26

974 70 4
                                    

Jangan lupa vote and comment
Happy reading
.
.
.
.
.

Irene POV

Malam ini gue mau kerumahnya Sehun. Biasa gue harus bisa buat dia jatuh cinta lagi sama gue. Gue nggak mau kehilangan Sehun. Apalagi waktu itu dia bilang kalau dihatinya udah ada orang lain. Jujur gue penasaran siapa sih cewek yang bisa menggantikan posisi gue dihatinya Sehun. Kalau gue tau cewek itu siapa gue bakalan ngasih pelajaran ke dia.

Malam ini gue pakai pakaian yang casual dengan polesan make up natural biar kelihatan cantik didepan doi, tak lupa gue juga bawa martabak telor kesukaan Sehun. Dulu waktu gue masih pacaran sama Sehun, kami sering makan martabak telor bareng. Apalagi martabak telor dekat kompleks gue, Sehun paling nggak bisa nolak tiap dia main kerumah gue terus gue beliin martabak telor itu dalam sekejap pasti udah habis dimakan dia. Gue nyesel banget ninggalin dia dulu demi tunanagan gue. Gue dulu ceritanya dijodohin sama bokap gue dengan anak rekan bisnisnya gara-gara perusahaan bokap gue hampir bangkrut dan satu-satunya cara untuk nyelamatin perusahaan adalah dengan gue tunangan sama anak rekan bisnisnya. Gue kira itu yang terbaik buat hubungan gue dan Sehun, tapi nyatanya setelah gue bertunangan, tunangan gue selalu menyakiti gue secara fisik. Dia selalu semena-mena dengan gue, dan gue harus mematuhi semua keinginannya termasuk putus dengan Sehun. Tapi untungnya semua itu terjadi cuma sementara karena pada akhirnya bokapnya tahu kalau anaknya itu sering melakukan kekerasan kepada gue alhasil bokapnyalah yang membatalkan pertunangan kami. Setelah kejadian itu gue kembali ke Indonesia supaya bisa memperbaiki hubungan gue dan Sehun yang sempat kandas, tapi nyatanya Sehun sudah terlanjur benci sama gue.

Ting tong ting tong

"Non Irene ya," kata maidnya Sehun. Memang dulu gue sering main kerumah Sehun jadi tak heran kalau maidnya hafal dengan gue.

"Iya bi, Sehun nya ada?"

"Ada non didalam, silahkan masuk non, udah lama loh non Irene nggak kesini," kata maidnya Sehun mempersilahkan gue masuk.

"Iya bi soalnya kemarin sempat pindah ke Korea dan sekarang baru balik lagi ke Indonesia, kabar bibi gimana?"

"Bibi sehat kok non, non sendiri?"

"Aku juga sehat kok bi."

"Irene sudah lama nggak ketemu, tante kangen banget sama kamu," kata tante Laura nyokapnya Sehun.

"Iya tan soalnya kemarin Irene pindah ke Korea," jelas Irene.

"Ohh begitu ya, sini duduk kita ngobrol dulu, bi tolong panggilkan Sehun terus tolong bikinin minuman buat Irene," kata tante Laura.

"Baik nya."

"Oh iya kabar kamu gimana Rene," tanya tante Laura.

"Baik tan, kabar tante sekeluarga gimana?"

"Baik juga kok, terus papa mama kamu sekarang ada di Indo atau Korea?"

"Mereka masih di Korea tan, soalnya masih banyak urusan disana belum lagi papa juga harus mengurusi perusahan di Korea."

"Begitu ya," kata tante Laura mengangguk paham.

"Mah katanya ada yang nyariin Sehun, emang siapa?" kata Sehun sambil teriak-teriak.

"Hai Sehun, ini aku bawain martabak telor kesukaan kamu," kata Irene sambil memberikan kantong plastik berisi martabak telor.

"Lo ngapain kesini lagi," kata Sehun emosi.

"Sehunnn nggak boleh ngomong kasar sama tamu apalagi tamunya cewek, ya udah kalian ngobrol-ngobtol aja dulu mama mau tidur," kata tante Laura.

"Pergi nggak lo."

"Tapi hun,"

"Gue bilang pergi ya pergi."

"Aku kesini biar kita bisa dekat kayak dulu lagi hun, Aku juga mau jelasin kenapa dulu ninggalin kamu."

"Nggak ada yang perlu dijelasin lagi, semua udah jelas dan gue udah nggak ada perasaan lagi sama lo cewek ular."

"Hun tolong beri aku satu kesempatan lagi untuk menjelaskan semuanya."

"Okey kalau lo nggak mau pergi biar gue yang pergi dari sini," ucap Sehun lalu pergi dari rumahnya.

Irene POV end

Sehun mengemudi mobilnya dengan kencang. Ia merasa kesal setiap kali ketemu dengan Irene. Malam ini dia memutuskan pergi ke basecamp exo mungkin dengan nongkrong disana rasa kesalnya menjadi mereda.

Ketika sampai di basecamp semua anggota exo sudah pada kumpul kecuali Suho. Mungkin sang leader ada acara penting sehingga tidak ikut nongkrong seperti biasanya.

"Lo kenapa hun, asem banget tuh muka," tanya Chen.

"Nggak papa cuma lagi kesal aja," jawab Sehun.

"Kesal sama siapa?"

"Ada deh seseorang, kepo aja lo kayak dora."

"Dasar albino tau gitu gue nggak tanya sama lo."

"Lo kenapa sih hun, masalah Irene lagi," kata Chanyeol berbisik-bisik.

"Ya menurut lo siapa yang bikin gue kesal? Lo tau nggak tuh cewek ular tadi kerumah gue masa, mana tuh cewek sempat ngobrol sama nyokap lagi hadehhh cari perhatian banget sama nyokap."

"Wihhh berani juga tuh cewek."

"Gue takut kalau cewek ular itu dekat-dekat sama gue malah bikin Jisoo menjauh dari gue, bingung gue harus gimana kasih solusi dong."

"Kalau saran gue sih hun, lebih baik lo cepat-cepat nembak Jisoo deh biar hubungan kalian tuh jelas, terus habis itu lo kasih tau kedia bahwa Irene itu mantan lo yang masih mengharapkan lo, jadi Jisoo nggak bakalan ilfeel sama lo," kata Chanyeol serius.

"Boleh juga ide lo bang, makasih sarannya."

"Halah biasa aja kalik, kita kan udah temenan dari kecil tuh ya wajar aja gue bantuin lo kalau ada masalah, itupun kalau gue bisa bantu," kata Chanyeol sok cool.

"Lo bener-bener teman terdebes dah pokoknya."

"Kalau kayak gini aja lo bilang gue teman lo, biasanya juga gue lo kata-katain."

"Hehehe ya sorry gue khilaf waktu itu."


.
.
.
.
.

TBC


Bad Boy Oh Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang