Gunawan sudah sampai di sebuah taman penuh kenangannya dengan Karina. Ia duduk di kursi dan menghadap ke sebuah danau yang terhampar di tengah taman. Danau ini juga penuh kenangan saat Gunawan dan Karina masih berseragam putih abu-abu.
"Jadi ingat masa muda," gumam Gunawan sambil terkekeh.
Karina melihat Gunawan dari kejauhan tengah duduk sendirian. Ia tersenyum lantas menghampiri Gunawan. Gunawan menoleh dan tersenyum saat Karina duduk di sebelahnya. Karina adalah cinta pertama Gunawan pun sebaliknya. Tapi takdir tidak mempersatukan mereka untuk selamanya. Mereka dipertemukan dengan pasangan mereka saat ini. Namun, hasrat mereka sangat kuat. Mereka berdua sedang berusaha untuk bisa kembali berdua dan semua sudah mereka lakukan hampir tiga tahun lamanya.
"Udah lama ya Mas?" tanya Karina.
"Enggak, baru aja kok," jawab Gunawan.
"Kamu kenapa ngajakin ketemuan? Bukannya kamu ada meeting?"
"Lagi pengen ketemu aja, lagipula meeting aku nanti siang kok."
Keduanya terdiam. Gunawan masih memilah kata untuk berbicara pada Karina.
"Mas, kenapa diem?" tanya Karina yang sedikit jengah karena Gunawan tak kunjung bicara.
"Apa semuanya berlanjut?" tanya Gunawan membuat Karina bingung.
"Maksud kamu?" tanya Karina.
"Rina, kita sama-sama sudah punya keluarga. Apa kita gak menyakiti mereka kalau kita terus seperti ini?"
Karina menghela nafas pelan. Ia juga memikirkan Andika dan Angkasa. Ia merasa sangat bodoh karena telah menyakiti suami dan anaknya.
"Aku juga merasa sudah menyakiti Mas Andika dan anakku, tapi bagaimana kalau kita memiliki hasrat yang besar untuk kembali Mas?"
"Rina, apa kita akhiri aja semua ini?"
Karina menggelengkan kepalanya. Jujur, ia tak mau jika ia harus berpisah lagi dengan Gunawan. Lebih dari 17 tahun ia harus memendam cintanya pada Gunawan. Kali ini, ia tak mau semuanya terulang seperti 17 tahun lalu.
"Gak Mas, kita sudah jalan sejauh ini masa disudahi gitu aja."
"Dulu pun kamu juga gitu kan? Menyudahi begitu saja hubungan kita yang sudah berjalan lama."
"Maafkan aku. Maaf aku lebih memilih Mas Andika dulu. Tapi itu kan dulu Mas."
Gunawan menghela nafas pelan. Ia tak ingin mengungkit lagi masa lalunya itu. Lagipula, dirinya dan Karina sama saja. Sama-sama sudah menyakiti keluarga kecil mereka.
"Ya sudahlah, semua sudah terjadi. Kita lebih baik lebih berhati-hati, aku takut salah satu diantara keluarga kita melihat kita berduaan Rina."
Ucapan Gunawan tadi mengingatkan Karina pada tempo hari. Saat Andika dan dirinya bertengkar karena ajudan dari Andika sempat melihat Gunawan dan Karina tengah berduaan.
Gunawan melihat wajah Karina yang tampak resah. Gunawan mengernyit heran. Ia lantas menanyakan pada Karina.
"Ada apa Rina?"
Karina terkesiap. Ia tak bisa memberitahukan soal ini pada Gunawan. Biarlah ini menjadi urusannya dengan Andika, suaminya.
"Gak ada apa-apa kok."
"Oke kalau gitu, kita makan dulu setelah itu aku harus meeting."
"Iya mas."
Mereka berdua pun memilih ke sebuah tempat makan untuk menghabiskan waktu disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA BULAN (FINAL)✓
Teen Fiction(SELESAI) (SUDAH REVISI) Diikutsertakan dalam event menulis di kwikku.com Angkasa Leonardo, seorang pria dengan paras rupawan, idaman satu SMA Surya. Pria dengan segudang ilmu, maskot nya anak IPA. Semua siswi akan menghampirinya untuk sekadar berfo...