"Katanya sih gak bakal suka, tapi kenapa sampai jalan bareng?" ~Hana Aurora.
Jam istirahat SMA Surya akhirnya tiba. Para siswa berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin. Perut mereka sudah saatnya diisi untuk menghadapi pelajaran berikutnya.
Angkasa dan ketiga temannya kini sedang berjalan di lorong sekolah. Mereka akan menuju kantin untuk menikmati bakso Mang Diman. Sungguh, bakso Mang Diman adalah makanan favorit cowok-cowok SMA Surya. Dari kelas 10 sampai kelas 12, semuanya suka dengan bakso Mang Diman.
Angkasa masih kesal dengan Gema yang menyebarkan foto dirinya dengan Bulan ke Bu Linda. Yang lebih membuatnya makin geram, Bu Linda sampai membeberkan itu ke satu kelas. Sungguh, Angkasa jadi malu dibuatnya.
"Sa, sorry ya soal tadi," ujar Gema sok merasa bersalah.
"Telat, udah kesebar satu kelas. Bentar lagi, satu sekolah pasti tahu," ujar Angkasa menatap tajam Gema.
"Lu sih Ma, pake segala kirim tuh foto ke Bu Linda, ngamuk kan si Angkasa," ujar Farhan menyalahkan Gema.
"Kok lu nyalahin gue sih Han?" tanya Gema tidak terima.
"Emang lu salah," sahut Gerald.
"Kok lu ikut-ikutan sih Rald?" tanya Gema makin tak terima.
"Udah udah, gak usah diributin lagi. Gue udah maafin lo, Ma---asal jangan diulangi lagi," pesan Angkasa.
"Makasih Sa, makasih. Gue gak janji bakal ulangi lagi," ujar Gema.
"Yehh, emang dasar teman laknat," seru Farhan dan Gerald berbarengan lalu menjitak kening Gema membuatnya mengadu.
"Udah, kasihan si Gema. Buruan jalannya, keburu rame nanti Mang Diman nya," perintah Angkasa.
Mereka berempat pun terus menyusuri koridor sekolah. Hingga, mereka berpapasan dengan Bulan dan kedua temannya.
Sepasang mata Angkasa bertemu dengan sepasang mata Bulan. Namun, Bulan memutus kontak mata itu karena ia tak enak dengan kedua temannya.
Gema dan Gerald yang melihat Bulan pun saling tatap. Mereka menaikkan alis mereka dan memulai misi untuk menggoda Angkasa didepan Bulan.
"Hai Bulan, Hana, Alita," sapa Gema ketika langkah kaki mereka sama-sama telah terhenti.
"Hai," jawab Bulan dan kedua temannya.
Angkasa mendelik pada Gema juga Gerald yang tersenyum penuh arti. Angkasa harus waspada. Kalau mereka berdua mulai lagi, siap-siap aja contekan gak jadi dikasih.
"Eh Lan, gimana kemarin jalan sama Angkasa?" tanya Gerald menggoda Bulan.
Sontak, Bulan mengerutkan keningnya dan menatap Angkasa yang menatap tajam kedua temannya. Angkasa mengumpat temannya itu dalam hati.
"Maksudnya?" tanya Bulan.
"Loh, bukannya kemarin lu sama Angkasa pergi ke toko buku berdua?" tanya Gema kali ini.
Bulan menghela nafas pelan. Dia gak abis pikir kenapa ini bisa sampai diketahui oleh teman-temannya Angkasa.
"Seriusan Lan?" bisik Alita namun Bulan hanya diam.
Angkasa sudah tidak tahan dengan kelakuan dua teman biadab ini. Ia menyeret Gerald dan Gema untuk segera pergi ke kantin. Farhan yang melihat, hanya bingung tak mengerti.
"Maaf Lan, gak usah di dengerin nih anak dua. Buruan, keburu kelar jam istirahat nya," ujar Angkasa lalu pergi mengajak teman-temannya.
Bulan melihat kepergian Angkasa dan ketiga temannya. Jujur, saat bertemu Angkasa tadi...jantungnya berpacu lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA BULAN (FINAL)✓
Teen Fiction(SELESAI) (SUDAH REVISI) Diikutsertakan dalam event menulis di kwikku.com Angkasa Leonardo, seorang pria dengan paras rupawan, idaman satu SMA Surya. Pria dengan segudang ilmu, maskot nya anak IPA. Semua siswi akan menghampirinya untuk sekadar berfo...