hubungi paman Lee untuk mengantarkannya kesini sayang." ujar eomma Luhan hendak mengambil ponselnya dari dalam tas namun dihentikan oleh Jungkook.

"Tidak usah Eomma, aku ambil sendiri saja. Eomma masuk saja duluan nanti aku menyusul."

"Baiklah, hati-hati ya sayang.."

Jungkook tersenyum lalu beranjak kembali menuju keluar dimana mobil mereka terparkir.

"Yeobo? Kau kemari?"

Eomma Luhan menoleh. Terlihat Sehun sang suami yang baru keluar dari lift bersama dengan Taehyung berjalan menghampiri.

"Eomma sendirian? Mana istriku eomma?" tanya Taehyung karena tidak melihat sang istri disana.

Padahal tadi pagi Jungkook mengiriminya pesan dan berkata akan datang ke kantornya untuk makan siang bersama sekaligus mengantarkan berkasnya yang tidak sengaja tertinggal.

"Ah, berkasmu tertinggal di mobil Tae. Jadi Jungkook kembali untuk mengambilnya." jelas Eomma Luhan.

Mendengarnya entah kenapa perasaan Taehyung mendadak menjadi tidak enak. Dirinya kembali mengingat mimpi buruk yang dialaminya beberapa hari lalu.

Jadi tanpa banyak menunggu, Taehyung langsung berjalan cepat menuju keluar untuk menyusul Jungkook.
Membuat Sehun serta Luhan yang melihatnya menjadi bingung karena Taehyung terlihat panik. 

Taehyung total takut.
Takut mimpi buruk yang dialaminya menjadi kenyataan.

Menoleh kanan dan kiri mencari keberadaan sang istri. Bahkan tidak mempedulikan dirinya yang kini jadi pusat perhatian karena sudah seperti orang gila berteriak memanggil nama Jungkook.

Taehyung bukan seseorang yang percaya dengan mimpi. Pula dengan cerita apapun yang berkaitan tentang itu. Namun ketakutannya saat ini seolah membuatnya kalut.
Dalam hati terus merapalkan doa semoga firasat buruknya hanyalah ketakutan yang berlebihan.

Dengan harapan tidak ada yang menjadi nyata.




BRRAAAKKK!






Semua terjadi begitu cepat. Tanpa ada peringatan ataupun lainnya.
Yang ada hanyalah firasatnya.

Sebuah truk menghantam keras sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.
Begitu keras hingga membuat mobil itu berguling terbalik ke atas trotoar jalanan dengan keadaan ringsek.

Taehyung kenal mobil itu. Sangat kenal malah.
Namun hatinya menolak untuk mengakui.
Dirinya pasti tengah bermimpi buruk lagi. Hanya perlu membuka mata maka istri cantiknya akan menyambutnya dengan senyuman manisnya, memeluk serta menciumnya penuh cinta.

Tapi semua harapannya berakhir ketika jeritan pilu dari Eomma Luhan terdengar hingga suara derap kaki serta teriakan panik Appa Sehun dan lainnya yang datang mendekat.

Ini bukanlah mimpi.

Semuanya nyata.

Mimpi buruk yang menjadi nyata.

Di depan sana, di dalam mobil yang terbalik itu, terdapat Jungkooknya.

Seketika itu dunia Taehyung runtuh.

Dirinya telah gagal melindungi  semestanya.











TBC



Dobel up jangan?

LOVEY DOVEY (Taekook) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang