34

1.3K 83 10
                                    

Vote and comment ya teman
Happy reading
.
.
.
.
.

Sehun dan Jisoo sekarang tinggal dirumah mereka sendiri. Orang tua Sehun sengaja membelikan rumah khusus untuk anak dan menantunya dengan alasan agar mereka bisa bulan madu setiap hari tanpa ada rasa canggung karena adanya mertua.

Usia pernikahan Sehun dan Jisoo sudah memasuki bulan keenam. Sekarang Jisoo sedang mengandung anak pertamanya sengan Sehun. Usia kandungannya memang masih muda sekitar dua puluh mingguan sehingga tak jarang jika Jisoo bersikap manja kepada suaminya. Bahkan ia sering nyidam yang aneh-aneh mulai dari pengen makan ketoprak pada dini hari sampai Sehun bingung mencari penjual ketoprak pada jam-jam segitu. parahnya lagi ketika dia udah berhasil membeli ketoprak Jisoonya malah sudah tertidur pulas alhasil semua usahanya sia-sia.

Sehun juga merasa sejak Jisoo hamil, istrinya itu lebih agresif dan mudah sekali cemburu mungkin itu semua karena bawaan dari sang bayi. Jisoo suka sekali memeluk, mencium bahkan meraba roti sobek Sehun. Semenjak Jisoo jadi istrinya Sehun, ia merasa dirinya menjadi tak sepolos dulu, mungkin otaknya sudah terkontaminasi dengan otak mesum suaminya itu. Terkadang Sehun merasa lebih beruntung karena semenjak hamil Jisoo sering bersikap manja padanya, tapi dia terkadang juga nggak tega melihat istrinya tiap pagi mengalami morning sickness.

Seperti pagi ini Sehun terbangun karena mendengar istrinya yang sedang muntah dikamar mandi.

"Kamu muntah lagi?" kata Sehun sambil memijat tengkuk leher Jisoo.

"Iya kak rasanya perutmu mual banget," kata Jisoo sambil memegang perutnya yang mual.

"Ya udah kalau gitu aku bikinin kamu susu hangat dan sarapan biar perut kamu ada isinya kasihan dedek bayinya, kamu mandi aja duluan," kata Sehun mengembangkan senyumannya.
Semenjak Jisoo hamil Sehunlah yang membantu pekerjaan rumah tangga seperti menyiapkan makanan yang bergizi untuk Jisoo, Sehun hanya ingin memastikan kalau Jisoo san calon anaknya nanti sama sehatnya.
Bahkan Sehun mempeekejakan asisten rumah tangga untuk membantu Jisoo mengurus rumah.

"Maaf ya kak, kakak harus repot-repot masak buat aku."

"Ya nggak papa dong sayang, kita kan suami istri wajar kalau suami membantu pekerjaan istri, apalagi istrinya sedang mengandung anak suaminya," ujar Sehun mengelus perut Jisoo yang mulai membuncit.

"Ya udah aku siapin baju kerja kamu dulu habis itu langsung mandi."

"Nggak usah sayang nanti biar aku sendiri yang ambil. Bumil nggak boleh kerja berat."

"Ihhh kakak mah, nyiapin baju kerja itu nggak berat kak. Lagian hanya itu yang bisa aku lakukan."

"Ya udah iya, jangan ngambek gitu dong, nanti cantiknya hilang."

"Bodo amat ah," kata Jisoo langsung pergi menuju kamar mandi.

"Yahhh ngambek lagi, salah mulu gue kalau ngomong sama bumil," monolog Sehun.

Sehun menuju dapur, ia berniat untuk memasak soup ayam, omelet bayam, oatmeal dengan toping buah dan tak lupa susu hangat untuk bumil.

Walaupun secara penampilan Sehun terlihat tidak meyakinkan bisa memasak makanan seperti itu, tapi kenyataannya dia bisa menyelesaikan semua itu.

"Biar bibi aja yang masak tuan, tuan duduk saja ya," kata asisten rumah tangga Sehun.

"Nggak papa bi, aku udah biasa melakukan hal seperti ini."

"Kalau begitu biar bibi bantu ya tuan."

"Ah iya, bibi tolong bantuin aku potong buah ini."

"Baik tuan."

Tak membutuhkan waktu lama, semua menu makanan sudah siap disajikan dimeja makan.

"Hmmm baunya enak banget kak, sampai kecium dikamar. Pasti rasanya enak," kata Jisoo memuji masakan suaminya.

"Wahh pastinya dong sayang aku buatnya kan dengan cinta, cuma dipuji doang nih nggak ada hadiah lain gitu," kata Sehun.

Chuppp

Sebuah ciuman mendarat dipipi Sehun.

"Ihhh kok disitu sih sayang, disini dong," kata Sehun sambil memegang bibirnya.

"Permisi tuan dan nyonya, saya kebelakang dulu mau nyapu halaman belakang," kata bibi Han sadar diri.

"Iya bi."

"Gimana sayang, aku mau kamu menci...."

Chupppp

Sebuah ciuman mendarat dibibir Sehun.

"Nah gitu dong, kan aku jadi semangat nanti kalau kerja. Ah iya kita makan dulu nanti keburu dingin makanannya."

"Iya aku juga nggak sabar nyobain masakan suamiku tercinta ini."

"Ini cobain soup ayamnya."

"Hmmm enak banget kak, suamiku ini benar-benar jago masak."

"Syukurlah kalau kamu suka, ya sudah kamu makan saja duluan aku mau mandi tubuhku rasanga sudah lengket."

"Kak Sehun harus temanin aku sarapan, mandinya nanti aja dulu setelah sarapan."

"Ya udah deh."

Makanan dimrja makan sudah habis semua. Jisoo mau membereskan piring kotor dimeja makan tapi Sehun melarangnya.

"Biar aku aja yang beresin kamu duduk manis disini aja."

"Nggak papa sayang lagian ini hanya nyuci piring kotor dikit saja, aku bosan kak duduk nggak ngapa-ngapain."

"Ya udah aku bantu kamu nyuci piringnya ya."

"Nggak usah kamu mandi aja nanti kamu terlambat kekantor."

"Sayang aku ini bosnya jadi aku bebas masuk kerja jam berapa pun."

"Tapi sebagai pemilik perusahaan kamu harus memberi contoh yang baik untuk bawahannya sayang."

"Ummm ya udah deh, aku suruh bibi buat bantu kamu ya."

"Iya."

Skip di kantor

"Hun nanti siang ada meeting dari klien kita yang dari Jerman," kata Chanyeol selaku sekertaris Sehun.
Sehun memilih Chanyeol menjadi sekertarisnya karena Jisoo selalu cemburu jika suaminya itu memiliki sekertaris perempuan. Lagian kinerja Chanyeol juga bagus dan Jisoo sendirilah yang memilih Chanyeol sebagai sekertaris Sehun karena dia tau betul Chanyeol orangnya kayak gimana.

"Han hun han hun lo kira gue bihun, panggil gue Mr.Sehun gue atasan lo disini. Tolong bersikaplah profesional jika dukantor tuan Park Chanyeol."

"Ahhh baiklah Mr. Sehun," kata Chanyeol sambil menahan rasa kesalnya.

"Anda sudah mempersiapkan semua berkas untuk meeting nanti?"

"Sudah Mister."

"Kalau begitu kembali keruanganmu sekarang."

"Baiklah Mister," ucap Chanyeol lalu keluar dari ruangan Sehun.

"Dasar teman lacknut, biasanya juga panggilnya lo gue atau kalau nggak ya panggil brother, kenapa sekarang tiba-tiba gue disuruh panggil dia mister idih jijik gue. Kalau dia bukan bos disini udah gue pukul tuh kepalanya. Apalah daya gue, mau nggak mau gue harus patuh sama si Sehun, kalau nggak gue bisa dipecat sama dia. Terus ntar Wendy marah-marah nggak bisa beli tupperwere edisi bulan depan huhhhh. Sabar Chan sabar," kata Chanyeol ngomel-ngomel nggak jelas sambil berjalan.

.
.
.
.
.

TBC

Vote and comment ya teman

Gomawo



Bad Boy Oh Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang