Chapter 38

16.7K 1.2K 66
                                    


Happy reading..

.

.

.

Taehyung gelisah.

Total abai dengan pembahasan rapat yang sedang berlangsung saat ini.
Karena pikirannya tidak berada disini, melainkan tengah memikirkan istri cantiknya yang beberapa saat lalu mengiriminya sebuah selca dirinya.

Cantik. Sangat cantik malah.

Sampai-sampai Taehyung tidak bisa fokus lagi mengikuti rapat.

Karena dirinya sukses tegang hanya dengan melihat foto Jungkook barusan.

Ya, Taehyung tengah tegang alias hard alias turn on alias sange.

Sudah dibilang kan, Jungkook kucel pun dia tetap bucin dan siap menggagahi.
Apalagi kalau cantik mempesona seperti ini.

24/7 pun Taehyung siap dengan senang hati.

Memikirkannya saja malah sukses membuat dirinya makin keras. Tidak sabar ingin segera pulang lalu menggempur kesayangannya itu sampai puas.

Toh dirinya sudah berpuasa selama beberapa bulan ini, jadi misi kali ini untuk menyapa twins harus berhasil.

"Sajangnim?"

"Hah? Ya?" seketika lamunan Taehyung tentang misinya buyar.
Baru sadar kalau kini pembahasan rapat sudah selesai dan semua keryawan yang mengikuti rapat tengah menatapnya.

Apa dirinya ketahuan melamun sepanjang rapat?

Ah! Masa bodoh. Taehyung tidak peduli. Dirinya harus segera menutup rapat sialan ini agar dapat segera pulang.

Berdehem untuk menghilangkan rasa canggungnya, lantas mengeluarkan tatapan datarnya seperti biasa.

"Seperti yang telah dibahas sejak awal, rencana pembangunan hotel baru kita di kawasan Jeju harus bisa selesai sesuai target yaitu dalam waktu tiga bulan. Aku tidak mau ada kesalahan sedikitpun dalam proyek kali ini." ujarnya dengan nada datar namun terkesan tegas.

Padahal dalam hati Taehyung tertawa geli.

Berterimakasih lah pada sekretaris sekaligus sepupu hitamnya, Mingyu.
Sebelum rapat dimulai Mingyu sudah menyiapkan semua bahasan yang akan dibicarakan dalam rapat dan menyerahkannya pada Taehyung.

Dan untungnya dirinya sempat mempelajarinya terlebih dulu.

Jadi walaupun selama rapat tadi Taehyung tidak mendengarkan dan malah sibuk melamun, dirinya tetap memahami pembahasan yang berlangsung.

Bersyukurlah kau Kim.

"Baiklah, karena sudah tidak ada lagi yang perlu dibahas, rapat kali ini aku anggap selesai. Kalian bisa kembali bekerja lagi." ujarnya lantas segera keluar dari ruangan itu.
Dengan Mingyu yang mengikuti di belakangnya.

Taehyung membuka pintu ruangannya kasar lalu segera menyambar kunci mobilnya di meja.

"Lho? Hyung mau kemana?" tanya Mingyu heran ketika melihat Taehyung keluar dari ruangannya.

"Pulang. Ada tugas mulia yang harus kuselesaikan di rumah. Kau yang urus sisanya untuk hari ini ya." lantas melenggang pergi begitu saja meninggalkan Mingyu yang melongo di tempat.

"Untung saja dia hyungku, coba kalau bukan. Sudah kulempar ke gorong-gorong.."

.

.

.

.

Jungkook yang baru selesai mandi tengah duduk di kursi empuk yang ada di balkon kamarnya sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

Tadi begitu sampai rumah setelah pergi bersama Eomma Kim, dimana sang mertua yang ternyata langsung pulang karena ditelpon oleh Appa Kim. Jungkook memilih untuk mandi lagi karena merasa gerah. Baju yang sekarang dipakai pun hanya sebuah kemeja besar milik Taehyung dengan celana bahan pendek diatas lutut. Nyaris terlihat seperti tidak memakai celana karena tertutup oleh kemeja.

Jungkook mengambil ponselnya hendak mengirimi pesan pada Taehyung ketika pintu kamarnya dibuka begitu saja oleh seseorang.

Cklek


Reflek menoleh dan mendapati sang suami yang ternyata sudah berdiri di ambang pintu kamar mereka.

"Lho? Hyungie kok sudah pulang?" tanyanya heran seraya melangkah mendekat. Tidak menyadari kalau Taehyung tengah menatapnya dengan tatapan yang...ummm...bernafsu?

"Hyung? Kenapa diam sa-hmppt!"

Taehyung yang memang sudah tegang sejak tadi ditambah mendapati penampilan Jungkook yang menggoda, langsung menarik tengkuk sang istri untuk mempertemukan bibir keduanya.

Melumat lembut namun menuntut serta panas ranum Jungkook yang selalu terasa manis saat dicecap.

Jungkook yang semula kaget tiba-tiba dicium oleh Taehyung, perlahan mulai menikmati ciuman itu. Membalas setiap lumatan yang diberikan oleh prianya, bahkan kini tangannya yang melingkar di leher sang suami beralih meremat anak rambutnya, menyalurkan sensasi nikmat ciuman panas keduanya.

"Angh~"

Jungkook melenguh ketika kini bibir Taehyung berpindah turun menciumi serta menghisap lembut area lehernya. Entah kenapa terkesan seperti buru-buru.

"Ugh..hyunghh..t-tunggu dulu.." berusaha menghentikan aksi Taehyung di lehernya.

Yang lebih tua menurut. Menjauhkan kepalanya dari leher putih sang istri yang kini sudah dihiasi karyanya.

"Kenapa baby?" tanyanya lembut namun terasa seperti sebuah protes karena kegiatannya dihentikan.

"Hyung yang kenapa? Tiba-tiba pulang langsung--"

Jungkook mendelik kaget ketika Taehyung menarik tangannya lalu menuntunnya ke arah selangkangan pria itu.

Sudah pasti dirinya bisa merasakan betapa kerasnya milik sang suami saat ini.

"H-hyung! Kau keras sekali.." berkata begitu tapi tangannya justru meremas pelan milik Taehyung, membuat pria Kim itu menggeram.

"Ahhrr..gara-gata foto yang kau kirimkan, aku jadi seperti ini. Kau harus tanggung jawab baby.."

Jungkook sontak tertawa terbahak mendengar penuturan Taehyung.
Tidak menyangka suaminya ini akan ereksi hanya karena foto yang dia kirimkan.

Astaga! Lemah sekali suaminya ini.

"Kenapa kau malah tertawa baby? Ini sangat menyiksa sekali.."

"Hahaha..iya maaf hyungie." Jungkook menghentikan tawanya begitu melihat raut masam sang suami.

"Baiklah..jadi apa yang bisa aku lakukan untuk suami tercintaku ini, hm?"

Layaknya mendapat jackpot, Taehyung langsung menatap istrinya berbinar.

Binar penuh nafsu lebih tepatnya.

Merengkuh pinggang Jungkook hingga kini tubuh keduanya menempel. Namun sedikit terhalang perut Jungkook yang memang sudah membesar.

Perlahan telapak tangan besar Taehyung merambat turun menuju bongkahan kenyal favoritnya. Meremasnya pelan dengan gerakan sensual, menimbulkan lenguhan Jungkook yang makin membuatnya bersemangat.

"Nghhh.."

"Milikku merindukan sarang hangatnya, baby. Sekaligus ingin menyapa twins di dalam sana." bisiknya tepat di telinga Jungkook. Disertai jilatan sensual setelahnya.

"How about vanilla sex, baby? Yang termanis sampai kau lupa daratan.."

Dan tidak ada dalam book manapun yang mengatakan kalau Jungkook bisa menolak sentuhan dari seorang Kim Taehyung.. right?












TBC






Udah lama gak bikin part Nc.
Ada yang mau?
Tapi dosa tanggung sendiri yak..😂

LOVEY DOVEY (Taekook) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang