Day 1 (Rev)

231 17 5
                                    

"Di hari pertama setelah kita jadian, aku ingin memberikan sesuatu yang indah untuk kamu." ~Angkasa untuk Bulan.

Hari ini menjadi hari pertama bagi Angkasa dan Bulan menjadi sorotan satu sekolah setelah resmi berpacaran kemarin. Story Instagram Farhan kemarin ternyata sudah menyebar ke seluruh warga sekolah. Guru-guru, penjual kantin, petugas sekolah, bahkan kepsek pun sudah tahu soal ini.

Hal itulah yang membuat Angkasa sedari tadi geram dan menampakkan wajah datar pada semua temannya. Angkasa datang bersama Bulan ke sekolah. Mereka sedang berjalan di koridor menuju kelas Bulan. Bulan sedari tadi menatap para siswa kikuk yang menatapnya dengan pandangan beraneka ragam. Sesekali Bulan menoleh kearah Angkasa. Ia hanya bingung mengapa semua menatap mereka aneh seperti ini.

"Sa, mereka kenapa ngeliatin kita kayak begitu ya?" tanya Bulan.

"Biarin aja, mungkin mereka iri sama kita," jawab Angkasa santai.

"Apa iya?" tanya Bulan.

"Iya sayang," jawab Angkasa menatap Bulan dengan senyuman.

Bulan memelotot kepada Angkasa dan Angkasa hanya menyeringai. Bulan menghela nafas pelan. Ia harus paham kalau mereka sudah berpacaran.

"Sorry ya, gak bermaksud ngomong kayak gitu tadi. Mereka mungkin ngeliatin kita karena story Instagram nya Farhan kemarin," ujar Angkasa.

"Pasti sampe ujung sekolah udah pada tahu," tebak Bulan.

"Udah pasti itu sih. Yaudah yuk, aku antar kamu ke kelas," ajak Angkasa dan dianggukki oleh Bulan.

Mereka berdua kembali menyusuri koridor sekolah menuju kelas Bulan.

****
Angkasa dan Bulan sudah sampai di depan kelas Bulan. Angkasa mengantarkannya hanya sampai depan, tak enak jika harus mengantarkan sampai dalam. Bulan pun juga tak ingin, teman-teman satu kelasnya semakin membicarakan dirinya dan Angkasa.

"Aku antar sampai sini aja ya," ujar Angkasa.

"Iya, kamu langsung ke kelas. Nanti keburu bel masuk," pesan Bulan.

"Jam istirahat temui aku di belakang sekolah," ujar Angkasa.

"Mau ngapain?" tanya Bulan tak paham.

"Ada deh, yaudah aku ke kelas. Assalamualaikum," pamit Angkasa lalu pergi menuju kelasnya.

"Waalaikumussalam. Ada ada aja," gumam Bulan lalu masuk ke kelasnya.

Bulan duduk di kursinya. Hana sudah duduk di sebelahnya. Namun, Hana sama sekali tak menoleh ke Bulan. Ia hanya diam dan fokus dengan handphone. Alita juga sudah datang, namun ia duduk dikursi belakang Bulan. Alita memilih diam, karena ia takut nanti Hana akan mengira bahwa ia lebih membela Bulan.

Ingin rasanya Bulan mengobrol dengan Hana. Tapi, dia merasa tak enak hati. Apalagi, statusnya kini sudah menjadi pacar Angkasa---orang yang Hana suka sejak lama.

Bulan memilih membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia, karena sebentar lagi Bu Linda akan masuk dan memberikan pelajaran.

"Assalamualaikum anak-anak," sapa Bu Linda.

Bulan dan Hana sama-sama fokus menatap kedepan. Tapi, tetap saja Hana tidak membuka suara sedikitpun pada Bulan.

"Hari ini saya punya tugas untuk kalian," ujar Bu Linda membuka pelajaran.

"Tugas apa Bu?" tanya Alita.

"Tugasnya adalah kalian harus membuat sebuah cerpen tentang cinta," ujar Bu Linda menatap Bulan dengan senyuman menggoda.

ANGKASA BULAN (FINAL)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang