Chapter 46

16.3K 1.2K 53
                                    

Happy reading

.

.

.

Terhitung sudah satu minggu Jungkook belum sadarkan diri.

Selama itu pula Taehyung tidak pernah beranjak sedikitpun dari sisi sang istri.
Sesekali namja Kim itu juga melihat kondisi kedua bayi lucunya dari kaca luar ruang NICU tempat mereka dirawat intensif pasca lahir prematur sampai kondisi keduanya stabil.
Hanya dengan melihat kedua buah hatinya itu saja yang bisa menghibur perasaan sedih yang dirasakan oleh Taehyung saat ini.

Entah berapa lama lagi Jungkooknya akan tertidur.
Tidakkah dirinya merindukan Taehyung? Padahal namja Kim itu sangat merindukan istrinya itu sampai hampir mati rasanya.

"Taehyung, kau istirahatlah sebentar. Biar Eomma yang menjaga Jungkook." ujar Eomma Luhan. Membujuk menantunya itu agar berisitirahat sebab hampir setiap hari Taehyung menunggui istrinya. Bahkan eomma Luhan yakin kalau Taehyung tidak tidur dan makan dengan teratur.

Taehyung menggeleng. Masih setia duduk di kursi sebelah ranjang Jungkook sembari menggenggam tangannya erat.

Eomma Luhan menghela nafas pelan.
Menantunya ini sungguh keras kepala sekali.

"Kau bisa sakit kalau seperti ini terus. Setidaknya makanlah sesuatu. Kau belum makan sejak semalam nak." bujuknya lagi.

"Aku tidak lapar Eomma."

Sekali lagi Eomma Luhan menghela nafas.

Mendekat ke arah ranjang dimana Jungkook masih terbaring sambil memejamkan mata.
Membelai surai hitam Jungkook lembut.

"Kau tahu, Jungkook itu namja yang kuat Taehyung. Sewaktu kecil dulu dirinya pernah terjatuh ketika tengah belajar menaiki sepeda. Eomma sangat terkejut melihatnya pulang dengan luka berdarah pada pipinya. Tapi anak itu tidak menangis sedikitpun. Justru tersenyum lebar sambil berkata kalau dirinya baik-baik saja."

Taehyung diam mendengarkan cerita Eomma Luhan tersebut.

"Dia juga tidak pernah menangis ketika semua teman sekolahnya tidak mau bermain dengannya karena selalu dikawal bodyguard kemana pun dia pergi bahkan di dalam kelas. Jungkook putraku sangatlah kuat. Eomma sangat yakin dirinya akan bertahan dan segera membuka matanya lagi. Apalagi kini dia memiliki sumber kehidupannya yaitu kau beserta kedua anak kalian. Jungkook pasti sembuh lalu kembali bersama dengan kalian lagi. Percayalah pada istrimu Tae." ujar Eomma Luhan sambil menatap sendu putra kesayangannya itu. Begitupun Taehyung.

Cukup lama keduanya terdiam hingga eomma Luhan kembali membuka suara.

"Baekie sedang membelikanmu makanan di kantin rumah sakit. Eomma tidak mau tahu, nanti kau harus makan. Sekarang Eomma mau melihat kedua cucu eomma dulu." lantas keluar dari ruangan itu meninggalkan Taehyung yang masih diam sambil menatap Jungkook.

"Hai baby..apa kau tidak merindukanku?" tanya Taehyung lembut nyaris berbisik tepat di samping telinga Jungkook.

"Kau tidak ingin melihat kedua anak kita, hm? Mereka sangat menggemaskan. Sama sepertimu sayang."

Taehyung mendekatkan wajahnya lantas mencium kening Jungkook dengan sangat lembut sambil berucap lirih.

"Aku mencintaimu ratuku, kembalilah padaku. Pada kami.."

.

.

.

.



Tidak ada yang bisa Taehyung katakan untuk mengungkapkan perasaannya saat ini.

Bahkan Taehyung tidak yakin ada kata yang cukup untuk menggambarkan kebahagiaannya sekarang.

Dirinya begitu terkejut sekaligus senang.

Tadi sewaktu dirinya keluar dari kamar mandi yang berada di dalam ruangan Jungkook, dirinya secara tidak sengaja melihat pergerakan kecil pada jari tangan istrinya itu.

Taehyung sontak segera mendekat menghampiri Jungkook.

Entah ini keajaiban atau jawaban dari doanya selama ini.
Secara perlahan Jungkook bahkan mulai membuka kedua matanya.

"Astaga baby! Akhirnya kau sadar sayang.." seru Taehyung merasa lega. Tanpa sadar meneteskan air mata bahagianya melihat Jungkook yang kini sudah sepenuhnya membuka mata walaupun masih terkesan sangat lemah.

Dengan cepat Taehyung menekan tombol di samping meja nakas yang akan langsung terhubung dengan ruang tunggu perawat disana.

Tidak lama setelahnya seorang dokter serta perawat pun segera memasuki ruangan itu. Dengan sigap sang dokter memeriksa kondisi Jungkook yang baru tersadar dari komanya.

Taehyung sendiri setia berdiri di sisi ranjang menemani sang istri. Dalam hati mengucap banyak syukur karena Jungkooknya sudah sadar kembali.

"Kondisi nyonya Kim baik-baik saja. Hanya masih lemah pasca bangun dari koma. Tapi sejauh ini tidak ada masalah. Kami akan tetap memantau perkembangan kondisinya. Kalau begitu kami permisi dulu tuan Kim." ujar sang dokter lalu pamit undur diri dari sana bersama dengan sang perawat.

"Baby, sayang..kau bisa mendengarku, hm? Apa yang kau rasakan? Apa ada yang sakit? Katakan padaku sayang." Taehyung langsung bertanya dengan tidak sabaran. Sambil tidak hentinya menciumi punggung tangan Jungkook.

Melihat itu Jungkook hanya bisa membalas dengan tersenyum tipis. Kondisinya masih sangat lemah, jadi belum bisa banyak bergerak.

"H-hyung.." mencoba membuka suara namun yang justru terdengar serak dan lirih.

"Sstt..jangan banyak bicara dulu sayang. Kau belum pulih benar." sela Taehyung cepat.

"Kau tahu sayang, aku sangat bersyukur akhirnya kau membuka matamu. Terima kasih sayang. Terima kasih sudah mau berjuang dan kembali padaku. Aku mencintaimu, begitu juga dengan twins. Sekarang kau istirahatlah lagi, aku akan menemanimu disini, hm.."

Jungkook pun menurut lantas kembali menutup matanya.

Sedangkan Taehyung, namja itu tidak hentinya menciumi jemari lentik Jungkook sembari menemani istrinya itu kembali mengarungi alam mimpi.

Sungguh Taehyung merasa begitu bahagia. Ternyata Tuhan masih memberinya kesempatan untuk menjaga dan membahagiakan istri serta kedua anaknya.

Dan Taehyung bersumpah tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan itu.










TBC







Tuh, mommy Kookie udah sadar.

Mana peluk cium untukku??

LOVEY DOVEY (Taekook) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang