Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hallo?"
"MAAAKEEEUUUUU-YAAAA! Kamu akan datang ke acara ulang tahunku nanti sore, kan?"
"Uh-"
"Jangan lupa bawa kado!"
"Tapi-"
"Ah ya, aku sudah minta Papa untuk siapkan semangka kesukaanmu"
"Aku akan ke Canada-"
"Uh?"
"Aku- hari ini, akan pindah ke Canada. Pesawatku akan terbang dua puluh menit lagi"
"HUH?!"
"M-maaf-"
"Mana bisa begitu! Kamu bilang kamu akan datang?!"
"Selamat ulang tahun, Mina.. M-maaf—"
"MARK BODOH! PERGI SAJA SANA!"
4 Desember 2006
Mark adalah sahabatku. Dia selalu menyebut dirinya adalah seorang kakak untukku, karena dia minum asi lebih banyak empat bulan dariku. Tidak masuk akal.
Jadi, karena dia selalu mengklaim bahwa dirinya adalah kakak, aku jadi punya banyak kesempatan untuk membuat dia berlaku layaknya 'kakak'.
Menggendongku keliling TK, meminta dia untuk mendorongkan ayunanku, meminta dia membantuku kalau ada anak yang marah karena aku menjambak rambut mereka dengan sengaja. Walaupun Mark kewalahan, dia tidak pernah absen dari panggilanku. Dia selalu ada untukku.
Kami akan masuk ke sekolah dasar yang sama beberapa bulan lagi!
Sayangnya, sepertinya itu tidak akan terjadi.
Padahal, kita sudah berjanji untuk terus bersama-sama. Dia sudah berjanji akan selalu melindungiku layaknya seorang kakak. Dia sudah berjanji akan selau bersamaku layaknya seorang teman terbaik sepanjang masa.
Sayangnya, seharusnya aku tahu bahwa Mark hanyalah anak seumuranku yang pandai berbohong—seperti aku yang juga sering membohongi Mark agar dia mau melakukan apa yang aku minta, hehe.
