Chapter 12

20.4K 1.5K 74
                                    

Adakah yang nungguin ff ini?


"Cantik sekali.." Taehyung seakan tidak bosan mengucapkan kata itu.

Sudah sejak setengah jam yang lalu dirinya bangun tidur. Begitu bangun yang dilakukannya hanyalah memandangi wajah terlelap sang istri sambil terus memuji paras cantiknya.

Setelah acara saling menangis kemarin, mereka akhirnya memutuskan untuk menginap saja di mansion Kim.

Keduanya tidur sambil berpelukan sepanjang malam. Menyalurkan perasaan masing-masing yang saling mencintai.

Walaupun semalaman lengannya harus rela dijadikan bantal oleh Jungkook, Taehyung sama sekali tidak keberatan.

Apapun akan dia lakukan untuk sang istri.

Masih ingat kan kalau Taehyung itu bucin sejatinya Jungkook?!

"Eungh.."

Lenguhan itu terdengar. Sepertinya Jungkook terusik dari tidurnya.

Semakin mendusal nyaman pada dada sang suami, enggan membuka matanya.

"Morning ratuku.." sambut yang lebih tua sambil menciumi puncak rambut Jungkook yang beraroma stroberi.

"Hyung..aku masih mengantuk." rengek Jungkook.

"Ayo bangun baby.." sekarang ganti mengecupi wajah Jungkook. Mulai dari kening, mata, pipi, hidung sampai bibir. Menghasilkan protesan dari empunya namun akhirnya memilih untuk bangun daripada diganggu terus oleh suaminya itu

"Sudah bangun. Sekarang hyung mau apa?"

"Morning sex?"

"Enak saja! Tidak mau." tolak Jungkook cepat.

Taehyung masih belum menyerah.

"Bagaimana kalau mandi bersama?"

"Hyung pasti akan meminta jatah setelahnya. Tidak!"

"Ya sudah, morning kiss saja kalau begitu.." tawar Taehyung dengan wajah cemberut. Rencananya untuk melakukan yang iya-iya dengan sang istri gagal lagi.

"Tidak perlu cemberut seperti itu." omel Jungkook. Lalu menarik tengkuk Taehyung cepat. Melumat bibir tebal sang suami dengan lembut.

Taehyung tersenyum di sela ciuman. Dengan segera mendominasi ciuman itu, hingga semakin terasa panas dan menuntut.

Mengangkat tubuh sang istri cepat, mengendongnya menuju kamar mandi tanpa melepaskan tautan bibir keduanya.

Jungkook pun pasrah, sudah bisa menebak apa yang akan terjadi di dalam sana nanti.

Well, pada akhirnya Taehyung akan tetap mendapatkan apa yang diinginkannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sorenya, keduanya sudah kembali ke apartemen mereka.

Memilih bercudlle ria sambil menonton televisi di ruang tengah, dengan Taehyung yang menjadikan paha putih sang istri sebagai bantalan kepalanya.

Jungkook sendiri tidak keberatan. Fokus dengan tayangan di depan sana sambil tangannya memainkan rambut Taehyung.

"Baby.."

"Hm?

"Hadap sini sebentar sayang.." pinta yang lebih tua dan tentu saja dituruti oleh Jungkook.

"Ada apa hyung?"

Taehyung menyodorkan ponsel yang sedari tadi dibuatnya bermain game.

Mengambil ponsel itu sambil mengernyit bingung.

"Mingyu mengirimkan email barusan. Katanya besok aku harus ke Jeju untuk meninjau pembangunan proyek hasil kerjasama dengan Lee Enterprise."

"Kau tidak keberatan dengan itu baby?" tanya Taehyung memastikan. Tidak mau membuat kesalahan lagi, takut Jungkook masih sensitif apalagi ada hubungannya dengan Saerom, mengingat pasti wanita itu juga akan ada disana juga.

Tersenyum tipis lalu menggeleng.

"Aku tidak masalah hyung."

"Mingyu akan ikut bersamaku sayang, atau kau juga mau ikut dengan--"

"Hyung, aku percaya padamu.."

Nyatanya, hanya dengan kalimat itu dapat membuat Taehyung merasa beruntung memiliki istri seorang Kim Jungkook.

Sekali lagi dirinya dibuat jatuh semakin dalam oleh pesona yang dimiliki istrinya.








[]










Esoknya Jungkook tidak mau ikut mengantar Taehyung ke bandara.

Toh sudah ada Mingyu yang senantiasa bersama sang suami.

Jadi menurut Jungkook, dirinya cukup mengantar Taehyung sampai mobil saja. Tentu saja berakhir dengan prianya yang kini merajuk.

"Kau yakin cuma mau mengantarku sampai basement saja baby? Kenapa tidak sampai bandara saja? Aku masih ingin berlama-lama denganmu sebelum aku pergi sayang." bujuk Taehyung lagi.

Jungkook memutar mata malas mendengarnya.

"Kau hanya pergi ke Jeju hyung, bukan luar negeri. Lagipula besok juga hyung sudah pulang."

"Tapi kan--"

"Sudah sana berangkat. Nanti ketinggalan pesawat hyung." ujarnya sambil mendorong punggung sang suami agar segera masuk mobil.

Mingyu sudah di dalam mobil dari tadi omong-omong.

"Aku akan sangat merindukanmu baby.." ujar sang dominan, menciumi punggung tangan istrinya yang halus itu.

"Aku juga akan merindukan hyung. Makanya jangan lama-lama disana."

"Tentu ratuku. Aku akan segera pulang untukmu."

Berakhir dengan ciuman keduanya sebelum mobil itu melaju pergi.

Meninggalkan Jungkook yang masih diam berdiri disana memandang kepergian sang suami.

Lantas mengambil ponselnya dari saku untuk menghubungi seseorang.

Tidak butuh waktu lama panggilan tersebut pun tersambung.

"Siapkan keberangkatanku ke Jeju secepatnya." perintahnya pada seseorang di panggilan itu. Lantas mematikannya sepihak.

"Kau sudah berani mengusik seorang Kim Jungkook. Bersiap-siaplah Lee Saerom."










TBC




Hayoo lohh...Saerom mau diapain sama Jungkook??😊


LOVEY DOVEY (Taekook) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang