Chapter 44

14.5K 1.1K 82
                                    

Dobel up khusus buat kalian semua

.

.

.


Tidak ada yang Taehyung lakukan sejak tadi.
Hanya memandang kosong pintu ruang IGD tersebut sejak Jungkook dibawa masuk ke dalam sana.

Begitu pula Appa Sehun yang hanya bisa memeluk sang istri yang tidak berhenti menangis sejak tadi.

Taehyung menangis dalam diam. Bahkan dirinya masih ingat jelas senyuman cantik Jungkooknya tadi pagi ketika mengantarnya keluar rumah saat hendak pergi ke kantor.
Pelukan hangat serta ciuman lembutnya bahkan masih jelas dirasakan oleh Taehyung.

Tapi kini apa?

Jungkooknya tengah bertaruh nyawa di dalam sana. Tanpa dirinya.

Kenapa takdir seolah mempermainkan dirinya?
Bolehkah Taehyung mengulang waktu kembali? Kalau bisa biarkan dirinya saja yang menggantikan posisi istrinya saat ini.

Apapun akan Taehyung lakukan asal Jungkooknya baik-baik saja.

Derap kaki yang mendekat lantas pelukan hangat dari Eomma Baekhyun pada tubuhnya nyatanya tidak berarti apapun.
Karena yang dibutuhkan Taehyung sekarang hanyalah Jungkooknya serta anak-anak mereka baik-baik saja.

Pintu ruang IGD dibuka dan berikutnya keluar sang dokter.
Sontak semua atensi langsung mengarah padanya. Taehyung berdiri mendekat, entah kenapa ekspresi dari dokter itu membuat perasaannya semakin tidak enak.

"Bagaimana kondisi istriku?"

"Tuan Kim, maaf kami harus mengatakan ini. Kondisi nyonya Kim sangat buruk. Hantaman keras yang didapat mengakibatkan air ketubannya pecah, ini sangat berbahaya bagi kondisi janin serta sang ibu. Kami terpaksa harus mengeluarkan sang bayi melalui operasi caesar." ujar sang dokter.

"Kalau begitu cepat lakukan operasinya." perintah Taehyung cepat.

"Tapi usia kandungan nyonya Kim masih terlalu muda. Kecil kemungkinan bayi kalian bisa bertahan jika dilahirkan secara prematur."

Taehyung terdiam. Mendadak pikirannya kosong. Tidak dapat berkata apapun. Hidupnya terasa hancur seketika. Tanpa sisa.

Beginikah akhirnya?

Apakah dirinya serta Jungkook harus kehilangan bayi-bayi mereka?
Pelengkap kebahagian mereka yang begitu mereka harapkan selama ini.
Bagaimana dengan Jungkook jika mengetahui semua ini nanti?
Apa yang harus dirinya lakukan sekarang?

Dalam hati menertawakan diri sendiri akan kondisi yang dialaminya sekarang.
Merasa gagal sebagai seorang suami karena tidak bisa melindugi istri bahkan calon anak-anaknya.

Sekali lagi takdir seolah sedang mempermainkan hidupnya.

Taehyung menatap kosong mata sang dokter sebelum berujar.

"Lakukan yang terbaik. Asalkan istriku selamat."

.

.

.

Semua orang disana terdiam dengan pikiran masing-masing di depan ruang operasi. Appa Sehun serta Appa Chanyeol masih menenangkan istri masing-masing.
Jimin serta Yoongi sudah berada disana. Mereka segera datang ke rumah sakit setelah dikabari oleh Mingyu.
Ketika sampai keduanya terutama Jimin sempat tertegun melihat kondisi Taehyung. Namja Kim itu terlihat begitu hancur. Yang dilakukan hanyalah diam menatap kosong pintu ruang operasi. Masih sama sampai sekarang.

Jimin serta Yoongi merasa tidak tega melihat itu semua. Sebagai sahabat, Jimin tentu sangat tahu bagaimana sedih serta hancurnya perasaan Taehyung saat ini.

Dirinya hanya bisa memberikan semangat pada sahabatnya itu.

"Tenanglah Tae. Jungkookmu pasti baik-baik saja." ujar Jimin pelan sambil menepuk pundak Taehyung, memberikan semangat.

Namun tidak ada respon dari Taehyung. Mata tajamnya masih tetap kosong menatap ke depan.

Jimin menghela nafas pelan, memahami kesedihan yang dirasakan Taehyung.
Tersenyum lembut lantas merangkul sahabatnya itu. Seolah menguatkan.

"Tidak apa. Menangislah kawan.."

Berikutnya terdengar isakan pilu dari Taehyung. Membuat semua orang disana ikut menitikkan air mata melihat betapa hancurnya seorang Kim Taehyung.











"Tuan, kami berhasil menangkap sopir truk itu. Dan ternyata..Park Hae Joon pelakunya."










TBC

LOVEY DOVEY (Taekook) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang