Happy reading..🤗
.
.
.
.
Hari-hari selanjutnya berjalan normal seperti biasa.
Terkadang memang Taehyung masih teringat akan mimpi buruknya itu, namun dalam hati mencoba mensugesti pikirannya sendiri bahwa itu cuma sekedar mimpi.Ya, bukankah mimpi itu hanyalah bunga tidur.
Tidak ada yang harus ditakutkan, bukan?
Taehyung menghentikan kegiatan memandangi wajah cantik sang istri yang tengah terlelap ketika melihat pergerakan halus dari empunya.
Nampak Jungkook yang menggeliat pelan dalam pelukan Taehyung. Makin mendusal nyaman pada dada polos sang suami.
Bahkan keduanya tidur dalam keadaan polos tanpa busana.
Semalam habis melakukan ritual menyapa baby twins. Lagi.
"Morning mommy.." Taehyung mengecupi berkali-kali pucuk hidung Jungkook. Membuat empunya merengut lucu karena geli.
"Ish!"
"Tidak ingin membalas ucapan daddy, hm?"
Taehyung makin gencar menciumi seluruh wajah istrinya karena gemas.
"Morning too daddy~" yang lebih muda menampilkan cengiran lucunya.
Taehyung ikut tersenyum. Lantas beringsut turun tepat didepan perut Jungkook. Menyingkap selimut yang menutupi tubuh polos sang istri, memberikan ciuman kupu-kupu disana.
"Morning anak-anaknya daddy.."
Jungkook tersenyum hangat.
"Ratunya Kim Taehyung ingin sarapan atau mandi dulu, hm?" membantu sang istri untuk bangun, memposisikan agar duduk bersandar di kepala ranjang.
"Mandi dulu daddy. Ingin berendam air hangat."
"Siap ratuku."
.
.
.
Kurang lebih tiga puluh menit kemudian keduanya memutuskam turun ke bawah untuk sarapan.
Sebenarnya Taehyung ingin sarapan di kamar saja, mengingat kondisi sang istri yang pasti masih sakit ketika berjalan. Namun Jungkook bersikeras ingin sarapan di bawah.
Bosan di kamar katanya.
Dan sebagai suami bucin plus siaga, Taehyung tidak mungkin menolak kan?
Setelah selesai dengan kegiatan sarapan, kini Jungkook tengah bersantai di depan televisi menonton acara kartun favoritnya.
Dengan Taehyung yang senantiasa menemani sembari memijit kaki sang istri telaten.
"Baby, apa sebaiknya aku ambil cuti saja mulai besok? Aku ingin menemanimu dirumah sampai twins lahir." celetuk Taehyung tiba-tiba.
Sebenarnya sudah dari lama dirinya berniat mengambil cuti agar bisa senantiasa menjaga Jungkook di rumah. Apalagi sekarang usia kehamilan istrinya itu sudah mencapai tujuh bulan lebih.
Taehyung ingin menjadi suami siaga.
Jungkook menoleh. Menatap suaminya itu heran.
"Memangnya tidak apa hyung? Kan masih dua bulan lagi."
"Tentu saja tidak masalah. Aku yang punya kantor, siapa yang berani melarang?" jawab Taehyung pongah.
Jungkook hanya mendengus menanggapi."Sombong sekali." cibirnya sembari memasukkan sepotong buah stroberi ke dalam mulut sang suami yang langsung diterima dengan senang hati.
"Baiklah, sudah diputuskan." seru Taehyung final. Mencuri satu kecupan pada bibir sang istri.
"Kalian sibuk bermesraan sampai tidak sadar kalau kami datang?" celetuk seseorang tiba-tiba.
Taehyung serta Jungkook sontak menoleh begitu mendengar suara dari arah belakang.
"Eomma?! Appa?!" pekik Jungkook heboh begitu melihat ternyata Eomma dan Appanya datang berkunjung. Langsung berdiri menghampiri keduanya.
Taehyung sampai panik dibuatnya karena Jungkook yang nyaris berlari saking senangnya.
Sehun serta sang istri, Luhan tersenyum melihat tingkah putranya yang menggemaskan.
"Kookie rindu sekali dengan Eomma." ujar Jungkook sambil memeluk erat sang Eomma. Namun sedikit kesusahan karena terhalang perut besarnya.
"Eomma juga sangat merindukanmu sayang."
"Dengan Appa tidak rindu?" celetuk Sehun. Berhasil menarik atensi kedua uke disana.
Jungkook tersenyum lucu lantas berganti memeluk Appanya itu.
"Kookie juga rindu Appa kok." ujarnya dengan nada manja.
"Iya sayang, Appa juga rindu bayi besarku ini." mengusap rambut putra manisnya lembut.
"Appa dan Eomma kenapa tidak mengabari dulu kalau mau datang ke Korea? Aku kan bisa menjemput kalian di bandara." sahut Taehyung.
Sehun tersenyum lantas beranjak ke arah sofa disana untuk duduk diikuti oleh lainnya.
"Tidak masalah Tae. Kami ke Korea karena memang sudah merindukan kelinci manis satu ini. Ditambah ada sedikit urusan mendadak juga sebenarnya."
"Urusan apa Appa?" tanya Jungkook penasaran.
Sehun hanya tersenyum menanggapi, tidak menjawab.
"Sayang, biar Appa mu bicara dengan Taehyung dulu ya. Kookie tolong antarkan Eomma ke kamar ya. Eomma lelah sekali." sela Luhan cepat.
Walaupun masih diliputi rasa penasaran, namun Jungkook memilih menuruti sang Eomma. Lantas beranjak dari sana menuju lantai atas dimana kamar untuk Eommanya berada. Meninggalkan dua dominan itu disana.
Serta mengabaikan insting curiganya bahwa ada sesuatu yang tidak beres tengah terjadi.
.
.
Sementara di tempat lain, tepatnya di ruang kerja Taehyung.
Kedua dominan tersebut tengah terdiam dengan pemikiran masing-masing.Terutama Taehyung, namja itu terdiam begitu mendengar penuturan yang baru saja dikatakan oleh Appa Jungkook.
"Appa tidak bercanda kan? Bagaimana bisa Park Hae Joon kabur dari penjara?!"
Taehyung memijit pelipisnya yang mendadak berdenyut.
"Kepolisian Seoul sudah bertindak. Appa juga sudah mengerahkan orang untuk mencarinya Tae. Kita tunggu saja hasilnya. Park Hae Joon pasti akan segera tertangkap."
"Semoga saja Appa. Aku takut orang itu berbuat sesuatu yang buruk lagi. Apalagi sampai membahayakan Jungkook." ujar Taehyung. Terdengar begitu cemas.
Sehun tersenyum teduh.
"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi Tae. Lagipula aku percaya kau pasti bisa menjaga anak dan calon cucuku dengan baik."
"Tentu Appa. Aku akan menjaga mereka walaupun nyawaku taruhannya."
TBC
Beberapa hari ini otakku macet, gak bisa diajak kompromi buat nulis.
Kurang asupan nutrisi moment Taekook..😖

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEY DOVEY (Taekook) ✓
Fanfic[END] Kisah keseharian Kim Taehyung suami super buucciiiinn dengan sang istri Kim Jungkook yang berkuasa bagaikan ratu.. Publish : 20 Maret 2020 End : 2 September 2020