Bonus Chapter #10

793 52 30
                                    

Berbulan-bulan setelah diselenggarakannya pernikahan Felix, kita semua sepakat mau ngadain satu acara khusus buat kita-kita beserta keluarga masing-masing.

Acaranya itu semacam liburan ke puncak, yang mana kita bakal nginep di salah satu villa milik keluarganya suami gue. Si bapak Hwang Hyunjin terhormat.

Dikarenakan posisinya kita udah punya keluarga dan anak masing-masing, mungkin ini bisa dikatakan sebagai acara perdana kita sesaat semua member udah pada nikah.

Kalian masih inget nggak awal mula cerita kita di book Side Effects??

Nah itu diawali dengan gue yang ternyata mimpi bareng geng kita di salah satu villa, yang ternyata mulai dari situ gue tau kalo Hyunjin ternyata nyimpen perasaan lebih ke gue.

Dan nggak disangka-sangka, ternyata mimpi gue itu bentar lagi bakal kewujud. Maksud kewujudnya yaitu, kita bakal nginep lagi di villa yang sama kayak di mimpi gue. Tapi bedanya, kalo di mimpi itu kita masih single dan belum berkeluarga. Namun, kali ini mimpi itu bakal kewujud dengan kita yang saat ini udah punya keluarga masing-masing.

Gue yang otomatis kepikiran mimpi saat itu dan acara kita saat ini, pun nggak henti-hentinya mancarin aura bahagia. Terbukti dari raut muka gue yang selalu tersenyum, tanpa adanya raut jutek kayak biasanya.

Bahkan, kita yang saat ini lagi siap-siap mau ke lokasi tujuan pun guenya masih senyum lebar.

Hyunjin yang sejak tadi emang berada di sekitaran gue, pun langsung numpuin kedua telapak tangannya di pundak gue. Yang tentunya hal itu ngebikin kita berdua kini bertatap mata.

Disaat mata kita udah bertemu pandang, dia justru mulai memandang gue heran.

"kamu tuh kenapa? Kesambet kah? Atau kenapa hm?" tanyanya, nggak lupa juga punggung tangannya mulai nyentuh kening gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu tuh kenapa? Kesambet kah? Atau kenapa hm?" tanyanya, nggak lupa juga punggung tangannya mulai nyentuh kening gue.

Gue lantas menggeleng cepat.

"aku sehat"

Dia makin ngerutin keningnya, dan mulai ngejauhin punggung tangannya tadi dari kening gue.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐈𝐍𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐘 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang